REUNIAN TRIP UJUNG GENTENG
REUNIAN TRIP UJUNG GENTENG
Pantai Pasir Putih Pangumbahan saat Sunset |
Nama tempatnya "Ujung Genteng" sebuah lokasi wisata yang
terletak di daerah Sukabumi Jawa Barat, Ini trip saya yang ke enam bersama
Joshua Sahelangi, diawali dari Dieng Wonosobo Jawa Tengah, kedua Pulau Belitong
Tanjung Pandan, ketiga Taman Nasional Ujung Kulon Banten Propinsi Banten, ke
empat Teluk Kiluan Lampung (dalam hal ini Joshua tidak turut serta, disebabkan
mendapat tugas "Kenegaraan" dan amanat yang sangat penting yang tidak
dapat ditinggalkan, akhirnya sebagai teman baiknya kita harus
berangkat juga dari pada dia babak belur memar-memar di omeli oleh peserta baru
pada waktu itu), kelima Situs Gunung Padang Cianjur Jawa Barat, dan
keenam adalah Ujung Genteng, next trip sich pengennya dapat destination
pantai yang amazing......
Pemandangan Gunung Gede Pangrango yang berselimut kabut |
Konon kabarnya trip Ujung Genteng alis Uteng ini
dapat terselenggara berkat permintan Yanti soulmate Si Jo, yang
katanya Si Jo ngga akan menolak permintaan Yanti kalau lagi
"ngidam" jalan" kemanapun dia pengen hihihihi........atau emang Si Jo
sayang beneran ya sama Yanti…… ups!!!!!!
Trip ini tadinya dibuat tidak terbuka untuk kalangan
umum, maunya Si Jo dan kesepakatan kami bersama
trip kali ini hanya untuk yang sudah saling mengenal satu sama lain, akan tetapi karena satu dan lain hal ada juga
pendatang baru yang turut serta buat memenuhi quota
seat
agar bisa segera terlaksana. Di pastikan 16 orang berangkat malam itu dan
harus berkumpul di Semanggi Plaza jam
23.00 Wib tepat katanya........tapi molor juga harus berangkat jam
24.00....sampai saya dan Rurisa uber"an terpaksa
harus
meninggalkan Pesta Ulang Tahun yang belum usai dari Mall of Indonesia Kelapa
Gading supaya tidak ditinggal, alhasil sampai di Pelanggi masih juga harus
nunggu sekitar sejam lebih untuk berangkat……
Saat saya tiba orang yang saya temui Ade dan Fajar, seperti biasa ketika
bertemu lagi malam itu ha ha hi hi....... dulu saling menyapa satu sama lain maklum
uda lama tak jumpa dengan beberapa teman lama yang uda kenal ikutan trip, dan
berkenalan dengan wajah" baru yang baru pertama kali ikutan trip ini rombongan para ibu" guru Enny, Ulfa dan Devy, selamat bergabung .......
Sekitar pukul 24.00 Wib
kami rombongan 2 mobil berangkat setelah diadakan pembagian peserta trip,
terjadi "kerebetan kecil"
sesaat
sebelum berangkat karena tadinya di Innova pesertanya cewe
semua, tapi Erwin langsung protes keras dia tidak mau kalau harus jadi orang
paling ganteng di mobil tersebut, dia maunya harus ada saingannya supaya afdol
dan balance lah, akhirnya Si Fajar dan Ade di "cabut" paksa dari Avanza, dengan hati amat sangat berat Ade dan Fajar
sedih banget karena harus di pisahkan secara paksa oleh Erwin dan Joshua.......
untuk meninggalkan Avanza dan harus ikut Innova. Pastilah mereka berdua sedih
banget secara mereka harus berpisah dari mahluk cantik bernama SASA,
hadeh...... andaikan si Jo dan Erwin yang ngalamipun pasti ngga mau lah di
pisahkan hehehe.......mungkin ini salah satu modus terselubung Si Jo curang
banget dia......nyaris 3 hari satu mobil bersama Sasa, pasti rasanya mak
nyesssss.........terbayang" terus hingga dalam mimpi.......nyadar" Jo nyadar ouy.......
Malam itu saya satu mobil
bersama Erwin, Fajar, Ade, Risa, Aida, Ulfa dan Puput. Perjalanan menuju
Sukabumi malam itu agak tersendat karena ada antrian disebabkan adanya
perbaikan jembatan, alhasil kebayang boringnya harus menunggu hampir kejebak
macet sekitar 3 jam kalau saya tidak salah hitung, mana Si Erwin belum sempat makan
malam jadinya aneh makan tiap suap 3 sendok stop, jalan, stop jalan, stop,
jalan sampai habis.... malam itu hingga sampai tempat tujuan saya tidak tidur nemein driver Erwin mengemudi,
resiko duduk di samping sopir harus siap buat melek supaya pengemudi tidak ikut
terlarut ikutan tidur pula, maklum semuanya yang duduk di belakang nyaris tidur
dan terdiam menikmati arus mimpi di keheningan malam
menuju pagi, apalagi Fajar sama Ade, ampun pelor banget mereka berdua itu,
bangun kalau hanya ingin menguyah ...he...he...he....
Dan di mobil yang satu lagi terdiri dari
Derby, Yanti, Sri, Sasa, Enny, Devi, Dyan dan Joshua, entah ada pembagian tugas
apa di mobil yang satu ini apa ada piket bergiliran jaga untuk nemenin sang
driver supaya terhibur dan melek……..entahlah saya ngga tau urusan dalam negeri di
rombongan Avanza ini. Yang jelas saat itu saya terpisahkan dengan cinta, kekasih dan pujaan
hati saya....hehehehe......
Tujuan pertama adalah Curug Cikaso:
Sampai di tempat ini masih pagi sekitar 7.30
Wib kalau saya tidak salah ingat. Berjarak tempuh
sekitar 8 kilometer dari Surade, 15 kilometer dari Jampang Kulon, 30 kilometer
dari Ujung Genteng, dan sekitar 110 kilometer dari Kota Sukabumi. Atau +/- 70 km dari Palabuhan Ratu. Umumnya perjalanan menuju Curug Cikaso
diawali dari kota kecil Surade yang memakan waktu tempuh sekitar setengah jam
(berjarak tempuh sekitar 8 km) dengan kendaraan roda dua atau empat hingga tiba
di pertigaan Jalan Cikaso dengan kondisi jalan yang berliku dan beraspal baik,
namun di akhir perjalanan akan ditemui kondisi jalan mulai berbatu. Bagi yang menggunakan kendaraan umum dapat naik angkot dari kota Surade dengan
rute Surade - Cikaso. Tarif angkot ini Rp 6000 per orang. Turun di
Jalan Raya Cikaso, di simpang tiga menuju curug.
![]() |
Perjalanan Menyusuri Sungai Menuju Curug Cikaso |
Dari Simpang tiga (sebagai jalan masuk dan juga tempat parkir bagi yang membawa kendaraan) ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 2 km menuju lokasi melewati pematang sawah dan ladang penduduk. Atau juga bisa menumpang truk pasir yang biasa lewat menuju curug ini. Selain itu dapat juga menggunakan sampan dengan menyusuri sungai Cikaso. Sampan ini banyak tersedia di sekitar Jembatan Cikaso. Waktu tempuh sekitar 15 menit dari warung dekat pertigaan atau persimpangan jalan menuju Curug Cikaso dan Curug Cigangsa. Harga sewa sampan sekitar Rp. 70.000/sampan (untuk 12 penumpang). Setelah sampai di dekat tepian daratan menuju curug, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 100 m hingga tiba di lokasi curug.
Curug Cikaso |
Curug Cikaso sebenarnya
bernama Curug Luhur, mengalir dari anak sungai Cikaso yang bernama Cicurug.
Tapi oleh kebanyakan orang, curug ini lebih dikenal dengan nama Curug
Cikaso. Curug Cikaso terbentuk dari tiga titik air terjun yang
berdampingan dalam satu lokasi dengan di bagian bawahnya terdapat kolam dengan
warna airnya hijau kebiru-biruan. Kedua titik air terjun
dapat terlihat dengan jelas sedangkan yang satu agak tersembunyi dengan tebing
yang menghadap ke timur. Masing-masing air terjun mempunyai nama masing. Yang
kiri bernama Curug Asepan, tengah bernama Curug Meong dan kanan bernama Curug
Aki. Ketiga curug ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter dengan lebar
tebingnya sekitar 100 m.
![]() |
Penampakan Curug Cikaso |
Berkunjung ke Curug Cikaso sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bias sinar matahari yang baru terbit akan tercipta dengan jelas dari butir-butir halus cipratan air terjun. Sebaiknya menggunakan jasa pemandu yang tersedia agar tidak tersesat karena untuk menuju lokasi curug ini tidak ada petunjuk jalan. Biaya jasa pemandu berkisar Rp 50.000,- 70.000,-
![]() |
Ritual Wajib Futu Keluarga |
Di kawasan ini juga terdapat curug yang lain yaitu Curug Calem, Curug Cikatomas
dan Curug Cigangsa yang
berjarak tempuh ± 30 menit atau sekitar 10 km. (Sumber Tulisan sites.google.com/site/wisataairterjun/jawa-barat/curug-cikaso---sukabumi).
Tujuan Kedua : Pantai Pasir
Putih alias Pangumbahan
Setelah makan
siang di warung padang dan singgah di Pondok Adi untuk sekedar menaruh
barang dan istirahat sejenak, tempat menginap ini pun ditemukan setelah
muter" bolak balik seperti setrikaan baju barulah diketemukan itu tempat
buat kita bobo malam, padahal uda dilewati tapi Si Jo yang kaga
ngemeng sama mobil di belakang jadi ya gitu dech miskom.......
Tempat kami menginap "Pondok Adi" Ujung Gentang Sukabumi |
Perjalanan menuju pantai tidak begitu mulus jalanan dan
infrastuktur di tempat ini kurang baik, jalanan berlubang, sampah" plastik
bertebaran dimana" dan menurut saya sebagai kawasan wisata menjadi kurang menarik.
Ternyata perjalanan kami menuju pantai harus terhenti dan dilanjutkan dengan
berjalan kaki karena sedang ada perbaikan jalan, jadi mobil tidak dapat lewat
di tempat ini, hanya sepeda motor yang bisa melewati rute ini, alhasil kami
harus memasrahkan diri berjalan kaki
sekitar 3 km di teriknya panas matahari yang sangat menyengat kulit. padahal tidak ada dalam intinery trip....saya sempet sich mmengomel sama Si Jo...tapi namanya juga Force Majeur mau bilang apa ya di jalani saja, walaupun panasnya dahsyat ajib.......
narsis dulu hehehehe kepedean |
Sesampainya di lokasi yang dituju..................yahhhhh!!!!! gitu dech tidak
seperti yang terlintas dalam ilusi saya tentang Pantai Pasir Putih Pangumbahan
seperti dibicarakan banyak orang tentang tempat ini. Apa karena saya telah terlebih dulu telah
berkunjung ke Bali, Sumba
Timur, Fak-Fak, Kaimana, Nabire, Belitong, Ujung Kulon dan pantai lainnya dimana pantai" yang
saya kunjungi masih sangat bagus bersih dan terawat, jadi ekspektasi saya
terlalu tinggi untuk tempat yang satu ini (maaf ya ini pendapat pribadi), ngga
terlalu balance dengan perjalanan yang harus di tempuh dari Jakarta ke tempat
ini, jadi teringat dalam bukunya Naked Travelernya Si Triniti jangan berharap terlalu lebih
dengan suatu tempat wisata apalagi foto
itu menipu, karena kenyataan dan kondisi di lapangan tidaklah seperti dalam
bayangan dan harapan kita.
buat narsis panas terik kaga menjadi halangan |
Tetapi tiap tempat wisata pasti ada ciri khas yang unik yang tidak
dijumpai ditempat lain, di lokasi ini ada tempat pelepasan Tukik alias
anak" penyu, yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi Dinas
Kelautan Dan Perikanan, Konsevasi Penyu Pangumbahan. Kami beruntung hari itu
karena tepat jam 17.30 Wib pelepasan Tukik di mulai, kami diperintahkan untuk
berbaris di bibir pantai kemudian petugas akan melepaskan Tukik” tersebut dari dalam
ember oleh petugas
konservasi...........sungguh sesuatu yang menakjubkan melihat
bayi" penyu di lepas untuk selanjutnya akan berkembang biak di habitatnya dan menjalani kehidupan selanjutnya hingga
berkembang menjadi dewasa bagi yang bisa bertahan hidup.
Sebenarnya malam hari di tempat ini juga kita bisa melihat Penyu Betina bertelor sekitar pukul 21.00, kami sepakat memutuskan tidak pergi malam itu karena keesokan harinya berencana untuk melihat Sang Surya terbit dari ufuk timur dan dilanjutkan perjalanan pulang menuju Jakarta.
Tadinya
juga mau nanya sama petugas balai konservasi, mengapa si tukik" ini
tidak langsung saja dimasukan ke dalam lautan, mengigat ini bayi penyu yang
masih sangat rapuh harus di terjunkan ke lautan lepas dengan gelombang yang
kuat, tapi karena saya keasyikan mengabadikan si tukik di lepas menuju pantai,
malah jadi lupa dech misi gw saat itu, baru teringat setelah meninggalkan
pantai dan kembali ke mobil.....bener juga kenapa harus di lepas dengan
cara seperti itu....? Apakah hanya seremonial belaka supaya wisatawan
datang?..... karena saya melihat hanya pariwisata itu yang di jual di pantai
ini. Pertanyaan dan pemikiran yang sama ternyata datang juga dari Fajar dan
Risa, kenapa Tukik tersebut tidak langsung dimasukkan saja ke dalam laut.
Sebenarnya malam hari di tempat ini juga kita bisa melihat Penyu Betina bertelor sekitar pukul 21.00, kami sepakat memutuskan tidak pergi malam itu karena keesokan harinya berencana untuk melihat Sang Surya terbit dari ufuk timur dan dilanjutkan perjalanan pulang menuju Jakarta.
Lokasi Konsevasi Pelepasan Tukik Pangumbahan Ujung Genteng Sukabumi |
tukik yang telah siap dilepas menuju pantai |
seekor anak tukik menuju pantai |
tukik yang akan menjalani kehidupan selanjutnya |
Malam itu diputuskan jam 5.00 Wib pagi kami berangkat,
diusahakan sebelum Sang Surya belum terbit dari ufuk timur. Akhirnya kami meninggalkan tempat penginapan sekitar jam 6.00 Wib menuju Amanda Ratu
Resort, di tempat ini yang menarik adalah sekeliling area ini nyaris ditanami
Pohon Kelapa yang letaknya berderet dengan rapi dan memang sengaja
dibudidayakan di tempat ini. Tapi sayang hari itu
kita tidak mendapatkan Penampakan Wajah Sang Surya tuk menyapa kami, selain sudah agak kesiangan keadaan langit juga tidak
bersih ada sedikit awan kelabu di sekelilingnya, padahal saya sudah bangun jam 3.15
Wib dan langsung mandi....saya merasa jadi orang pertama yang bangun paling
pagi hari itu.
Tentang tempat ini juga tidak terlalu special .....(lagi" ini
pendapat pribadi lho), ada tempat penginapan di Amanda Ratu Resort ini tetapi sayangnya
kurang terawat, saya melihat ada beberapa bangunan yang rusak tidak terurus dan
sampah yang dibuang tidak pada tempatnya, entah kenapa wisatawan kita yang
datang berkunjung masih saja membuang sampah tidak pada tempatnya. Setelah bernarsis
ria dan hahahihi.... kurang lebih satu jam lamanya, kita
mencari sarapan dan langsung memutuskan kembali ke Jakarta, dan singgah sejenak
untuk makan siang di Bogor sebelum pulang.
Pemandangan Sekitar Amanda Ratu Resort |
Amanda Ratu Resort |
yang menjadi ciri khas ditempat ini adalah tanaman pohon kelapa yang tertata dengan rapi |
Lautan di sekitar Amanda Ratu Resort |
Menuju kembali ke Jakarta adalah pekerjaan rumah yang paling membosankan,
khususnya bagi para driver pasti menjenuhkan selain cape, lelah oleh keadaan di
jalan dengan segala kondisinya, ternyata kita juga nyasar ke kawasan kuburan
cina segala, mungkin Si Jo buat kejutan sama kita peserta trip memberi bonus destination yang tidak biasa dengan sengaja
lewat situ.....yuk mare.....
Setelah menempuh perjalanan panjang yang
cukup melelahkan kami akhirnya sampai juga di Kota Hujan Bogor tepatnya di "Waroeng
Taman", di tempat ini
suasananya teduh tidak terlalu besar tetapi penataannya cukup cozy lah, menu
yang di sajikan cukup beragam berbagai macam masakan dengan harga yang bisa di
nalar oleh dompet kami. Setelah dirasa cukup beritirahat sejenak dan mengisi
perut selepas azan maghrib kami meninggalkan Bogor untuk kembali menuju Ibu
Kota, dengan kondisi hujan sedang dan jalanan padat merayap menjelang masuk tol
Jagorawi. Disepakati bersama kami memutuskan untuk berpisah di Slipi Jaya, dan
pulang menuju tempat tinggal masing”. Semoga trip Uteng ini meninggalkan kesan
bagi tiap peserta dengan suka dan dukanya dari masing” peserta, berharap kelak
jika trip ke kawasan pantai lagi tempatnya lebih bagus dan menjumpai keunikan
dan ciri khas yang tidak di temui di tempat lain.
Trip Ujung Genteng ini di hadiri oleh :
Joshua Sahelangi : leader,
merangkap sopir, tukang futu plus kadang" disuruh-suruh pula, akan
tetapi............. belum bisa di bilang Tour Gaet karena tidak pernah memberi
penjelasan apapun dari semua tempat yang kita kunjungi, malah kadang"
ceritanya suka banyak yang salah...hihihihi
Kesan saya buat Si Jo hem
apa ya...?..........secara umum dia orangnya baik, penampilan ya lumayan
walaupun ngga terlalu modis, selama berteman saya belum pernah liat dia marah,
mengomel ataupun mengerutu, cuman mengoceh" doang sich...... ngga beda
jauh sama perempuan kalau lagi ngomel", sama semua orang baik, lebih"
sama yang cantik dan sexy bisa jadi sangat baik banget dan
rela melakukan hal apapun yuhuuuuuu.........
Si Jo ini ngeselinnya satu
hal, jika dia sudah pernah datang sekali ketempat tersebut, semangat narsinya
kurang, tapi kalau belum pernah weeee........jangan nanya, narsisnya ngelebihan
gw banget...........saya mengamatinya demikian, bener ngga sich Jo...? satu lagi dari Si Jo ini kalau abis trip dia uda ngga mau lagi share futu" hasil bidikannya ke media sosial, entah kenapa hanya dia dan Tuhan yang tau......
Hari itu saat trip berlangsung bahagia buanget, karena Si Sasa selalu bersamanya selama dalam perjalanan, dari mulai menjemput, menemai sepanjang trip dengan modus menjadikan Sasa model, ngerayu ngga jelas pokoknya carmuk dan norat buanget
Bahkan ada teman kantor saya yang tidak sengaja lihat futu Si Jo
ini saat saya sedang buka Face Book, katanya Si Jo ini guanteng..... buangat....... bahkan
pengen kenalan, alhasil saya di interview dari A ampe Z………(gubrakkkkk..... sembari
muntah” mual)
Derbya Anabella : .........buat mba yang satu ini orangnya agak
pendiam, saya kenal pertama kalinya trip Ujung Kulon, sekarang Ujung Genteng,
mungkin next trip.............. Ujung Dunia kali ya hehehehe, bidikannya
keren abis dan ..........sexy hehehe....saya ngiri dengan bentuk badannya tatkala saya melihat hasil posenya dari
kamera temen" yang membidiknya, bak model" yang ada di cover majalah"
seperti yang sering saya lihat.
Aida Saragih : ini perjalanan saya yang ketiga bersama ibu guru Aida,
orangnya nyaris pendiam jadi tidak banyak yang bisa di bahas untuk ibu guru
yang satu ini. Pembawaannya
kalem keibuan dan lembut serta tidak banyak ngomong, ups!!!! Bener ngga sich Aida.........
Sri Rejeki Simanjuntak : ...............berbeda dengan ibu guru
yang satu ini, orangnya agak mengila menuju kehancuran kalau sedang bercanda, tapi hari itu saya melihatnya
kurang begitu bergairah dan bersemangat dalam bercanda seperti biasanya, ngga
tau kenapa mungkin lagi sakit gigi apa sakit hati ya.....he...he...he....
tetapi saya baru dapat jawabannya tepatnya di tanggal 25 November 2013 karena
ternyata ibu guru yang satu ini menjadi petugas upacara pembawa bendera untuk
memperingati hari guru nasional, jadi hal itu yang membuat dia agak terdiam dalam
trip kali ini............mungkin punya beban mental karena pada hari Senin harus bertugas dan
takut kalau langkahnya salah dan di tonton oleh murid satu
sekolahan………………hahahaha sotoy banget ya gw, maaf ya Sri kalau
analisa gw salah........
Rurisa Chandra Amartawati : kalau si neng yang satu
ini...........adalah teman narsis saya, kemanapun kita pergi selalu pose
dimana", uda banyak koleksi futunya yang tak terhitung jumlahnya ampe card
memori kamera saya uda ganti 3 kali berisi futu" kami dimanapun berada. Pernah ada
kejadian norak dan mungkin memalukan bagi sebagian orang, saat itu kita lagi nunggu Si Jo buat trip ke Gunung Padang tanggal
4-5 November 2013 lalu, kejadian di Plaza Semanggi pada saat itu mall uda tutup
dan Si Jo belum muncul" juga, alhasil sambil ngabisin waktu dari pada bengong
kita berdua iseng" bernarsis ria di sepanjang luar mall samping kanan dan kiri dimana di
lokasi itu terdapat kawasan ATM, gw berfutu" lah disitu hingga keujung
secara bergantian dengan berbagai gaya ampe lelah banget, kaga nyadar kalau
ternyata kita berdua sedari awal di ikutin sama satpam mall dimanapun kita berada
hadeh".............., saat
itu kami kaga sadar kalau diikutin sedari tadi, mereka kira kita punya misi” tertentu dengan futu" tersebut, mungkin dalam pikiran tuch
satpam buat rencana ngebom itu mall kali yak.........koplak abis kalu ingat kejadian hari itu.
Putma Deswari : di panggil Puput, sama dengan Aida saya
mengenalnya pertama kali pada saat trip ke Belitong, dan Ujung Kulon. Ibarat angka Puput dan Aida
ini tipikalnya sebelas duabelas, sama” pendiem alias ngga banyak ngemeng
…….tapi gw ngiri banget sama Puput karena bulan lalu Puput baru pulang trip
dari Korea Selatan……………. sebuah negeri yang pengen saya kunjungi suatu saat
nanti, sayangnya saya belum sempet ngobrol" dengan Puput tentang negeri yang
kesohor penghasil K Pop yang lagi mendunia saat ini……. Puput share futu" lu dong via FB selama trip korea di tunggu
ya................
Yanti Muthia Mualimiyah : Si neng yang
satu ini adalah orang kepercayaan Si Jo dalam hal keuangan, Yanti bagian nagih"
kekurangan pembayaran bagi peserta kalau lagi trip, di percaya Si Jo buat pegang duit karena pernah gawe jadi Teller Bakti dari sebuah Bank Swasta yang kondang di
negeri ini. Pembawaanya riang dan ceria, orangnya easy going, ngemengnya
banyak, penampakan wajahnya selalu ceria di setiap pose dan hasilnya bikin
ngiri yang liat, akan tetapi….. selalu rebet dengan warna kulitnya yang sawo
matang…….suka jeles kalau ngelihat cewe berkulit putih qik…..qik….qik dan Yanti
ini adalah saingan terberat saya di “group dunia maya” dalam merebut perhatian
dari seseorang hahahaha……………kaga usa di bongkar
kali yah biarkan itu menjadi cerita intern bagi yang uda
tau.
Dyan Maris : Si Bapak yang satu ini berasal dari
Negeri paling barat Indonesia Aceh tepatnya tetapi bagian mana, gw kurang paham, raut
mukanya serius berwajah kearab"an bak pilem" India yang sering saya liat di
tipi, khususnya yang sering berperan menjadi polisi lebih tepatnya Inspektur Vijaj...hehehe kulitnya sawo matang tua kalau ngga mau dibilang hitam, tidak banyak bicara, wajah agak menyeramkan, mungkin kalau anak kecil pertama kali melihat Abang yang satu ini bisa nangis ketakutan, raut wajahnya boleh Rambo tapi
saya yakin hatinya Rinto……………..piss buat Bang Dyan. Biar raut wajah serem tapi Si Abang ini berani Futu juga lho sama Sasa......
Fajar Ramayel : Si Om yang
satu ini saya mengenalnya pertama kali pada saat trip Dieng, pembawaannya sok
misterius, cool and jaim banget penilaian saya waktu pertama kali, abis jarang
ngemeng, tetapi kemarin karena satu mobil dengan saya akhirnya saya tau kalau
Fajar ini ternyata bocor abis juga kalau ngobrol, celetukannya sangat ajaib
dengan bahasa dan kalimat” yang bikin semua tertawa geli saat terucap.
Pembawaannya pendiam, postur tubuhnya tinggi dan seimbang dengan bobot
tubuhnya, selalu berpakaian sukanya warna" gelap kaos abu" dan hitam,
kulitnya sawo matang terang tidak menghitam, rajin sholat juga, gampang banget
tertidur dimanapun berada, seorang animator yang sedang bikin proyek pilem
kartun tapi belum jadi juga, dalam proses katanya. ciri khasnya adalah selalu
membawa bendera negara kemanapun pergi trip...............
Yang tak terlupakan adalah
saat Fajar mengikuti Progaram Indonesia Mengajar yang di gagas oleh Anies
Baswedan, gimana peserta meluangkan waktu dalam sehari untuk mengajar di
sekolah" yang telah ditunjuk, karena Fajar bakatnya mengambar maka
pelajaran mengambar yang dia ajarkan pada para murid. Ketika mengajar di kelas
2 Fajar mengambar tokoh kartun anak" yang amat terkenal yaitu Doraemon,
disaat Fajar menyuruh para siswa mengambar Si Doraemon ini Fajar berkeliling
sembari melihat hasil gambar yang dibuat para siswa, ada salah satu siswa yang
mengambar Si Doraemon ini dengan membentuk segitiga Fajarpun tersenyum melihat
hal itu, nah lho saat Fajar tersenyum itulah si anak ini tiba"
menangis.....pasti Fajar saat itu kebingungan dech merasa bersalah banget. Di
kelas berikutnya Fajar mengajar terpaksa dia harus membantu mencari
anting" dari seorang murid yang kehilangan antingnya sebelah.....kebayang
Fajar bergerilya gentayangan mencari tuch anting"..............
Saat
saya menanyakan nama belakangnya apakah asli atau hanya nama di dunia maya,
ternyata asli Ramayel itu artinya Ramadhan di bulan Mei, jadi artinya Fajar
Ramayel adalah "Matahari Yang Terbit Di Hari Ramadhan Di Bulan Mei"...hihihi
kerajianan banget ya gw sampai mengartikan segala dengan cara mengarang.
Fajar ini
menurut keterangannya lagi jomblo, makanya saat di mobil nanya sama Si Erwin
punya temen ngga cewe, maka mulailah Si Erwin cari" temennya yang
cantik" buat di lihatin ke Fajar, tapi sayang nya dari 2 temen cewenya
yang di lihatin ke Fajar yang cantik" itu ternyata, yang 1 baru nikah dan
yang 1 nya lagi sebulan lalu baru melahirkan....nah lho, kacau juga ya Si Erwin
ini, maklum lagi sama" menjoblo jadi di larang saling mendahului. Fajar
mengidolakan artis cantis Maudy Koesnaidy katanya wajahnya Indonesia banget,
banyak" berdoa ya Fajar supaya kelak mendapatkan pendamping hidup seperti
sang idola..........
Erwin Ruly Setiawan : Bapak yang satu ini penampilannya uda
seperti seorang bos ......orangnya maunya rapi dan bersih, selama saya
mengenalnya Erwin ini kalau trip bekalnya maut banget, dari tissu kering, tissu basah, berbagai minuman" dan cemilan" yang dia bawa komplit buat bekel selama diperjalanan, ngemilnya
banyak...hehehehe.... cewe kalah dech untuk yang satu ini.
Pertama kenal Erwin waktu trip Ujung Kulon, saat itu perutnya belum membesar seperti sekarang, tetapi kemarin....weeee itu perut makin membuncit ibarat kalau cewe hamil usia kandungannya kira" 5 bulan kali ye....
Hari itu saya mendapati Si Erwin ini agak resah dan gelisah,
selidik punya selidik ternyata dia baru putus cinta......kebayang kan sepanjang
trip hari itu bawaan gallauers terus, dan lagi suka banget dengan lagunya
Geisha yang berjudul "Lumpuhkan Ingatanku" kebetulan kalau di radio
ada lagu itu rasanya pas banget dech dengan kehidupan asmara si Erwin saat
itu..........dan Erwin ini mengidolakan seorang Raisa, menurutnya Raisa
cuantiikkkk buangeeet dan ekspresi wajahnya itu seolah" pengen banget jadi
pendamping hidupnya Raisa, turut mendokan ya win.....semoga cita"nya tercapai.
Tapi hari itu berbekal camera yang super canggih dari produk tempat dia gawe, Si Erwin berusaha menjerat Sasa dengan tipuan sebagai model, usahanya bole juga punya modal buat nampang depan Sasa dengan menggunakan modus operandi kamera. Erwin sepertinya bahagia banget di tempat gawe yang sekarang, sampai" nawarin dagangan camera hasil bonus yang di dapat dari kantornya untuk dijual lagi...... sayangnya harganya masih terlalu mahal buat di lepas....hihihihi.....
Pasti kita 15 orang pada ngiri dech sama Erwin, di saat dalam perjalanan pulang ke Jakarta Mamanya telp dan menanyakan kapan pulang, uda makan belum, uda sampai mana dan minta di bawain asinan bogor, oh....so sweet banget mana nelponnya sampai 2 kali, kalian pasti ngiri dech kalau denger, gw yang berada disampingnya sampai terharu......dan Erwin ini lagi ngarepin CLBK lagi sama mantannya yang saat ini lagi berada di Amrik yang katanya bulan Mei tahun depan mau cuti pulang ke Indonesia, semoga bisa nyambung lagi ya win.......
Ade Suhendra : cowo yang satu ini punya ciri khas kalau trip dia
selalu pakai kemeja, seperti Pak Lurah kalau menghadiri rapat di kecamatan, pembawaannya periang tapi malu" jika menginginkan
sesuatu hanya banyak ngemeng tapi kaga berani action.
Dari kelima cowo yang ikut trip hanya Ade cowo satu"nya yang
tidak berani futu dan mendekati Sasa, sebenernya pengen banget tapi hanya
berani memandang dari kejauhan saja dan banyak ngemeng tapi kaga berani
mendekat...hahaha...kalau ingat Ade di bully geli abis di cengin terus selama
trip, tapi tanpa kehadiran Ade trip ini akan garing kali ya.......
Saya mengenal Ade pertama
kali saat trip Dieng, memang Ade ini selalu berpenampilan rapi jali, ada
slogan" yang dia ucapkan dalam setiap trip, dulu waktu di Ujung Kulon
menjadikan Demi Tuhan sebagai slogannya, di Ujung Genteng ini "Mau Jadi
Apa Negeri" itu terselip dalam tiap ucapkan dan candaan Si Ade. Dan kalau
ngeliat cewe cantik dengan busana minim terucap kata"....apa itu"
hehehe .......
Meylisa Fransisca : Sasa dia dipanggil.....primadona trip kali
ini, orangnya kecil imut bak korean girl, wajahnya foto genic banget, 4
cowo di trip ini berusaha carmuk sama si cantik yang satu ini dengan berbagai
macam modus, mulai dari pamer kamera tercanggih, menjadikan dia model dengan
berbagai macam pose, menawarkan segala bantuan pokoknya berbagai macam trik lah
buat menarik perhatian Sasa, kalau melihat tingkah cowo" saat itu
mengelikan dan norak banget mereka mengeluarkan berbagai macam tipu muslihat
untuk bisa mendapatkan perhatian dari Sasa.......
Jadi pengen tau nich buat Sasa dari para cowo" itu tertarik
sama siapa sich....kasih tau dong...?????
Buat rombongan para ibu guru Enny, Devi dan Ulfa.......salam kenal
ya dan selamat bergabung di trip kali ini semoga meninggalkan kesan yang tak
terlupakan di hati masing", khususnya buat Ibu Guru Enny si Ibu konseling
bahasanya juga banyak yang ajaib dari gongongan hingga melolong
hahahahaha.....Ibu Guru Ulfa identik dengan warna ungu pasti nyaris semua
koleksi yang ada berwarna ungu ya......dan Ibu Guru Devi yang rajin mengaji
orangnya kalem banget dan sabar pantaslah kalau jadi guru TK. mohon maaf
sebelumnya ane kaga punya futu masing" jadi kaga bisa ikutan nampang
dimari..............
Jadi itulah hasil pengamatan saya selama dalam perjalanan menuju
Ujung Genteng, ada catatan yang miris di sini karena di sepanjang pantai banyak
berdiri warung remang" dengan sajian yang terbuka dan bisa dilihat dengan
kasat mata, yang menjadi pertanyaan bagaimana dengan anak" kecil disana
dengan masa depannya melihat pemandangan seperti itu setiap harinya.....? apa akan menjadi seperti
itukah kelak ketika mereka sudah dewasa.....? sebenarnya suka penasaran pengen
survey kecil"an tentang hal ini ngobrol sama orang tua, tapi sayangnya
saya belum dapat kesempatan, apa ya kira" harapan para orang tua itu....?
Dari setiap perjalanan pasti meninggalkan kesan tersendiri di tiap
daerah yang saya kunjungi dengan ciri khasnya masing". Itulah kenapa saya
oranyanya agak bawel dan berisik malah kadang" sotoy banget...hehehehe,
rasanya ngga adil menilai diri sendiri karena pasti ngga pas. Masih punya
mimpi trip di tempat yang pantainya eksotik, bertemu dengan teman" baru....tapi
entahlah kapan itu bisa terwujud........
Jika tulisan diatas ada yang tidak berkenan di hati manteman semua
gw mohon maap" ye.....kalau ada yang ngerasa ngga pas boleh bikin pembelaan, see
you next trip ya.....kalian luar biasaaaa...........
Mba Rita........akhirnya secara de facto dan de jure dinobatkan sebagai traveller blogger. Mantab d(^_^)b.
BalasHapusDitunggu postingan trip berikutnya hhhhhhhhhh