SELINTAS PERADABAN YANG MASIH TERTINGGAL DI TANGERANG LAMA
NGUBEK-NGUBEK KAWASAN BERSEJARAH SEPERTI : KALI, MASJID, MUSEUM, KHONGCU
BIO & KLENTENG BARENGAN JAYATARA
![]() |
futu keluarga dulu biar kompak....... |
Ini
salah satu komunitas yang gw ikuti dari beberapa komunitas yang bergetanyangan
di medsos facebook, namanya Penjelajah Kebudayaan Nusantara di persingkat jadi
JAYATARA biar lebih gampang nyebutnya, Jayatara ini adalah salah satu dari
sekian banyak komunitas yang mengilai peradaban sejarah peninggalan jaman
dahulu kala yang kini masih ada dan masih bisa kita liat penampakannya.
Gw
gabung di komunitas ini belum terlalu lama sich, baru seumuran jagung di tanam
menjelang panen sepertinya……hihihihihi, alasan gw gabung di Jayatara ini selain
nambah wawasan tentang peradaban sejarah jaman bahela yang pernah ada supaya gw
rada pinteran dikit geto dech, terus nambah temen baru dengan berbagai profesi,
nambahin kontak HP gw biar agak banyakan.……..terusnya nambah apa lagi ya
kira-kira….??? Hem …..siapa tau ada yang butuh jasa lawyer, jadi gw bisa dapat
penghasilan tambahan dari sini…….kalau ini ngarep banget dengan jujur gw
ungkapin……….hahahahahaha
![]() |
Pendopo Kabupaten Tangerang Lama |
Jayatara
ini merupakan komunitas yang paling aktif ketemuan bikin kegiatan dari beberapa
komunitas yang gw ikutin, kegiatan itu berupa seminar mini yang bisa ngupas
topik apa saja yang berhubungan dengan sejarah beradapan masa lalu yang pernah ada,
bahasannya bisa aneka ragam, dari situs pubakala, candi, sejarah tentang
manusia dll, kegiatan ini tidak hanya ngadaiin seminar doangan, tetapi sesekali
bikin aktifitas out door ngejelajah lokasi sejarah yang di anggap cukup unik
dan menarik serta terjangkau, yang tidak pernah kita sangka sebelumnya ternyata
peradaban sejarah itu ada dan masih kita bisa liat penampakannya walaupun
terkadang sudah tidak utuh lagi, tetapi itu ada dan nyata bahwa dahulu bangunan
bersejarah itu pernah ada serta meninggalkan beribu cerita dan kisah yang
akhirnya jadi legenda.
Hari
itu Sabtu 29 Agustus 2015 gw berkesempatan ikutan jelajah bersama Jayatara buat ngubek-ngubek kawasan Tangerang Lama,
berkunjung di beberapa tempat yang masih bisa kita liat dan dengar kisah
menariknya, serta bertemu dengan beberapa narasumber yang dengan berikhlas hati
menceritakan tentang lokasi dari tempat yang kita kunjungi, ada yang gretong
ada pula yang non gretong, tempat-tempat itu antara lain :
1.
Bantaran
Kali Cisadane
![]() |
futu keluarga pertama |
Kali atau Sungai Cisadane
adalah tempat persinggahan kami yang pertama, lokasinya cukup luas akan
tetapi…….kondisi kalinya kotor dengan sampah yang hilir mudir di sepanjang aliran
kali ini plus baunya “harum” hingga lumayan
menyesakkan nafas, dan yang pasti vandalisme terjadi di tempat ini dengan
berbagai tulisan yang bikin kita tersenyum tipis saat membacanya……hehehehehe
![]() |
Bantaran Sungai Cisadane |
Yang agak aneh buat gw
adalah di sepanjang jalan Sungai Cisadane ini berjajar orang berjualan makanan
dan minuman dijadikan kawasan wisata kuliner, nah itu dia masalahnya bilamana
menikmati hidangan yang di jajakan…....wuiiiiih so pastinya dapat tambahan
vitamin dah…..hehehehe, sayang sebenarnya andaikata sepanjang bantaran sungai
ini tertata rapi dan bersih akan sangat menarik untuk di lihat, bahkan bisa di
manfaatkan untuk moda transportasi ataupun berwisata air yang tentunya bisa
menambah income pendapatkan daerah dan bisa menambah lapangan kerja bagi
penduduk sekitar.
Karena di tempat ini gw tidak
mendapat keterangan yang detail mengapa Bantaran Sungai Cisadane pernah menjadi
sejarah di jamannya, ada sich salah satu dari teman kami yang menjadi tour
guide dadakan, akan tetapi karena gw kurang puas dengan penjelasannya dan masih
di hantui rasa penasaran jadi terpaksa cari “dukun google” untuk dapat menjawab
rasa penasaran gw itu…….
Konon dahulu kala Sungai
Cisadane merupakan
sungai besar yang melintasi kota Tangerang. Selama berabad-abad para
pedagang memanfaatkan aliran Cisadane untuk berlayar ke Tangerang.
Sebelum disebut Cisadane, sungai ini aslinya
bernama Sadane . Ci dalam bahasa Sunda
artinya sungai . Sedangkan kata Sadane , berasal dari
bahasa Sanskerta yang berarti istana kerajaan . Sehingga nama Ci
Sadane atau Cisadane berarti sungai yang berasal dari istana kerajaan.
Kemungkinan yang dimaksud istana kerajaan adalah Kerajaan Pajajaran dengan
ibukota di Pakuan, Bogor.
![]() |
untuk menyebrang bisa menggunakan Perahu Eretan |
Aliran
Cisadane berasal dari anak-anak sungai yang berhulu di lereng Gunung Pangrango
dan Gunung Salak di daerah Bogor. Dari lereng gunung, aliran Cisadane memasuki
wilayah Bogor (dulu wilayah Kerajaan Pajajaran), melintasi kota Tangerang, lalu
bermuara di Tanjung Burung, dan selanjutnya ke Laut Jawa.
Panjang
sungai Cisadane dari hulu hingga ke hilir, sekitar 125 kilometer. Dari bagian
hulu hingga sampai Tangerang, Cisadane memiliki tebing sungai yang terjal dan
dalam. Namun, selepas Tangerang menuju muara, tebing sungai kian rendah, dan
aliran sungai mulai melebar.
![]() |
vandalisme |
Menurut
catatan sejarah abad 16, banyak kapal dagang kecil memasuki muara Cisadane
untuk berlabuh ke Tangerang. Bisa jadi, waktu itu di daerah Mauk, Kedaung,
Sewan, Kampung Melayu, dan Teluk Naga, masih berupa rawa-rawa, sehingga muara
Cisadane masih berada di dekat Tangerang. Namun, seiring dengan berjalannya
waktu, aliran sungai Cisadane yang membawa material tanah dari gunung,
mengakibatkan sedimentasi pada bagian muaranya. Sedimentasi tersebut secara
alami telah menguruk rawa-rawa dan mengakibatkan muara sungai menyempit dan
menjauh dari daratan. {Sumber : http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Indonesiaku/Jalan-Jalan/Sepenggal-Kisah-Sungai-Cisadane}
2.
Masjid
Jami’ Kalipasir
Siang terus beranjak baru
menginjak satu tempat tujuan, di deket Bantaran Sungai Cisadane terdapat masjid
yang tertua di Kota Tangerang tepatnya bersebrangan dengan Sungai Cisadane.
Yang menarik dari masjid ini adalah bangunan menaranya yang berbentuk pagoda,
gw ngerasa banyak keunikan dari masjid ini terutama dalam posisi shafnya miring
di bandingkan dengan arah masjid, bangunan dari masjid itu sendiri perpaduan
antara Cina, Arab dan Eropa.
![]() |
pintu masuk masjid |
Masjid ini masih di pergunakan beribadah bagi umat
muslim, tetapi sayangnya lingkungan sekitarnya terlihat kumuh dan kurang
terawat sebagai salah satu bangunan tua sejarah tertua, karena letaknya
sekarang di kelilingi oleh rumah-rumah penduduk yang saling rapat berhimpitan
di sekelilingnya.
![]() |
keunikan terdapat pada kubah yang berbentuk Pagoda |
Di area Masjid Jami’
Kalipasir terdapat makam-makam tua, salah satunya adalah makam salah satu Tokoh
Masyarakat, yaitu Bupati Tangerang Raden H Ahmad Penna, mungkin masyarakat awam
pun tidak mengetahui adanya bekas Bupati di makamkan di tempat ini, karena
kondisi makan yang kurang terawat dan terkesan tidak ada nilai sejarahnya.
@Makam-makam yang terdapat di sekitaran Masjid
Sesaat
tiba di masjid ini tak lama kemudian terdengan kumandang azan dzuhur, beberapa
peserta melakukan sholat dzuhur berjamaah, setelah usai dan di rasa cukup
mengitari kawasan masjid, gerombolan peserta beranjak menuju……..
3.
Toa
Pekong Air/Prasasti Tangga Jamban
Namanya cukup unik sembari
geli memikirkannya dalam sesaat “Prasasti
Tangga Jamban” …….yang pasti di lokasi ini terdapat tempat beribadah berbentuk
altar kecil lengkap bersama peralatan ibadahnya untuk pemujaan Toa Pe
Kong.
Di lokasi ini kita bisa melihat
perahu-perahu eretan namanya yang terparkir di bantaran sungai, mereka
menawarkan jasa untuk berkeliling Sungai Cisadane atau sekedar untuk
menyebrang, hari itu gw melihat seorang bapak-bapak sudah berumur turun dari
mobil dan memberikan bungkusan plastik kepada seorang tukang perahu eretan, tak
lama kemudian tukang perahu itu menyebang sembari menuangkan isi dari bungkusan
plastik tadi….. ternyata isinya benih ikan, mungkin tujuannya untuk persembahan
ke pada Dewa Sungai dan berharap rejeki dari Para Dewa.
![]() |
futu keluarga kedua |
Sungai Cisadane ini
meninggalkan beribu kisah dalam legenda sejarah, yang pasti di masa Penjajahan Belanda sungai ini di
pergunakan sebagai salah satu pengerak moda ekononian dalam berniaga…….itu
menurut gw…….semoga saja bener, kalau ngga bener berarti salah, siang makin
beranjak masih ada tempat yang harus di tuju saatnya beranjak menuju……..
4.
Museum
Benteng Heritage
![]() |
futu keluarga ketiga |
Tempat ini adalah favorit gw
dari sekian tempat yang terkunjungi hari itu, walaupun buat menuju lokasi ini
kita mesti berela hati mengorbankan hidung untuk menerima bebauan yang aromanya
bikin mata melek merem ngecium “aroma parfum” pasar tradisional…….nah lho
kebayang kan itu bau tanpa harus gw perjelas secara detail, agak mual sich dan
lumayan pening siang itu plus panas yang terik menyengat
raga, berasa mau mabok rasanya.………hehehehehe
Unik memang sebuah museum lokasinya
terletak di kawasan pasar tradisional tepatnya di Jalan Cilame No. 18/20, Pasar
Lama Tangerang 15111, Banten-Indonesia, judule : Benteng Heritage The Pearl of
Tangerang, Museum Warisan Budaya Peranakan Tionghoa Tangerang. Museum ini
merupakan museum Tionghoa pertama di Indonesia.
![]() |
Penampakan Museum |
Hari itu gerombolan kami
beruntung di sambut langsung dengan ramahnya oleh pemilik museum Bapak Udaya Halim bahkan beliau
mempersilahkan kami untuk berfoto bersama dengan beliau. Setelah mengurus
administrasi harga masuk museum sebesar Rp. 25.000,- perorang…….hem lumayan
mihil juga nich dalam hati gw, biasanya kunjungan museum murah sich antara Rp.
2.000,- sampai Rp. 5.000,- bahkan ada yang gretong……..akhirnya salah seorang
temen membawa berita gembira kalau harga mahasiswa cuma Rp. 15.000,-, akhirnya
dengan berbangga diri ngakulah kami semua mahasiswa……hihihihihi padahal dari 11
orang hanya satu orang yang memang masih berstasus mahasiswa, saya sendiri
mantan mahasiswa yang baru lulus tahun lalu jadi kalau di tanya kartu mahasiswa
ya masih punya dan masih berlalu……dasar nga mau rugi jadi ngaku “mahasiswa”,
anehnya petugas percaya begitu saja tanpa rebet nanya identitas………hehehehehe
aman.
Lucunya saat kami di tanya
dari kampus mana…..??? nah lho pada ngakak tuch bingung dah
ngejawabnya……hahahahaha, akhirnya salah seorang dari kami mengatakan bahwa kami
adalah mahasiswa campur-campur dari berbagai kampus.
Siang itu di dampingi
seorang tour guide Mba Dewi namanya, dengan lantang dan lancar menjelaskan
“hapalannya” kepada kami semua tentang sejarah berdirinya Museum Benteng
Heritage dari lantai dasar sampai atas hingga jelajah berakhir, saking
mengebu-ngebu cara ngejelasinnya terkadang sampai muncrat air liurnya alias
gerimis ringan…….hihihihihihi saking semangat yang membara.
Dari lantai dasar di
jelaskan bahwa museum ini di beli secara pribadi oleh Bapak Udaya Halim
kemudian di bersihkan dan di tata kembali secara terstuktur sebagaimana
layaknya museum. Menurut Dewi bangunan museum ini masih asli dari material,
kayu, dinding hingga lantainya, mengenai barang-barang museum yang ada semuanya
hasil perburuan pribadi Bapak Udaya Halim.
Di lantai dasar museum kita
bisa melihat beberapa penghargaan dan lukisan serta ornament pernak pernik Orang
Tionghoa pada umumnya, seperti tulisan dan lampion dengan yang di dominasi
warna merah dan kuning keemasan. Gw sendiri lebih terkesan dengan 4 buah
lukisan yang terpasang di dinding museum, di jelaskan oleh tour guide bahwa
lukisan itu merupakan gambaran asli kondisi museum sekitar abad ke 17.
Museum
Benteng Heritage merupakan hasil restorasi sebuah bangunan tua berarsitektur
tradisional Tionghoa yang diduga dibangun pada sekitar abad ke 17 dan merupakan
salah satu bangunan tertua di Kota Tangerang. Tindakan restorassi ini didasarkan
oleh kesadaran akan pentingnya melestarikan peninggalan sejarah dari setiap
budaya yang ada di Bumi Persada Nusantara agar kita tidak menjadi Bangsa yang
miskin dengan peradaban sehingga mengalami “Amesia Sejarah”.
Di
museum ini anda akan menemukan banyak hal-hal unik di balik sejarah kehidupan
etnis tionghoa di Indonesia serta berbagai artifak yang menjadi saksi bisu
kehidupan masa lalu, mulai dari pendaratan nenek moyang orang-orang Tionghoa
Tangerang (Cina Benteng) di Teluk Naga pada tahun 1407 yang dipimpin oleh Chen
Ci Lung. Diduga merupakan bagian dari rombongan Armada Cheng Ho (Zheng He)
seorang Laksamana Tiongkok yang beragama Islam dan yang melakukan tujuh kali
pelayaran ke Nan Yang (Laut Selatan) dengan Armada yang berjumlah hampir 300
kapal kayu Junk serta pengikut sekitar 30,000 orang pada era Dinasti Ming dari
tahun 1405-1433. {sumber : brosur Benteng Heritage The Pearl of
Tangerang}.
Ngga cuma unik letak dari museum ini,
pada saat peresmiannya pun dipilih dan dilaksanakan dengan unik pula, yaitu
tanggal 11-11-2011 jam 20.11…….menurut gw itu salah satu kelebihan yang mungkin
tidak dimiliki oleh museum-museum yang ada bahkan satu-satunya di dunia.
![]() |
suasananya yang masih rapi tertata |
Di lantai atas museum ini,
terdapat sebuah lemari pajangan di isi dengan beberapa sepatu-sepatu mungil warna
warni yang pada jaman dahulu dikenakan oleh para wanita Bangsawan Tionghoa yang
kakinya diikat sedemikian rupa, sehingga tetap berukuran sangat kecil meskipun
telah dewasa, ada juga kain-kain batik dan peralatan membatik, bahkan replika kapal
yang dipergunakan oleh Laksamana Cheng Ho ketika berkunjung ke bumi Nusantara,
dan di ruang belakangnya terdapat beberapa patung yang mengambarkan filosofi
hidup manusia tentang sifat yin dan yang, dan beberapa senjata tradisional
seperti yang sering kita lihat dalam film-film silat di bioskop. Ada juga
beberapa kebaya, ranjang kayu kuno, foto-foto pakaian pengantin Toinghoa tempo
dulu dan juga meja yang khusus dibuat untuk bermain mahjong. Meja mahjong ini unik
di design sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan kepada para pemainnya, di
meja sisi meja tersebut terdapat laci-laci yang dipergunakan khusus untuk
meletakkan minuman, asbak, dan juga makanan kecil.
![]() |
gedung bioskop yang kini menjadi klenteng |
Di Museum ini tidak semua
tempat kita bebas mengambil gambar…..apa lagi narsiiiiissss, terkhusus di
lantai atas, kita harus meninggalkan alas kaki selain lantainya dari papan kayu
dan maksimal peserta tidak boleh lebih dari 20 orang karena kondisinya yang
sudah tua, takutnya kalau over kapasitas bisa runtuh……kan kaga lucu kelles
kalau itu bisa menimpa gw……hehehehehe, semua benda yang adda tidak boleh di
sentuh, di lantai atas ini terdapat banyak benda-benda antik yang mungkin belum
pernah kita lihat sebelumnya seperti alat menghisap candu yang bentuknya
seperti miniatur gitar dan biola, timbangan/dacin berbagai bentuk, sepatu yang
dipakai para putri bangsawan, serta cerita legenda tentang Samkok yang
miniaturnya terdapat di tengah atas museum ini terpahat di antara batu yang
diapit kayu…..sungguh karya seni yang sangat indah dihasilkan di abad itu.
![]() |
kondisi museum di jaman itu |
Dari semua benda yang ada di museum ini gw
sangat tertarik dengan relief kisah
Panglima Kwan Kong yang terkenal akan kesetiaannya dari Legenda Sam Kok, yang
terbuat dari kayu yang di ukir dengan teknik seni yang tinggi dan halus
sehingga menghasilkan karya seni yang begitu indah untuk di lihat, seakan kita
terbawa larut dalam kondisi di jaman itu, sayangnya kita tidak di perbolehkan
mengambil gambar di lokasi ini, padahal indah banget lho perpaduan relief
patung-patung berlukiskan warna warni yang indah dan sangat menarik.
Alasan utama kita ngga boleh foto di
atas adalah……dulu itu ada salah satu pengunjung yang terlalu fokus mengambil
gambar, karena alat di pakainya terlalu canggih hingga akhirnya tanpa sadar
menyenggol salah satu benda di tempat ini, maka sejak saat itu sang pemili
memutuskan semua pengunjung museum di larang mengambil foto tanpa terkecuali.
Si Mba tour guide
menceritakan semua hapalan yang dia ingat sembari menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari para peserta tour hari itu, sumpah
kewer-kewer kalau gw disuruh nyeritain apa yang di tuturkan oleh tour guide gw
ngga ingat semuanya bro……yang pasti sebelum tour di lanjutkan terlebih dahulu
kita di suruh ngegerombol di depan tipi buat ngeliat proses pembuatan kecap
yang masih di lakukan dengan cara tradisional hingga kini yang di beri label
“Kecap Benteng untuk kecap manisnya & SH untuk kecap asinnya”.
Yang terkesan lainnya dari
museum ini adalah pintu kayu yang terletak di lantai atas, penampakannya kokoh
sungguh unik dan antik, tanpa menggunakan kunci seperti pintu-pintu pada
umumnya…….bisa di katakan pintu ini adalah “Pintu Anti Maling” karena memang
letak kuncinya yang tersembunyi, konon ceritanya hanya sang pemilik rumahlah
yang tau letak rahasia kunci pintu tersebut berada…….
Pernah denger nama Cina
Benteng…??? Saat saya tanya kepada Mba Dewi di jelaskan bahwa dahulu oleh
Bangsa Belanda di tengah Kota Tangerang di bangun sebuah benteng pertahanan,
benteng tersebut di pergunakan oleh Bangsa Tionghoa untuk berlindung dari
serangan musuh, jadi istilah Cina Benteng itu adalah Bangsa Tionghoa yang
berlindung di dalam Benteng, dan dimana keberadaan benteng itu sendiri sampai
saat ini tidak di ketahui keberadaannya tutur Si Mba tour guide. Nah kalau ada yang
berminat dengan isi dan cerita komplit and special pakai telor tentang nich
museum …….pergi ye ngeliat sendiri jadi puas…..hihihihihihihi, yang pasti di
tempat ini kita bisa beli souvenir dan bisa pula makan siang dengan menu khas
Kuliner Peranakan yang Halal dengan syarat dan ketentuan satu minggu sebelum
hari kunjungan mesti order dulu……..nah yang berminat dipersilahkan order……..di
nomor telp : 021- 55791139, email : info@bentengheritage.com, www.bentengheritage.com, facebook : Museum Benteng Heritage,
twitter : @bentengheritage.
Urusan keliling museum
usailah sudah dengan pemahaman masing-masing para peserta, ada yang faham
banget, ada yang sedang dan ada pula yang mungkin nga faham……hehehehe.
Menapaki pasar lama
Tangerang ini kita bisa jajan atau belanja makanan yang di jajakan oleh
pedagang setempat mulai dari makanan, minuman, buah-buahan bahkan kue-kue
tradisional khas cina juga ada di tempat ini tinggal di pilih sesuai selera,
jelajah masih belum akan berakhir sebelum berlanjut menuju tempat bersejarah
berikutnya maksi dulu di kedai soto betawi, walaupun menurut gw ngga special
banget rasanya tapi cukup lumayan lah buat menu makan siang hari itu……plus
dapat es krim dari Pak Ketua Jayatara. Urusan Kampung Tengah bereslah sudah dan
tujuan selanjutnya adalah menuju…….
5.
Litang
Khongcu Bio
![]() |
futu keluarga dulu buat kenangan |
Ini tempat sembayang untuk
kaum yang beragama Khong Hu Cu beralamat di Jl. Ki Samaun No. 145 Pasar Lama -
Tangerang 15118, di tempat ini kami para gerombolan Jayatara di sambut dengan
tangan terbuka oleh Para Pengurus Khongcu Bio, bahkan langsung di persilahkan
naik ke atas tempat umat Khong Hu Cu melaksanakan sembayang, adalah Koko Adi memberikan pencerahan tentang
Agama Khong Hu Cu, bahwa Agama Khong Hu Cu itu adalah agama yang berdiri
sendiri tidak bergabung dengan Budha maupun Tao, Agama Khong Hu Cu sendiri
mempunyai kitab suci yang disebut dengan
Sishu dan Wujing. Tempat sembayangnya di sebut dengan Khong Bio. Agama ini juga
mengenal Nabi, Nabi Pertama disebutnya Ru
dan untuk Nabi Terakhir disebutnya Fuzi, agama ini berasal dari Tiongkok pada tahun
551 SM, kalender kaum Khong Hu Cu sendiri berjumlah 13 bulan.
Pemahaman gw bertambah di tempat ini
manakala Perayaan Hari Raya Imlek untuk Agama Khong Hu Cu itu bukan merupakan
sebuah adat atau tradisi semata, melainkan Hari Raya Agama Khong Hu Cu, selain
Hari Raya Imlek ada juga Hari Raya Ceng
Beng yang selalu di peringati setiap tanggal 5 bulan 5, Hari Lahir Nabi dan
Hari Wafat Nabi. Antara budaya dan agama berjalan berbarengan dalam ajaran
Khong Hu Cu.
Ada Delapan
Pengakuan Iman dalam ajaran Agama Khong Hu Cu
1. Sepenuh iman percaya kepada Tuhan
Yang Maha Esa
2. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan
3. Sepenuh Iman menegakkan Firman
gemilang
4. Sepenuh Iman menyadari adanya Nyawa
dan Roh
5. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti
6. Sepenuh Iman mengikuti Genta Rokhani
Nabi Kongzi
7. Sepenuh Iman memuliakan Kitab SISHU
dan WUJING
8. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci
Sebelum pulang meninggalkan
lokasi ini, seseorang mempersilahkan kami untuk bertemu langsung dengan sespuh
dari Khong Cu Bio ini, entah siapa namanya gw ngga tau ….hehehehehe, yang jelas
beliau dengan terbuka menerima kami dan menjelaskan sekilas sejarah tentang Agama
Khong Hu Cu. Yang pasti di tempat ini kami banyak mendapatkan pencerahan
tentang agama Khong Hu Cu dari para pengurus
Khong Cu Bio.
6.
Klenteng
Boen Tek Bio
![]() |
pengunjung klenteng sedang melakukan ibadah |
Konon kabarnya Klenteng
Boen Tek Bio ini merupakan salah satu Klenteng tertua yang ada di Tangerang,
letaknya masih di dalam Pasar Lama Tangerang dan lokasinya tidak terlalu jauh
dari Museum Benteng Heritage.
![]() |
lampion menjadi ciri khas dipadu dengan warna merah dan kuning keemasan |
Saat kami berkunjung
suasananya menjelang senja, kondisinya sih tidak terlalu ramai, ada beberapa
orang yang melakukan ibadah datang pergi setelah berdoa di depan klenteng,
tetapi gw melihat beberapa engkong-engkong duduk sembari ngupi-ngupi dan
lumayan kenceng juga ngerumpinya…..entah apa yang di rumpiin gw nga kepo
soalnya……..hehehehe
![]() |
pintu masuk klenteng bagian belakang |
Di tempat ini pun kita
tidak mendapatkan keterangan apapun, karena memang tidak ada tour guide ataupun
selembar brosur yang menerangkan tentang klentang ini, jadi gw bersama
rombongan keliling masuk sembari ngelihat-liat isi dari klenteng sesekali
ngambil gambar, seorang teman memberikan keterangan sich tapi gw nga ikutan
denger jadi ngga ngarti apa yang di omongin, yang pasti klenteng ini masih ada
dan kondisinya masih terpelihara dan masih di pergunakan beribadah.
![]() |
halaman depan klenteng |
Bangunan
klenteng ini nyaris sama dengan bangungan klenteng-klenteng yang ada pada
umumnya, yang membedakan biasanya sejarah berdirinya serta legenda yang ada di
dalamnya.
Sebenarnya kalau ngeliat list yang ada
itu ada 12 destination sebagai rencana untuk di kunjungin, sayang tidak
semuanya bisa tereksekusi, maklum rada molor dari jam yang telah disepakati…….,
seperti yang pengen gw kunjungi diantaranya “Masjid 1000 Pintu” dan yang akan
di tuju sebagai tujuan akhir yaitu “Pintu Air 10” peninggalan Bangsa Kumpeni, tapi karena senja
telah berganti malam akhirnya batal untuk ngeliat sunset hari itu, kalau bole
jujur dari hati yang terdalam gw kecewa sich, padahal pengen bingiiit ngeliat
penampakan Sang Surya Tengelam pulang keperaduan pastinya indah……..buat ngobati
rasa kecewa itu, di ganti dengan acara makan laksa di kaki lima Tangerang Kota
yang rasanya tidak terlalu mengecewakan untuk makan malam kali ini dengan harga
terjangkau.
Di setiap gw trip selalu ada cerita unik
dan kalau di ingat pasti bikin kita tersenyum simpul geli dalam
hati…….hehehehehe, ceritanya gegara Om Salim yang ngga ngerasa salah dan dosa ini
ngga balik lagi ke arah Serpong, yang terjadi adalah gw, Priska dan Ajeng yang
tadinya di mobil Om Salim, harus di paksa pindah ke mobilnya Arief yang emang
uda pas personilnya…… kebayangkan Xenia yang maximalnya muat 8 orang, harus di
paksa jadi 10 orang……nah lho, itu sampai harus bongkar muat berkali-kali supaya
cukup untuk muat 10 orang dewasa dengan berbagai macam postur tubuh dan
ukuran…..
Awalnya cowo-cowo berempat duduk di
belakang tapi ngga muat, terus di coba selang seling cowo dan cewe eh…..masih
ngga muat juga, setelah di coba cewe-cewe semua sepertinya muat dengan cara di
paksain bak kerja rodi……hehehehehehe, jadinya di bangku paling belakang
duduklah para cewe-cewe Frieska, Tini, Priska dan Shelda, kemudian di bangku
tengah terdiri dari Akbar, Sonny, Ajeng dan Prima………hahahahaha waduh rasanya
hari itu gw jadi orang yang paling “berdosa & bersalah abis”…… gimana ngga
coba, di saat mereka berdelapan harus duduk bersempit dan berhimpit ria ngatur
nafas dan badan supaya nyaman, gw duduk manis di bangku depan bak seorang Putri
Cantik berdampingan bersama Sang Pangeran…….hihihihihihi, jujur bro rasanya
ngga nyaman bingiiit menghantui perasaan
gw sepanjang perjalanan dari Tangerang menuju Stasiun Rawa Buntu, mana menuju arah
Serpong perjalanan lalu lintasnya macet pula……waduh betapa tersiksanya mereka
berdelapan itu…….sampai-sampai ke empat cewe-cewe yang duduk di belakang tidak
bersuara….mungkin kalau bersuara bisa menimbulkan efek pengembangan body ya jadi mending diem sembari ngatur kaki dan
nafas…….maafin gw ya guys….…..gegara Om Salim kalian jadi tersiksa…….. Om
Salim…..Om Salim betapa kejamnya dirimuuuuu…..tapi tetep wae ikutan
selfie…….huuuuuuu
Jayatara ini masih termasuk komunitas
baru, kurang lebih baru 2 tahun berjalan kalau gw ngga salah ingat sich, dari
45 orang anggota yang terdaftar, dalam blusukan kali ini hanya bersebelas yang
berikhlas hati mengeluarkan duit lebihan supaya bisa ikutan, mereka-mereka
adalah seperti tersebut di bawah ini :
![]() |
Sang CEO itu.... |
M.
Arief Wibowo : adalah CEO sekaligus pendiri serta pengagas dari
berdirinya Penjelajah Kebudayaan Nusantara yang di persingkat jadi JAYATARA. Gw kenal
Arief saat pertama kalinya waktu Jelajah Baduy Dalam di tahun 2012, tapi waktu
itu sich kita kaga teguran sama sekali karena emang kaga kenal…….hihihihihi,
bisa nyambung lagi sama Arief ini waduh gw ngga lupa nich…… itu berarti amnesia
gw lagi kambuh bro….hahahahaha, waktu itu seminarnya lagi ngebahas tentang
Situs Gunung Padang, yang mana ada rasa bangga karena sebelumnya gw uda pernah
trip ke sana jadi yang pasti ngga bego-bego amat saat seminar
berlangsung…..hehehehehe
Profesinya sebagai seorang arsitek itu
menurut pengakuannya ke gw, sepertinya membaca adalah salah satu dari hobbynya
selain ngupulin buku, gw nyakin koleksi bukunya pasti banyak bingiiit……..mungkin
saingan kelleees dengan gw tapi pasti beda aliran, kalau Arief mungkin
beraliran realis lebih ke filsafat tentang keilmuan yang ilmiah, kalau gw mengambil
aliran abstrak lebih ke novel detektif, biografi dan beberapa diantaranya non
fiksi……hehehehe
Konon katanya menurut para bisik-bisik
tetangga Arief ini orangnya, serius, tertata rapi, terorganisir dan terstruktur
dalam berorganisasi seperti dirinya menjalani hidupnya…..itu kata mereka lho,
bener enggaknya gw ngga tau dech, secara gw bukan pacar atau temen deketnya
……huahahahaha jadi kebenaran tentang hal itu gw ngga ngarti yah
saudara-saudara, kalau ngga percaya tanya wae orangnya langsung…….
Yang pasti menurut pengamatan gw dia ini
orangnya smart, baik hati, ramah dan sepertinya rajin menabung…….hihihihihi,
terkadang kalau gw deket sama dia gw agak minder getu maklum dia pinter
bingiiiit bro……hehehehehehe, jadinya gw ngerasa bleng menjurus ke amnesia alias
minder bro…….ups!!!! lebay bingiiit sepertinya qikqikqik……..
Akbar :
gw ngga tau nama komplitnya…….pengen nanyain sich sebenarnya tapi enatar gw di
bilang kepo……hehehehehe, yang pasti Akbar ini adik kandungnya Arief dan hal ini
baru gw ketahui hari itu juga. Ini pertemuan kedua gw sama Akbar setelah dari
seminar beberapa bulan lalu, menurut pengamatan gw sekilas oranganya cukup
bersahabat dan gampang akrab serta gaul geto. Sebagai sosok seorang adik Akbar
ini termasuk adik yang penurut, jadi di suruh apapun oleh sang kakak yang pasti
titahnya langsung di laksanakan tabahkan hatimu ya Akbar…..yuhuuuuuu. Dan hari itu
Akbar selalu mendapat tugas dari sang kakak untuk mengabadikan moment di setiap
destinasion untuk futu keluarga bersama, dengan sigap Akbar pun menyiapkan tongsisnya……siap
pose yuk…..1, 2, 3……….yuhuuiiiiii
![]() |
penampakan Om Salim yang esentrik |
Susanto
Salim : orang paling penting hari itu, maklum menguasai lokasi
dari semua destination yang kami datangi. Beliau di panggil Om Salim,
penampakannya tinggi gede, gundul berkaca mata minus, berkulit sawo matang
menuju kearah gelap alias item, berbody sexy abis dari ujung ramput sampai ujung
jempol, terutama di bagian perutnya yang bongsor dan menonjol…….., yang pasti
orangnya asyik, ngocehnya dan jajannya banyak bingiiiiiiit. Nich orang menurut
gw nyentrik abis and nyaris ngga punya malu, saat harus menunjukkan bakat
seninya yang terpendam yaitu “menari-nari balet” di jalanan yang cukup ramai
siang itu, hanya untuk menarik perhatian rombongan mobil yang satu
lagi………hahahaha gayanya itu unyu abis dah………
Seorang Boss dari perusahan yang
bergerak di bidang jasa service kebersihan seperti pengakuan dosanya kepada
gw……hehehehehe. Hari itu banyak bingiiiiit jasanya, selain selalu jadi orang
pertama yang selalu njelasin semua destination yang kami datangi, mengurus semua
perijinan untuk bisa masuk dari semua tempat yang kita datangi, termasuk yang
mengusulkan kepada kami bersepuluh untuk mengaku jadi mahasiswa supaya cukup
bayar hanya Rp. 15.000,- saja dari harga resmi umum dewasa Rp. 25.000,- untuk
masuk museum …….tengkyu Om Salim muach…….muach……..hihihihihihihi
Ini kali kedua saya berjumpa dengan
beliau, dan suatu kehormatan sepanjang jejalah hari itu saya duduk manis
bertiga bersama 2 teman cewe di mobilnya yang terbilang masih baru, menurut
pengakuan beliau kepada kami bertiga, kami bertiga adalah orang luar pertama
yang naik mobil beliau selain keluarga tercinta pastinya……..yuhuuuuuuu
Anindyajati
Tunggadewi : di panggilnya Ajeng, ini kali ketiga perjumpaan gw
dengan Ajeng. Perawakannya bongsor, orangnya ceria pembawannya dan ngemengnya
banyak, jadi buat yang pertama kali kenal jangan sungkan buat negur cewe yang
satu ini pasti di sambut dengan bersahabat dech, berkata mata serta berhijab
sebagai ciri khasnya.
Ajeng ini adalah anggota termuda hari
itu, baru awal jadi mahasiswi di salah satu kampus di Jakarta ngambil jurusan
“Teknik bagian Menjahit”, tergila-gila dengan produk Jejepangan yang bernama Cosplay.
Paling belia diantara kami bersebelas hari itu, walupun paling belia tetapi
pemikirannya dewasa bingiiit dalam berutur, hingga saya sampai nanya ketika ke
ketemu di jumpa kedua, “kerja dimana….???” Malah sempet kaget ketika Ajeng
menjawab “baru lulus SMU……” katanya, nah lho……hihihihihi jadi salah sangka gw.
Gw salut sama Ajeng ini disaat temen
seumurannya hobby jelajah mall atau nongkrong di kafe, ini bocah justru lebih
memilih gaul bersama om-om dan tante-tente buat keluyuran ngubek-ngubek
situs-situs bersejarah dan bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah jaman
peradaban masa lalu, bahkan dirinya sendiri pun mengakui dasar pemikirannya
lebih dewasa dari pada usianya…….caelah……hehehehehe betul tidak…………???
Prita
Wikantyasning : Si Mba yang satu ini mintanya di panggil
Priska saja…, orangnya tinggi langsing, berambut ikal diatas bahu serta berkaca
mata, hari itu penampilannya rapi abis menggunakan kemeja kembang-kembang biru
lengan panjang di padu dengan jeans biru dimasukkan pula jadinya rapi jali
geto, berkaos kaki dan bersepatu.
Sepertinya baru pertama kalinya hari itu
saya ketemu sama Priska, menurut pengakuannya dalam hal makan dia ini ngga bole
telat, karena kalau telat masuk angin
bisa mendadak menyerangnya, jadi kebayang kan kalau gitu Priska ini paling
rajin jajan dan ngemil diantara kami kaum cewe yang ikut. Entah kenapa
sepenglihatan gw Si Mba yang satu ini agak pendiam untuk ukuran cewe, terus
penyendiri pula…… pengen sich gw ngajakin ngobrol tapi sepertinya Si Mba ini
lebih seneng menyendiri tanpa di ganggu untuk di tanya-tanya, jadnya saya juga
ngga mau kepo getu…..hehehehe semoga gw salah dalam memandangnya………
Frieska
Haridha & Titi : ini perjumpaan ketiga gw dengan Frieska,
perawakannya sedang, hitam manis orangnya dan berhijab, hari itu ceria banget
menikmati suasana jelajah sepanjang hari itu bersama sahabatnya Titi entah
siapa nama lengkapnya ini baru pertama kalinya saya ketemu Titi, bodynya
langsing dan kulitnya coklat sawo
matang, hari itu juga menikmati perjalanan sedang segala suasana dan kondisinya
walaupun menurut pengakuannya kondisinya lagi kurang sehat, yang pasti hari itu
nyaris mengabadikan setiap moment dengan menggunakan go pronya……
Prima
Surya Abdullah & Shelda : ini perjumpaan kedua gw sama Prima,
perawakannya tinggi seimbang dengan bobot tubuhnya, berkulit putih dan berkacamata
sebagai ciri khasnya, yang pasti hari itu Prima seneng dech di bandingkan kami
yang lain karena bisa menikmati akhir pekan bersama pujaan hatinya Shelda, yang
tampaknya juga sangat menikmati suasana jelajah di siang yang cukup terik,
sepertinya tidak bermasalah dengan panasnya cuaca membakar kulitnya yang putih,
Shelda tampil casual hari itu berkaos putih di padu dengan celana lebar selutut
warna hitam serta rambutnya di ikat ala ekor kuda.
Sonny
Ferdianto : orangnya kecil tapi tidak mungil, roman wajahnya
terkesan serius, kulitnya tidak bisa dibilang putih sih, mungkin putih tapi
ngga bersih jadinya terkesan buluk……hehehehehe, Sonny ini teman kuliahnya Arief
jadi gw ngga tau apakah gabung di Jayatara atas kemauan dirinya sendiri atau di
paksa sama Arief biar kesannya anggotanya banyak geto……hahahahaha. Kalau baru
kenal Sonny kesan pertama kelihatannya sich pendiam and sok cool…….tapi asumsi gw
terpatahkan setelah kami pulang dan satu mobil……ngga taunya ngocehnya banyak
bener bro…..dari cerita masa kuliah sampai jemuran bajunya yang berserakan……hahahahaha
Marita
Setyaningsih : simpelnya di panggil Rita, selain gw
cantik dan manis…….buat yang ngga setuju bodo amat…..hihihihihihihi, mungkin
yang baru kenal sama gw terkesannya gw itu jutek dan judes…….hehehehe, lagian
menilai diri sendiri juga pastinya ngga adil lah yah……..,padahal kalau uda
kenal gw itu sedikit konyol, cenderung agak bawel sich terutama buat
nanya-nanya ke hal-hal yang lebih pribadi sifatnya, dengan alasan buat bahan
tulisan gw semata jangan sampai gw ngawur nulisnya sehingga menimbulkan
prasangka dan praduga yang salah.....….padahal sosok yang gw tulis sebenarnya orangnya
ngga getu, tapi kalau gw ngga bisa ngegali atau dapat info tentang seseorang
yang baru gw kenal buat pertama kalinya, jadi yang gw tulis adalah penampakan
yang ada sembari berpikir kira-kira apa
yang pas menggambarkan sosok yang gw bahas, sebagai yang nulis catatan
perjalanan selama jelajah, ini kali pertama ikutan aktifitas out door mereka,
gw salut sama komunitas yang satu ini, di saat WhatsApp beberapa group yang gw
ikutiin udah pada mati segan hidup tak mau, tapi dari pertama di gw di jorokkin
buat bergabung sama ketuanya di group WhatsApp Jayatara, sampai detik ini juga
itu aktifitas di dunia maya kaga adanya mampusnya berkomunikasi, gw uda ngga
pernah nyimak lagi, jadi entah apa yang mereka bicarakan, yang pasti ocehannya
uda berjuta-juta kata dan beratus-ratus tema, bisa jadi harga cabai yang naik
pun di bahas……hehehehehe
Seneng sich bisa gabung di group ini,
karena ini termasuk group yang cukup solid dan ilmiah di banding komunitas lain
yang gw ikutin, Jayatara tidak sekedar jalan-jalan semata, tetapi kita bisa
belajar banyak hal dari tempat-tempat bersejarah yang kita datangi, jadi yang
tidak pernah kita bayangkan sebelumnya bahwa dulunya di tempat itu ada kisah
yang melegenda, bertemu dengan narasumber, serta sharing pengetahuan antar
sesama teman dalam group dengan bikin seminar mini antar anggotanya, serta berbagi informasi tentang peradapan
sejarah-sejarah masa lalu yang pernah ada.
Terus buat yang uda gw bongkar-bongkar
aipnya di atas, bilamana ada yang tidak berkenan mohon maap ya guys…….maklum gw
hanya ngelihatnya sekilas dan selintas lalu hari itu jadi pastinya ada beberapa
diantaranya yang tidak pas, semoga ngga ada yang ngerasa tersinggung apalagi
sampai patah hati berasa mau bunuh diri di pohon tauge……, bilamana ada yang
tidak berkenan bole tuch lapor di toko material terdeket……hehehehehe, terusnya buat yang ngga ada penampakan di fotonya di permaaf ya guys.....gw bongkar-bongkar hp tidak diketemukan ampe juling nyarinya......hihihihihihi
Okay guys……, kiranya cukup sekian dulu
hasil pengamatan yang saya ikuti selama jelajah, next bilamana ada aktifitas
our door lagi ke tempat yang lebih seru gw bisa ikutan lagi, gw belum lama
nulis blog jadi pastinya masih jauh sempurna, jadi masih belajar mengasah kemampuan
buat ngerjainnya, ngarep kritik dan
saran biar tulisan gw makin asyik buat di baca, tetapi sejauh gw nulis blog
belum ada yang ngeritik and ngasih saran…..jadinya ya gw ngga pernah tau
tulisan gw ini uda bener atau masih kurang………yang pasti gw masih berusaha terus
belajar menulis dan berpikir menuangkan memori manakala gw ngga bikin contekan
selama jelajah, biar tulisan ini makin asyiiik buat di baca.
Buat gw dengan melihat peninggalan
sejarah yang ada, secara tidak langsung menumbuhkan rasa bangga dalam diri
sendiri, bahwa dahulunya Negara Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak
peninggalan sejarah peradapan yang kaya dengan
aneka ragam seni dan budaya serta berkwalitas tinggi, yang kini menjadi legenda
dengan berjuta kisah dan cerita, ……………#salamwisatabudaya.
![]() |
yuhuuuuuu.........next trip kita blusukan kemana lagi nich........ |
Komentar
Posting Komentar