SEKILAS JELAJAH SEJARAH NEGERI NGAPAK TJILATJAP

MENGEKSPLOR SISI TIMUR PULAU NUSAKAMBANGAN & SEKITARNYA

sebagian peserta rombongan jelajah yang tergabung dalam KJB

Awal tahun berlalu sudah……tapi saya belum berkelana lagi, itu rasanya merana abissss…..berasa putus cinta bro…..hahahahahaha, emang banyak tawaran trip menghiasi wall fb gw secara bertubi-tubi  menawarkan berbagai destinasi dengan harga yang masuk akal sampai tidak masuk akal menurut “financial & perdompetan” gw……..hehehehehe

Sampai suatu saat baca di wall Komunitas Jelajah Budaya dalam JELAJAH KOTA TOEA  menawarkan trip jelajah ke Pulau Noesakambangan Tjilatjap tanggal 17,18,19 April 2015, bukan tidak pernah ke kota Cilacap lumayan sering sebenarnya….. maklum sedulur-sedulur gw dari garis keturunan almarhum bapake inyong sebagian besar bermukim di kawasan Banyumas dan sekitarnya, dan beberapa diantaranya tinggal di Kota Cilacap, dulu bingiiiiiit pernah menyusuri tempat wisata yang ada di kota ini….tapi itu udah tahunan lamanya dan pasti sekarang telah berubah tampilan…….ya sekedar bernostalgia lah mengenang masa kecil gw dengan almarhum bapak……hiks….hiks….hiks


1. AWAL PERJALANAN 17 APRIL 2015
Hari yang di tentukan tiba sang empunya hajatan nyuruh para peserta Jelajah Cilacap ngumpul jam 18.30 wib di markas Museum Bank Mandiri {MBM}, harus mengejar commuterline dari rumah menuju kota, hari Jumat pula kebayang dah Ibukota menjelang weekend kejemnya bak ibu tiri bro………, korsletnya minta ampun amburadul dah bikin rempong mengatur waktu biar ngga kelamaan nunggu atau biar juga ngga ketinggalan…..alhamdulillah perjalanan gw lumayan lancarlah sedikit terkendala dengan nungguin kereta yang telat datangnya menuju arah tujuan…..

Sampai di MBM sudah lumayan banyak yang datang, ada yang datang sedari siang menjelang sore jadi sepertinya sempet narsisan terus di upload dech di FB…..hehehe, ada yang datang menjelang jam keberangkatan yang telah di tentukan, bahkan ada yang ngaret banget melebihi jam keberangkatan yang telah di tentukan…..
Sembari nungguiiiiiiin bus dan para peserta jelajah yang belum pada datang, memutuskan cari makanan di depan MBM…….tapi jajanan yang di tawarkan tidak membuat selera buat bersantap…….memutusan beli batagor yang rasanya ra ngalor ra ngidul alias nga jelas….….hehehehe…..utunglah di saat naga di perut mulai ngamuk minta jatah Den Bagus Wege menawarkan rangsum makan malam……sikat waelah dari pada makan di dalam bus bikin nga nikmat dan menimbulkan keruwetan plus blepotan jadi memutuskan makan saat itu bersama para peserta jelajah yang lain, menunya nasi padang yang nikmat bingiit alias joss gandozzzzz……enak tenan…..sepertinya ini masakan padang asli ngga pakai kw keleessss……hehehehe jadi bener-bener special padang


2. SEPANJANG PERJALANAN


menggunakan Bus Pariwisata "Esem Abadi" dalam jelajah kali ini

Malam mulai menjelang…..para peserta satu persatu mulai berdatangan, sembari berhaha …hihihi….kenalan dengan peserta baru  dan say hello dengan yang uda kenal yang lama tak jumpa serta sekedar basa basi nanya kabar kabari satu sama lain, seiring itu pula bus mulai datang……..gw segera lari menyambutnya…....maklum gw itu hobby banget dengan tempat duduk paling depan……..tadinya ngincer kursi belakang sopir tapi kalah cepet dech sama Om Hardi yang duluan…….…hehehehe, nga tau kenapa gw tuch hobby bingiiit sama tempat duduk depan kendaraan terkhusus mobil yo bro….. dalam setiap perjalanan di manapun berada….berasanya bisa leluasa memandang tanpa penghalang filosofinya gitu dech menurut gw lho…….

Dengan menggunakan Bus Pariwisata “Esem Abadi” dengan pengemudi handal Bapak Supono yang bawa mobilnya hati-hati dan waspada, serta asistennya bernama Bang Tholip….ye…..bukan Bang Toyip….hehehehe, soalnya nyari Bang Toyipnya lagi susah, sudah  tiga lebaran nga pernah balik ke rumah soalnya……hahahahaha, rombongan jelajah bergerak meninggalkan halaman MBM sekitar jam 20.00 wib

Sepanjang perjalanan menuju ke tol arah Cipularang karena mengambil jalan lintas selatan kondisinya rame lancar, hanya tersendat di seputar tol pintu keluar wilayah Bekesong. Kalau boleh jujur dari lubuk hati terdalam……caelah, kondisi bus pariwisatanya kurang nyaman sich ini menurut gw pribadi, soalnya gw rempong sama selonjoran kaki yang terbatas dan nga bisa leluasa buat ukuran kaki gw yang lumayan panjang……..jadi berasanya naik metro mini tapi ini pakai AC getu…….hehehehe

3. HOTEL SINDORO


selamat pagi Cilacap........kami datang


Setelah berjam-jam berada di bus dengan kondisi duduk yang cukup pegel, akhirnya sampailah rombongan jelajah tiba di Kota Cilacap sekitar jam 6.30, langsung menuju Hotel Sindoro yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Cilacap, sekedar bebenah, bebersih dan melepas lelah sejenak karena baru dapat 3 kamar karena memang belum waktunya untuk check in diputuskan bersama-sama menggunakan 1 kamar untuk beberapa orang.


bermalam di Hotel Sindoro





4. SAATNYA JELAJAH……….

wajah-wajah para peserta jelajah secara komplit & special pakai telor.....hihihihihi

Rombongan jelajah sudah rapi jali saat meninggalkan hotel sekitar jam 8.00 menggunakan bus bergerak menuju destination yang telah di tentukan……saatnya mengeksplor sisi timur Pulau Nusakambangan…..cap cus lah lets go guys….

memasuki kawasan Pantai Teluk Penyu.....mentari menyambut hangat pagi itu......


Lokasi tempat wisata ini tidak jauh dari kawasan kota Cilacap, memasuki kawasan Teluk Penyu jalanan masih terasa lenggang sepanjang jalanan kita bisa menjumpai pantai dengan deburan ombak yang tidak terlalu kencang gelombangnya…..disisi lain jalanan kita bisa melihat kilang-kilang minyak milik Pertamina yang berjajar rapi dan berderet sepanjang jalan. Matahari bersinar cerah memancarkan sinarnya menyambut warga bumi pagi itu…..suasananya hangat membias jiwa menembus raga di tengah perjalanan.


suasana jalanan masih sepi dan lenggang.......



selamat pagi guys.....hari ini gw siap buat jelajah.........



suasana Pantai Teluk Penyu pagi itu........




nampak armada kapal nun jauh disebrang pantai, mercu suar & perahu compreng

Sebelum pengembaraan berlangsung terlebih dahulu sarapan……., kali ini memilih lokasi di sebrang pantai di sebuah warung makan yang telah di pesan terlebih dahulu……..menu pagi itu lontong soto kuah santan plus tempe mendoan yang baru diangkat dari wajan terbayang panasnya masih membara, serta teh tawar hangat……..memutuskan dan berinisiatif bukan carmuk ya manteman……hehehehe, membantu ibu pemilik warung menyiapkan soto untuk dibagikan kepada rombangan jelajah, karena saya melihat raut wajah memelas dari manteman terlihat sudah kelaparan tak berdaya pagi itu……, begitu menerima mangkok soto, para peserta  mulai bersantap dengan penuh khimat terdiam seribu bahasa dalam kunyahan masing-masing, menikmati menu yang dihidangkan tanpa banyak protes…..menurut saya rasa masakannya sedep dan tidak mengecewakan buat menu sarapan pagi itu……

sarapan lontong soto & tempe mendoan......sedep.....sedep......kenyang deuch.......



5. NYEBRANG MENUJU KAWASAN BENTENG KARANG BOLONG………

ritual wajib bagi KJB foto keluarga.....ups!!! sepertinya nga komplit nich ada yg ngilang

Urusan kampung tengah bereslah sudah, saat pengembaraan di mulai menuju sisi timur Pulau Nusakambangan dengan tujuan pertama Benteng Karang Bolong, sebelum menyebrang ditawarkan pelampung bagi peserta yang mau menggunakan, mulailah kegaduhan terdengar disana sini berisik minta jatah pelampung……...saya hanya memandang teman-teman saya yang heboh itu, ada yang nanya caranya makai, nanya ukuran yang sesuai dengan postur body, terus ada yang galau mau makai apa ngga itu pelampung, gw mutusin tidak memakai karena merasa rebet……..hehehehe padahal sebenernya perlu banget ya guys buat safety……..jangan mencontoh gw ye…….hihihihi

pakai pelampung itu wajib hukumnya ya guys......

Dalam setiap kesempatan KJB selalu wajib melaksanakan “ritual foto keluarga” tanpa perlu diminta, di lokasi yang di anggap cukup pas menjunjukkan identitas lokasi penjelajahan, saatnya berpose…..1….2….3….klik…klik…klik…..mulai dech pada rebet untuk mengambil gambar dari berbagai kamera dan HP secara bergantian……sembari teriak-teriak……pakai HP gw dong…...lagi dong gw belum……seru rame teriak-teriak suara dari kaum hawa yang pasti…….kalau gw  cukup nampang sembari pose smile biar anggun menawan……….yeheiiiiiii

nyebrang menggunakan perahu compreng 

Menggunakan dua buah perahu compreng, daerah ini menyebutnya begitu yang masing-masing di beri nama Selasih dan Trubus untuk menyebrang dari Pantai Teluk Penyu menuju Pantai Timur Nusakambangan, naik perahupun juga heboh maklum lebih banyak kaum hawa jadi ya gitu dech, maunya tidak terpisah sama pasangannya masing-masing, maunya seperahu bersama si A, B dan C…..kalau gw mah tinggal naik wae mana yang masih bisa gw naikin dan nga mau rebet mau seperahu sama siapa yang penting mah jalan getu…..yuuuuuuuuk, tarik bang kita lets go……

seru......bingiiit saat ada helikopter melintas mengitari kapal....langsung pada heboh.......

Saat baru sekitar 5 menit berlalu perahu berlayar menuju sebrang pulau…..tiba-tiba 2 helicopter melintas mengitari lautan tepat berada tidak terlalu jauh jaraknya dari perahu compeng yang kita sewa……tau apa yang terjadi, so pasti gaduh abissss……bermacam celutukan di lancarkan ada yang ngerasa di sambut bak pejabat daerah yang akan mengadakan kunjungan kerja, ada yang ngerasa seperti tahanan lepas dari penjara, ada yang rebet mengabadikan dengan kamera ataupun gadget masing-masing, ada yang ngerasa dimatai-matai ……hahahaha….seru wae rasanya, selama ngetrip baru kali ini ada heli melintas dengan jarak dekat, saya sendiri bisa memaklumi karena kawasan Nusakambangan sendiri sedang di sorot oleh berbagai mas media cetak dan elekronik, terkait adanya pelaksanaan eksekusi mati kasus narkoba yang tengah ramai menjadi berita.

mendarat di dermaga Pulau Nusakambangan Timur......pada ngantri turunnya ya guys......

Menyebrang kira-kira membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit menuju dermaga alakardarnya, tidak terlalu luas dan tidak layak pula untuk di sebut dermaga sepertinya, hanya tempat berlabuh sementara perahu-perahu compreng yang berlabuh mengantar para wisatawan datang dan pergi. Setelah semua perahu merapat dan peserta jelajah komplit ngumpul…..yang tak terlewakan adalah acara sesi foto keluarga pun masih berlanjut untuk yang kedua kalinya…..yuhuuuuu siap buat pose maning nyukkkkk…….

foto keluarga lagi yuks...... senyum semuanya.....yuhuuuuuu
Sang ketua rombongan pun melapor dan membayar uang retribusi untuk memasuki kawasan wisata ini, saat melintas pintu gerbang masuk di kiri jalan terdapat penjual “batu akik”……nah berhubung dan bersambung kondisi batu akik  sedang  ngetren di negeri ini……...kehebohan pun mulai terjadi lagi saudara-saudara, mulailah para peminat memilih, mencoba, bertanya batu apa yang cucok buat dirinya…..dan yang pasti tak terlewatkan adalah menawar semurah-murahnya itupun kalau boleh……..hehehe….…., gw hanya melihat-lihat dan sekedar mencoba tetapi tidak membeli…..entalah gw tidak tertarik untuk membelinya lebih tepatnya sedang berusaha tidak menjadi konsumtif, dengan tidak membeli cinderamata yang akhirnya hanya menjadi tumpukan di lemari pajangan doang tanpa di rawat akhirnya kalau ada yang minta gw kasih-kasih wae, dan akhirnya memutuskan tidak membeli cinderamata buat diri sendiri…..

batu akik yang diperdagangkan itu....dipilih....dipilih....dipilih.....


Sebagian teman masih sibuk dengan urusan perakikan ada yang pengen beli ada yang cuma nanya doang ada yang galau beli apa tidak dll, memutuskan berjalan menuju lokasi yang akan menjadi tujuan jelajah kali ini…..Benteng Karang Bolong, untuk mencapai lokasi di butuhkan waktu sekitar 30 sampai 45 menit kira-kira, tergantung dengan cara anda berjalan mau cepet, sedang atau hati-hati serta waspada alias pelan-pelan…..

harus rela trekking di jalan nan terjal berliku.....semangat yo bro....

Menyusuri jalanan nan terjal berliku bebatuan bercampur tanah lumayan licin kondisinya sepertinya habis hujan semalam, di sepanjang kanan dan kiri terhampar hutan dengan pepohonan yang tinggi menjulang, sepertinya termasuk kawasan hutan basah tropis…..itu kebayang nyamuk bergentayangan di sana, buat yang takut kena gigit boleh gunakan lotion anti nyamuk….gw sendiri memutuskan tidak mempergunakannya ngga tahan dengan baunya…..hanya doa yang gw panjatkan agar sepanjang jelajah hingga pulang ke rumah dalam keadaan sehat and selamat.
 
taati peraturan jangan melanggar....!!!!
Menikmati alam hutan yang menghijau menyegarkan raga di tengah kelelahan,  bersyukur sudah sekitar 3 bulan lebih setiap pagi nyaris jogging jadi sangat membantu kondisi fisik secara tidak langsung, walaupun kurang istirahat selama dalam perjalanan karena kondisi bus yang kurang nyaman, tidaklah merasa terlalu lelah masih semangat lah judule……sekitar lebih 30 menit berjalan mulai tampak pintu gerbang dari Benteng Karang Bolong yang masih berdiri dengan kokoh, sayangnya akar tumbuhan mulai merayapi kawasan sekitar benteng ini, hem….apakah memang sengaja dibiarkan merambat demikian atau memang tidak dirawat dan dibiarkan begitu saja…..

yuhuuuuu.....pintu gerbang Benteng Karang Bolong, saatnya mengeksplor.........

Benteng Karang Bolong mempunyai luas sekitar 6.000 M2 merupakan benteng peninggalan Bangsa Portugis yang dibangun pada tahun 1837 – 1855, kemudian benteng ini berhasil di rebut oleh Bangsa Belanda. Benteng ini memiliki 3 lantai di permukaannya, terdapat ruang rapat yang sangat besar serta di lengkapi dengan meriam. Untuk 2 benteng lainya terdiri dari dua lantai. Benteng ini juga memiliki sejumlah ruangan, antara lain barak prajurit, ruang tahanan, ruang rapat, ruang penyimpanan amunisi, ruang absen, ruang untuk komandan dll. Dahulu benteng ini digunakan oleh tentara Belanda untuk pertahanan guna menangkal serangan musuh yang datang dari arah laut atau menyerang kapal laut musuh, fungsi lainnya benteng ini di pergunakan oleh Bangsa Belanda sebagai gudang untuk menyimpan rempah-rempah.

hai guys....tetap semangat ya and hati-hati dalam benteng gelap & licin......


mendengarkan tour guide dengan serius.....

 Penampakan dari Benteng Karang Bolong yang masih bisa kita  lihat kondisinya, sayang ada tangan-tangan usil yang mencoret-coret dinding, menyebalkan memang melihal vandalisme, yang gw  nga ngerti sebagian orang kita hobby banget  buat corat-coret nga    penting di tempat bersejarah seperti ini.....:


















































































Sayang di lokasi Benteng Karang Bolong ini tidak terdapat brosur maupun tour guide lokal sebagai pemandu jadi boleh dibilang minim bingiiiiit fasilitas, saya sendiri sebelum jelajah sempat googling buat sekedar membaca dan mencari info tentang lokasi ini, dilihat dari beberapa foto-foto yang ada…..cukup bikin penasaran seperti apa wujud asli benteng bersejarah itu yang terdapat di sekeliling pulau dan dibangun di jamannya dan masih ada sampai kini, itu sungguh dahyat dan luar biasa pembangunan di zaman itu masih bisa kita lihat hingga kini, walaupun kondisinya sudah tidak utuh lagi dan yang pasti tidak terawat serta terpelihara dengan baik. Sekedar mengingatkan bila suatu saat berkesempatan mengunjungi Benteng Karang Bolong ini jangan lupa bawa senter ya, karena beberapa lokasi untuk masuk lorong-lorong dalam bagian benteng ini gelap dan harus naik turun tangga yang lumayan terjal jadi butuh banget penerangan.

jalan menuju pantai pasir putih


Setelah di rasa cukup mengeksplor nyaris keseluruhan Benteng Karang Bolong ini dan narsis-narsisan yang so pasti tak terlewatkan oleh para peserta jelajah dengan posenya masing-masing…..jelajah di lanjutkan menuju pantai yang letaknya tidak begitu jauh dari benteng, udara laut dan deburan ombak mulai terasa dan terdengar dari kejauhan…...udara sedikit menyengat siang itu, sembari beristirahat melepas lelah dan menikmati hembusan angin laut, beberapa dari kami menikmati suasana pantai sembari minum air kelapa muda plus pisang goreng yang harganya cukup terjangkau Rp. 10.000,- untuk kelapa mudanya dan pisang gorengnya Rp. 2.000,-

suasana pantai pasir putih karang bolong





debur ombak tidak terlalu besar siang itu.....


Kondisi pantainya masih bersih dari sampah, deburan ombaknya siang itu tidak terlalu besar dan angin pun seakan enggan untuk bertiup kencang hingga udara sedikit panas menyengat raga. Ada yang istimewa dari Pantai Karang Bolong ini terdapat sumber mata air tawar bukan payau ya……saya bersama Tante Icha mencoba dan merasakan kesegaran dari air tawar ini, berasa segar saya sempat membasuh muka dan berkumur jadi merasakan air yang mengalir adalah tawar.

terdapat sumber mata air tawar di sini.....cukup dingin airnya, konon katanya bisa bikin awet muda bila kita cuci muka dengan air disini......hehehehe, untuk hal-hal baik bolehlah untuk  dipercaya, dan saya sudah mencobanya.....

Dirasa cukup menjelajah kawasan benteng dan pantai, cap cus lanjut ke acara selanjutnya………ngurusin dulu kampung tengah maklum naga-naga di perut uda mulai ngamuk nagih jatah buat di urusiiiin…….hahahahaha

hayo......ngaku siapa ya yang pada naik ini odong-odong......

Ups…!!! saat awal perjalanan kami berjumpa dengan tukang odong-odong kebayang dech gw mikirnya di tempat seperti ini terdapat odong-odong, jadi mengurangi suasana asli jelajah itu sendiri….….kesannya tidak 100% murni berpetualang mengeksplor kawasan hutan, benteng dan lautan…..menurut gw kesannya menggurangi “nilai sakral” dari jelajah itu sendiri. Alhasil saat turun pulang untuk balik ke perahu dan kembali ke Pantai Teluk Penyu……..beberapa teman yang mulai merasa dan tak berdaya menggunakan jasa odong-odong ini untuk kembali menuju ke bawah…..tapi itu semua pilihan ya guys….

narsis dulu ah....sebelum yang lain pada datang......

Yuhuuuuuu gw adalah orang pertama yang menyentuh garis finis sebagai peserta jelajah yang jalan kaki…….hehehehehe, beberapa teman yang telah kembali menggunakan odong-odong…..kembali berlanjut meneruskan aktifitas menyerbu tukang batu akik……….masih lanjut urusan belanja yang belum beres rupanya……., saat saya menunggu beberapa teman sempat berbelok kanan kerah tanjakan sepertinya ada tempat yang ajib nich buat di tenggok…….cap cus lanjut saya nyusul mereka yang telah terlebih dahulu naik……..entah apa namanya saya lupa nanya……..., yang pasti butuh tenaga extra buat menuju lokasi karena selain nanjak terjal jalanannya licin bingiiit jadi harus waspada, cukup menarik dan eksotik sich sepertinya lorong yang nantinya akan berakhir menuju ke permukaan goa…..sayangnya kondisinya terjal dan gelap banget jalan menuju kearah itu…….karena tidak ada yang berminat untuk turun ke bawah, gw pun ngga jadi ikutan tadinya kalau ada yang mau mengeksplor lokasi ini gw juga mau ikutan ceritanya…..,untuk mengobati rasa kecewa itu sekedar narsis pun tak apalah……siap 1…2….3…..pose…..yuhuuuuuuu

goa yang cukup eksotiks sebenernya sayang tak sempat di jelajah.....

Urusan jelajah benteng, pantai, belanja batuk akik, narsis dan urusan rempong bin rebet bereslah sudah, wajah-wajah peserta sepertinya ada yang menikmati dengan aneka ragam dan wacana masing-masing, ada yang menikmati dengan riang gembira, biasa saja, kecewa mungkin, bahagia, sedih, duka lara, entalah hanya diri hati yang tahu dari masing-masing peserta jelajah………kalau gw pribadi cukup menikmati suasana destination dari kawasan ini, walaupun belum puas banget buat mengeksplornya karena pastinya masih banyak sisi-sisi lain yang tersembuyi yang belum bisa semuanya tereksplor……, entalah gw merasa sepertinya ada sesuatu yang tersembunyi yang lebih eksotik lagi sepertinya buat di kuak atas benteng ini………, buat nyeritain kawasan Benteng Karang Bolong tak kan ada habisnya kalau dalam waktu singkat mungkin butuh waktu lebih lama buat menguak misteri tersembuyi yang lebih dahsyat lagi……tapi ngga memungkinkan waktunya kalau dalam sehari, jadi mari saatnya kita balik lagi menuju Pantai Teluk Penyu dan ngurusin “kampung tengah”…….yuk cap cus lah guys……..saatnya…..


6. REHAT MAKAN SIANG & BELANJA OLEH-OLEH KHAS PANTAI……

kondisi makan siang dengan menu seafood......sikat guys.........

Memilih Lesehan Ikan Bakar 70 Cilacap sebagai santap siang rombongan jelajah siang itu……..karena memang susananya di tepian pantai so pasti menunya ya sea food, ada cumi, udang, ikan bakar, lalapan, sambal dan tumis kangkung sudah siap hantar dan tersaji di meja makan……..nah yang terjadi adalah begitu hidangan sudah tersaji dengan komplit menjadi beberapa bagian itu langsung serbu…..serang habis licin tiada tersisa kecuali tulang-tulang ikan yang teronggok tak berdaya…..semua peserta sangat menikmati menu sea food siang itu dengan hikmat dalam buaian piring masing-masing…….hehehehe

cinderamata dari kerang




berbagai assesoris pun ada di sini

mainan perahu compreng pun ada



Sembari nunggu yang lain bersantap dan ngobrol sesama peserta tentang kesan-kesan selama penjelajahan yang telah berlangsung lalu……saya dengan beberapa teman memutuskan jalan-jalan di sekitar lokasi resto tempat kami makan, karena tadi saya melihat cindera mata yang di jual di sekitar lokasi……berbagai hiasan yang terbuat dari kerang ada di tempat ini, kaos, baju-baju batik, layangan, kapal-kapalan dan yang tak terlewatkan adalah ikan kering, ikan basah berbagai jenis di tawarkan di tempat ini, termasuk kerupuk, terasi, abon dan berbagai olahan makanan dari ikan ada di tempat ini, beberapa teman membeli oleh-oleh menurut selera masing-masing, saya sendiri cukup membeli kerupuk ikan hanya sekedar untuk dimakan dalam bus tidak membeli banyak males wae ngebawanya….ujung-ujungnya sampai di rumah juga tak termakan, jadi membeli sesuai kebutuhan saja. 

berbagai jenis ikan asin di tawakan di pasar oleh-oleh




silahkan membeli menurut selera.......




hem....bentuknya unik 


Urusan belanja oleh-oleh dan aktifitas pribadi usailah sudah, saatnya lanjut menjelajah lokasi selanjutnya……menuju………



7. BENTENG PENDEM

yuk saatnya kita eksplor Benteng Pendem......

Setelah foto keluarga terlebih dahulu di gerbang pintu masuk utama, semua rombongan jelajah masuk kedalam dan langsung di sambut oleh tour guide lokal…..waduh namanya siapa ya…??? Gw lupa nich, uda nanya sebenernya tapi karena lupa ngga nyatet jadinya lupa nama si mas tour guide…..kami di ajak berkeliling sembari di jelaskan tentang sejarah dan asal usul Benteng Pendem ini, tetapi seperti biasa yang terjadi kalau ngeliat tempat dan lokasi unik pasti yang pertama dilakukan oleh peserta adalah heboh pada narsis dengan berbagai gaya…..dan terkadang keterangan tour guide suka terabaikan……..hehehehehehe


Si Mas Tour Guide....ada yang tahu namanya siapa ya....???

Karena gw sendiri ngga nyatet kisah sejarah yang di terangkan oleh si mas tour guide, jadi tidak semua apa yang di terangkan terserap dalam pikiran gw secara baik, jadinya untuk melengkapinya saya terpaksa “nyontek” dari Wikipedia…….diterangkan sebagai berikut :


yuk mari kita simak "contekan" saya soal Benteng Pendem dari Wikipedia Indonesia.....





Benteng Pendem Cilacap
Benteng Pendem Cilacap  (bahasa Belanda: Kustbatterij op de Landtong te Cilacap), adalah benteng peninggalan Belanda di pesisir pantai Teluk Penyu kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 1861. Bangunan ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun di area seluas 6,5 hektare secara bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861hingga 1879. Benteng pendem sempat tertutup tanah pesisir pantai dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan dan mulai digali pemerintah Cilacap tahun 1986. Saat ini, pemerintah Kabupaten Cilacap menjadikan benteng ini sebagai tempat wisata sejarah.

jalan menuju masuk benteng




Parit




Benteng Pendem dahulunya merupakan markas pertahanan tentara Belanda di Cilacap, Jawa Tengah yang didesain oleh arsitek Belanda. Benteng ini difungsikan untuk menahan serangan yang datang dari arah laut bersama dengan Benteng Karang Bolong, Benteng Klingker, dan Benteng Cepiring. Benteng Pendem digunakan hingga tahun 1942. Ketika perang melawan pasukan Jepang, benteng ini berhasil dikuasai Jepang. Tahun 1945, Jepang meninggalkan benteng ini karena kota Hiroshima dan Nagasakidibom oleh sekutu; sehingga benteng ini diambil alih oleh TNI Banteng Loreng Kesatuan Jawa Tengah. Dalam penguasaan TNI, benteng ini digunakan para pejuang kemerdekaan berlatih perang dan pendaratan laut.

pintu masuk benteng



Ruang Barak


ruangan dalam barak

walaupun panas membara tetap semangat jelajah ya guys......dan tersenyum manis seperti gw....hehehehe

Bangunan benteng pendem terdiri dari beberapa ruang yang masih kokoh hingga kini. Namun, sejak awal ditemukan, ruangan dalam benteng belum sepenuhnya diketahui. Ruangan dalam benteng yang umum diketahui terdiri dari barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira, dan ruang peluru. Ada pula yang menyatakan bahwa dalam benteng tersebut terdapat terowongan menuju benteng-benteng lain dan sejumlah gua di pulau Nusakambangan. Namun, hingga kini hal itu belum sepenuhnya terbukti.

penunjuk arah


Letak dan Lingkungan


area di sekitar benteng


Benteng Pendem terletak di wilayah dusun Kebonjati,desa Cilacap, Kecamatan Cilacap, kabupaten Cilacap. Posisi geo-grafisnya adalah 108 49’08” BT dan 7*40’31”. Pada saat ini di halaman dalam benteng telah dibangun beberapa fasilitas wisata seperti loket penjualan tiket dan toilet. Sedangkan halaman luar terdapat kilang minyak milik Pertamina di belakang benteng dan pantai wisata Teluk Penyu di sebelah timur. Di lingkungan luar benteng juga terdapat makam orang-orang Belanda seperti makam PH.M. Regena Berg istri JN Lagaar asisten Residen Cilacap yang meninggal 23 Juli 1888. Juga M.Herz Asisten Residen Cilacap yang meninggal 22Mei 1909. Benteng ini terletak berhadapan dengan pulau Nusakambangan yang  juga terdapat sebuah benteng.  Sedangkan di daerah Karangbolong dahulu juga terdapat sebuah benteng.

rusa-rusa cantik berkeliaran di seputar kawasan benteng


Pemugaran dan Pemanfaatan



Setelah tidak digunakan oleh RPKAD Benteng Pendem dimanfaatkan oleh Pe-merintah Daerah TK II Cilacap sebagai obyek wisata sejak tahun 1986. Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah telah memugar beberapa tempat yang rusak berat pada tahun 2002 dan 2005.


Kondisi Bangunan

kondisi bangunan penjara yang terendam air

Pada umumnya bangunan mengalami kerusakan  karena faktor  alam. Posisi  yang berada di dekat pantai dan letaknya yang di bawah permukaan  tanah berakibat benteng ini mudah kemasukan air pasang dari laut maupun air hujan.


Bentuk Bangunan


ruang klinik dengan kondisinya saat ini

Benteng Pendem merupakan bangunan terbuat dari batu bata plesteran dibangun melalui beberapa tahap.  Beberapa bagian dari benteng yang masih dapat dilihat  meliputi: bangunan penjara, ruang senjata, terowongan, gudang dan dapur, bangunan akomodasi, barak prajurit/asrama, benteng pertahanan dan pengintai, dan parit.



Bangunan Penjara

kondisi ruangan penjara kini
Bangunan penjara menghadap ke utara dengan jendela-jendela berteralis, dinding tebal dan tinggi

Ruang Senjata



kondisi gudang senjata saat ini

Bentuk ruangan senjata tidak berbeda jauh dengan bangunan penjara, karena ruang senjata berada dalam satu komplek dengan penjara. Yang membedakan dengan penjara hanya ruang senjata memiliki dua lantai.


Bangunan Terowongan
















Bangunan terowongan dengan 4 pintu masuk yang mengarah pada 4 penjuru arah angin.



Sejarah Benteng Pendem




Pembangunan benteng ini menurut babad Banyumas dilaksanakan oleh Sunan Paku Buwono IV untuk keperluan menghadapi bajak laut yang sering menyerang pantai. Sehingga terdapat kemungkinan sebelum di bangun oleh Belanda dahulunya memang sudah terdapat sebuah benteng.  Pada awalnya nama benteng yang autentik tidak ditemukan, kemudian  masyarakat memberikan nama “Benteng Pendem”. Pemberian nama ini kemungkinan  karena bentang dibangun di bawah permukaan tanah. Benteng pertahanan yang dibuat pemerintahan Belanda ini,  diperkirakan  berfungsi sejak tahun 1879 dan rupanya benteng Pendem adalah pusat pertahanan dari benteng-benteng pertahanan lainnya seperti benteng Karangbolong dan benteng di pulau Nusakambangan.  Berbagai sumber menyebutkan bahwa penggunaan benteng oleh Belanda sampai tahun 1942 yaitu pada saat penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang.


Setelah itu Benteng Pendem tidak banyak digunakan oleh Jepang. Sampai tahun 1952-1962 dimanfaaatkan oleh pasukan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) sebagai latihan pertempuran dan pendaratan laut. Baru pada tahun 1986  Pemerintah Daerah TK II Cilacap mengembangkannya sebagai obyek wisata budaya. Pendirian benteng ini oleh Belanda hampir bersamaan dengan munculnya Tanam Paksa yang dicanangkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Pada saat itu Cilacap memang menjadi pelabuhan penting untuk mengangkut hasil perkebunan Tanam Paksa antara lain dari Yogyakarta dan Purworejo. Pada masa jayanya pelabuhan Cilacap pernah menjadi saingan pelabuhan Semarang karena Jawa Tengah selatan dan sebagian Jawa Barat selalu mengirimkan hasil buminya melalui Cilacap. Dengan demikian kedudukan benteng ini bernilai strategis bagi Belanda dalam mengamankan ekspor hasil perkebunan yang telah menyumbangkan dana yang berlimpah bagi negeri Belanda. Pelabuhan Cilacap menjadi sepi karena jalan darat di daerah pedalaman mulai dibangun baik jalan kereta api maupun untuk kendaraan bermotor lainnya. Sehingga barang ekspor maupun impor dapat dikirim atau didistribusikan dari dan ke pedalaman Jawa Tengah melalui pelabuhan Semarang (BPCB Jateng).

proses pembuatan gula kelapa
Akhirnya tour keliling Benteng Pendem dan sesi narsis berakhir sudah, saatnya meninggalkan lokasi…….saat akan beranjak kembali menuju gerbang pintu keluar, di sebuah rumah ada seorang ibu yang sedang membuat gula kelapa secara tradisional yang masih menggunakan kayu bakar dan tungku, sore itu si ibu sudah usai mengolah gula merah yang terbuat dari air kelapa tinggal di cetak di tempat yang telah di siapkan. 

dicetak
Nah yang terjadi adalah kehebohan buat foto dan sok nyobain berasa ikutan ngolah itu si gula merah……..hehehehehehe…..dan sekilo gula merah ini di jual Rp. 15.000,- kalau saya ngga salah ingat dan ada beberapa teman yang membelinya untuk tambahan oleh-oleh katanya lebih yakin beli di tempat aslinya langsung jadi masih fress itu merupakan kenikmatan dan kepuasan tersendiri bagi yang membelinya.

masih tradisional cara memasaknya menggunakan tungku dan kayu

Kembali semua rombongan jelajah balik ke bus…..tapi ya gitu masih belum komplit entah pada ngilang kemana…..ada yang belum kelar belanja, ada yang masih belum puas narsis dan entah apa lagi, ya begitu resiko tour dengan banyak orang pasti banyak keinginan dari masing-masing peserta…… #pengalamanngetripsayamengajarkandemikian ……hihihihi,  melintas orang jualan kerupuk dengan motor…..alhasil karena tersedia tester yang menurut kami lebih enak dari pada yang dibeli di sentra oleh-oleh tadi……maka beberapa teman termasuk saya beli buat oleh-oleh, tapi si mas penjual oleh-oleh itu pelit bingiiiit….bro alias jual mahal walaupun banyak di borong tetep wae nga nawar harga yang telah di tetapkan…..katanya “kalau minta discount harga dia mau ikut siapa”…..weleh mas yo ojo melu aku to……hahahahaha, alhasil itu si mas lumayan banyak di beli dagangannya, teman yang tadinya ngga beli jadi tergoda untuk beli……laris manis…… oleh-oleh terbeli sudah semua rombongan jelajah komplit masuk dalam bus….senja mulai menjelang lanjut kita pulang balik hotel buat istirahat sejenak sebelum makan malam bersama tiba…….saat melewati pintu menuju keluar terlihat tulisan segede gambreng…….”TELUK PENYU” heboh pada pengen narsis disitu buat foto keluarga….alhasil hiruk pikuk terjadi dan jejer duduk manis buat pose…..1…2….3…..klik….klik…klik….terus dan terus….., masih belum beres juga acara jelajah senja menjelang malam hari itu, ngelihat seorang bapak-bapak penjual kue tradisional bentuk mirip donat tapi kecil-kecil terbuat dari tepung beras dan rasanya gurih….langsung serbu pada beli dengan harga yang cukup murah.

kebersamaan menjelang senja di Teluk Penyu.....



8. CILACAP DI WAKTU MALAM……..

kebersamaan di kota Cilacap Bercahaya.......



Karena letak tempat wisata yang kita kunjungi memang tidak jauh dari kota jadi cukup deket dengan hotel kami menginap tidak dibutuhkan waktu lama saat tiba kembali, setelah menerima pembagian kunci kamar masing-masing dari pihak hotel dan mendapatkan teman buat bobo bareng, di putuskan jam 18.00 ngumpul di lobby hotel buat acara makan malam bersama.

tetap tersenyum sembari nungguin jatah makan datang........keep smile ya guys......


Malam itu memilih “Kafe & Resto Daun” yang letaknya tidak terlalu jauh dari hotel, diputuskan jalan kaki merame malam itu……setibanya di sana terdengar suara musik, oh….. lala ternyata kafenya seru ada live musiknya…..alhasil sembari nunggu makanan yang sudah dipesan alunan lagu-lagu manis mengalun dari para biduan yang manggung malam itu……menu pesanan datang so pasti di sambut dengan gegap gempita….. plus heboh minta jatah…..cukup enak menu malam itu ayam bakar, tahu, tempe, ikan asin plus sayur asem tak lupa sambel…..nikmatnya poll abiss rasanya cukup enak lah, karena saya tepat duduk berhadapan dengan Om Hardi…..dapat rejeki malam itu tambahan ayam bakar….hehehehe tengkyu ya Om Hardi.

selamat ulang tahun Tante Sita........

Keisengan terjadi di sini….tiba-tiba Om Hardi nyeletuk Tante Sita Ulang Tahun…..alhasil hebohlah itu seisi kafe menyanyikan lagu Happy Birtday…..padahal sumpah kewer-kewer yang bersangkutan sedang tidak berulang tahun….nah lho hihihihi………… kalau mengingat kejadian itu geli sampai kini.

menu komplit Kafe Daun.....cukup mak nyosss......


menikmati santap malam dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya....

Ada live musik tak bisa dilewatkan dan biarkan begitu saja lewat…..mulailah penampakan-penampakan sifat asli dari teman-teman yang saya kira tadinya jaim…….weleh ternyata koplak….hahahaha Isti namanya tampil percaya diri buat memamerkan suaranya……..mengalunlah beberapa lagu malam itu plus Tante Sita di daulat paksa buat nyanyi sebagai yang modus operandi ulang tahun….……hehehehehe selamat ulang tahun ya Tante Sita………


kita sambut artis dari Jakarta Isti Ajeng.......prok....prok.....




awas mikenya jangan di telan.......




duel maut antara Isti dan Sita.....


Merasa cukup lama berada di Kafe Daun suasana sudah mulai bosan…….beranjak kita menuju alun-alun Kota Cilacap di malam hari……..suasananya meriah banyak orang berjualan makanan, mainan dll dari para pedangang hari itu, terdapat pula mobil genjot berhiaskan lampu warna-warni seperti yang ada di alun-alun kidul Jogyakarta, ada pula odong-odong berbagai bentuk.

Malam mulai larut suasana menikmati malam sejanak di alun-alun kota Kota Cilacap cukup sudah, di putuskan kembali ke hotel buat beristirahat untuk persiapan kembali ke Ibukota keesokan harinya……..lanjut kita semua jalan kaki menuju hotel, bobo yang nyenyak ye manteman buat persiapan duduk manis dalam bus buat balik ke Jakarta…….zzzzzzzzzz

menu sarapan Hotel Sindoro

Pagi itu rasanya cepat sekali datang, pihak hotel memberi sarapan dengan menu nasi goreng plus segelas teh manis yang cukup lumayan buat di santap, dan sesuai janji kumpul jam 8.00 untuk melanjutkan acara yang masih tersisa dan lanjut pulang menuju Jakarta…..


9. SALE PISANG YANG BIKIN HEBOH……

berkunjung ke sentra home industri Sale Pisang

Hari itu minggu tanggal 19 April 2015 perjalanan berlanjut menuju pulang ke Jakarta masih ada tempat yang harus di kunjungi sesuai janji yang tertulis dalam itinery, yang pertama adalah mengunjungi sentra home industry oleh-oleh “sale pisang” sesampainya di lokasi…..yang pasti heboh habis berisik lah judule…..hahahaha mulai dari ikutan melihat proses pembuatan awal hingga siap disajikan di lakonin oleh nyaris semua peserta terutama kaum hawa, ada yang mencetak pisang, meletakkan di tempat sebelum di jemur, ada yang ikutan ngoreng, ada yang duduk manis menikmati hasil sale pisang yang telah matang, pokoke segala hal di lakukan lah dari awal sampai akhir sampai khatam.

Proses Pembuatan Sale Pisang :


pisang sebagai bahan baku utama

setelah dikupas pisang di tipiskan mengunakan alat sederhana


kemudian di letakkan di tempat untuk menjemur




pisang yang telah di cetak kemudian di jemur hingga kering



sebelum di goreng di celupkan dalam tepung beras dan terigu




hasilnya setelah di goreng




sale pisang siap di pasarkan




Namanya Sale Pisang “YAN JAYA” sentra home industry ini telah di jalankan oleh Bapak Zuhit di bantu putranya Bapak Yan selama 20 tahun lamanya, jatuh bangun pernah di alaminya tetapi tetap optimis untuk menjalankan bisnis keluarga ini secara turun temurun begitulah cerita singkatnya, produk sale pisang ini telah banyak mendapat orderan dari daerah Jogyakarta dan sekitarnya, terutama saat menjelang lebaran tiba katanya order pasti meningkat, berharap home industri ini tetap ada tidak punah tergerus oleh makanan-makan modern yang saat ini tumbuhnya pesat bahkan sudah memasuki kawasan pedesaan.

foto bersama pemilik Bapak Zuhit........

Yang perlu di catet adalah semua yang dipergunakan dalam pembuatan sale pisang ini masih menggunakan peralatan tradisional tanpa bahan pengawet sedikitpun, dari awal proses hingga menjadi sale pisang.

Seperti biasa yang dilakukan di tempat-tempat sebelumnya, yang namanya narsis itu tak kan terlewatkan, termasuk dengan beliau Bapak Zuhit yang disuruh melakukan proses produksi goreng pisang bersama istrinya, diajak foto kesana kemari sembari disuruh pegang itu hasil industrinya…..ampun dah kelakuan teman-teman saya ini hebring tenan dech pokoke……ancur pisan ouy……seru dan itu masih terkenang oleh gw hingga kini….urusan belanja oleh-oleh sale pisang, sesi wawancara dengan pemilik, foto narsis, ke toilet dan urusan rebet lainnya bereslah sudah saatnya yang di tunggu tiba yakni berkunjung ke destination yang paling di tunggu sebagai puncak acara jelajah kali ini, destination itu adalah………


10.   HOUSE OF KARTUM SETIAWAN………

House of Kartum Setiawan Desa Sidareja

Suatu kehormatan dapat berkunjung ke rumah sang pengagas acara Mas Kartum Setiawan yang terletak di Desa Sidareja, kecamatan Wringinharjo Kabupaten Cilacap, baru kali ini saya pecicilan ngetrip diajakin berkunjung ke rumah leadernya sungguh suatu kehormatan yang tidak ternilai harganya, karena menyambut 23 orang bukan pekerjaan mudah ya manteman, itu pasti banyak yang harus di persiapkan, bukan masalah uang yang telah kami bayarkan, tetapi sambutan dan keihklasan hati sang tuan rumah yang welcome itu sungguh luar bisa.



masakan sang  nyonya  rumah yang luar biasa.....

Hari itu Bapak dan Pakdenya Mas Kartum telah menunggu dengan setia di depan gang masuk menuju rumahnya, menggunakan baju batik menyambut kami semua dengan ramah, pasti keluarga kecil ini sangat senang ya, Bapak dan Ibu bertemu dengan anaknya yang datang dari Ibukota itu adalah sesuatu yang sangat membahagiakan, jadi perjalanan jelajah kali ini di manfaatkan secara “postif” oleh Mas Kartum dan Mas Wege untuk pulang kampung halaman menenggok kedua orang tuanya…..hiks….hiks…hiks….terharu melihatnya.


saatnya serbu..........

Menapaki jalanan setapak menyusuri kawasan pedesaan terbentang ladang tanaman jagung dan beberapa palawija terhampar menghijau, sungai di tempat ini pun bisa kita lihat dengan jelas karena terletak di sebrang sang empunya rumah, sesekali kicauan burung-burung berterbangan seolah-oleh menyambut rombangan jelajah, sungguh perjalanan yang sangat mahal dan langka buat kami yang tinggal dan hidup di ibukota, suasananya syahdu mendayu, tenang, hening, teguh, adem pastinya menentramkan jiwa……


gerombonlan kelaparan.....sikat habisss.......

Setiba di rumahnya Mas Kartum saya berjumpa dengan Sang Nyonya rumah yang ternyata telah menyiapkan hidangan makan siang untuk kami yang luar biasa buanyaknya……menunya sederhana banget tapi komplit guys…..ada pecel, sayur asem, mendoan, bakwan, ayam kampung goreng, petai rebus, sambel, es kelapa muda, buah semangka dan jeruk……taraaaaa alhasil tanpa malu dan ragu itu semua langsung duduk manis bersila santap tanpa dapat berkata-kata lagi saking nikmatnya……..saya menikmati pecel hari itu rasanya juara bingiiiiit bunga turi dan bunga kecombrang yang langka di Jakarta alhasil saya bisa nikmati hari itu…..mak nyos tenan sumpah kewer-kewer sambel pecelnya bro uenak tenan rasanya sedep mantep polllll……..

waduh gawat nich gw kaga kebagian jatah......dalam hati Mas kartum dan Ayahnya.....hahahahaha

Sesi makan siang berakhir sudah, perut sudah tidak muat lagi buat diisi, tetapi sisa makanan masih cukup banyak terlihat, lantas apakah yang terjadi saudara-saudara………itu tanpa tending aling-aling lagi mulailah naluri emak-emak kreatif di lancarkan…….. bungkuuuuuussssssss……….. hahahahahahaha……seru kalau ngelihat dan terkenang kejadian hari itu, rupanya Sang Nyonya rumah telah memahami hal itu kalau beliau telah mempersiapkan plastik dan daun untuk membungkus makanan yang tersisa itu…….licin tandas tanpa sisa yang berarti…..hihihihihihi……ampun bener dech itu kejadian kalau di kenang kembali bikin geli lah pokoke…….

menu yang tersisa tinggal minimalis.......dibungkus dibungkus

Setelah beberes dan bebenah makanan usai, sesi foto keluarga pun telah dilakukan rombongan jelajah siap kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Ibukota dan berharap tiba tidak terlalu malam.

masakan pecelnya Sang Nyonya rumah  bikin rinduuuuuu........


11.   AKHIR PERJALANAN


Sekitar jam 13.00 bus bergerak meninggalkan Desa Sidareja menuju Jakarta, kalau awal perjalanan para peserta masih terlihat jaim dan sok kalem, saat pulang mulai lah terkuak watak-watak asli yang sebenernya, jadi suasana dalam bus mulai heboh dan rame meriah bangettttt berkicau dengan canda dan tawa dengan berbagai topik pembicaraan yang ngalor ngidul……apalagi saat mengalun musik karaoke wah suasana makin tak terkendali gilanya……apalagi para biduan kagetan pada mulai unjuk suara nyanyi dangdut….opolsan-oplosan, kereta malam dll kegilaan berlanjut oleh Isti dan Tante Sita memeriahkan suasana malam itu sepanjang perjalan sembari ngoda-ngodaiiiin 2 orang berondong yang cuma tersenyum malu-malu melihat para tante-tante yang seusianya ibu mereka merayu-rayu gombal nga jelas….hahahahaha

Artis KJB kali ini.....Isti Ajeng..............


Terharu adalah saat para peserta dimintai kesan-kesan selama jelajah, di mulai dari new comer dan peserta lawas memberikan testimoninya masing-masing, semuanya sich bilang terkesan selama jelajah berlangsung dan tidak ada yang kecewa…..katanya, jujur nganya gw nga tau ye…..hihihihihi

semuanya yessssss...........!!!!!


Yang seru dan hebring adalah saat naga di perut mulai nagih jatah buat minta di urusin………nah mulailah ”hasil rampokan” dari rumah Mas Kartum di bongkar dan saling berbagi, wah kebersamaan itu mengesankan bingiiit kalau di kenang sekarang so sweet yang mungkin suasana langka seperti ini tidak akan terulang lagi…….kegilaan yang pernah dilakukan seketika itu memang norak sich saat itu, akan tetapi bila trip sudah berlalu akan jadi memori manis dan meninggalkan kesan mendalam…….

nyaris karaoke sepanjang perjalanan pulang........

Sepanjang perjalanan pulang cukup lancar jadi memasuki Ibukota belum terlalu malam…….selamat datang Djakeertaaaa…….saya bersama Tante Sita turun di BBN Cawang lanjut naik taxi menuju Kalibata dan saya nebeng sampai Stasiun Duren Kalibata naik commuter line menuju Serpong……dengan sampainya kembali ke Ibukota maka berakhirlah pulahlah Jelajah Kota Toe Noesakambangan Tjitaljap…..semoga bisa ikutan lagi Jelajah bersama Komunitas Jelajah Budaya jika waktu dan kesempatannya memungkinkan…….#salamwisatabudaya.


12.KEGILAAN-KEGILAAN YANG TIDAK LAZIM DILAKUKAN ADALAH :
Ini trip tergila dan ternorak yang pernah saya jalani bersama rombongan, ngga ada jaim-jaimnya sama sekali termasuk melakukan kegilaan hal-hal sebagai berikut :

a.  Ikut berhenti layaknya kendaraan bermotor di traffic light saat lampu berwarna merah dengan hebohnya…..dan saat lampu berwarna hijau lanjut jalan kaki…….aje gile mah ini ……ancur plus koplak……..


b.  Memaksa seorang anggota polisi yang sedang bertugas…..hehehehe kalau ini ide dari gw ye…..konyol abis sampai Pak Polisi bingung ngapain dia di paksa buat diajakin foto keluarga….

c.  Foto di depan SMPN 8 dalam rangka reunian katanya……hahahahaha

d.  Sesi foto di halaman pagar Kantor Bupati Cilacap dengan noraknya…..ampun dah

e.  Om Hardi yang baru tau caranya selfie…..konyol abis plus hebring pisan tiada henti koplak pokoke lah itu kejadian selfie saat tau pertama kali menggunakan tabletnya yang lumayan keren itu……..hahahahaha ayuk om kita selfiean lagi yuks…….


Jumlah  peserta kali ini  ada 25 orang masing-masing bernama :Theresia Puspayanti, Silvia Galikano , Dhyan Safitri, Diah, Hardi Kwik, Eka, Ida Farida, Andi Purnama, Dianing Woro, Susanti, Bida Astuti, Ellis Rismawati, Guntur, Marita Setyaningsih, Icha Syakur, Miandari Setiarini, Harry Prasetyo, Sunaeni, Farah Diba, Alfa, Vina,Tuti, Sita Rohmah, Istie, Kartum Setiawan dan Wege.

                         

Dari ke 25 orang tidak semua saya kenal, dari jelajah kali ini justru lebih banyak wajah-wajah baru yang saya kenal, hanya beberapa wajah-wajah lama yang saya bongkar dikit aip-aipnya…..hahahaha, tentunya  yang saya lihat hanya sekilas pandang dari hasil pengamatan saya saat jelajah berlangsung, mereka-mereka itu adalah :


Kartum Setiawan : orang paling penting di Komunitas Jelajah Budaya {KJB}, bahasa kerennya bolehlah kita juluki CEO……jiaahhhh CEO cuy, perawakannya sedang tidak terlalu tinggi buat ukuran lelaki, seimbang dengan bodynya tapi nampaknya mulai melebar dech bobot tubuhnya……..ups!!!!, kulitnya sawo matang gelap, ramah pembawaannya bila kita tegur, bicaranya sesuai dengan porsi dan kapasitasnya sebagai tour guide, jadi nga terlalu bawel-bawel amat getu……
Suatu kehormatan bagi gw bisa duduk jejer sebangku bersamanya di deretan depan dalam bus hari itu selama dalam perjalanan jejalah, dan berkisah bahwa saat ini sudah tidak lagi menjadi leader di Museum Bank Mandiri karena telah berpindah haluan ke tempat yang lebih membutuhkan tantangan dan pemikiran untuk menyalurkan ide-ide kreatifnya, Mas Kartum saat ini fokus pada Heritage Indonesian Railways, sepanjang perjalanan seru ngebahas tentang gawean barunya itu terutama tentang kereta api uap yang berada di daerah Ambarawa Jawa Tengah, tentang curator museum, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan heritage, dulu banget waktu saya kecil pernah naik kereta api ini mengelilingi hutan jati di daerah Ambarawa dan sekitarnya, seru rasanya menikmati sejuknya udara pagi, embun di sela-sela hutan jati saat kereta melintas, pengen lagi ke sana……tapi konon biaya untuk naik kereta api uap ini mihil bingiiit biayanya karena kita harus membeli kayu jati sebagai bahan bakar kereta, kebayang dech harga yang harus kita bayar……Mas Kartum buat gw gretong dunk…….hahahahaha
Mas kartum sendiri sempat kwatir dan cemas karena akses Nusakambangan sempat tertutup untuk umum, terkait adanya eksekusi terpidana mati kasus narkoba yang saat itu belum jelas kapan pelaksanaannya hanya beritanya yang heboh tiada henti, secara otomatis itu meresahkan banyak pihak baik yang berkepentingan secara langsung maupun tidak.



Hardi Kwik : Om Hardi begitu saya memanggilnya, dan beberapa kali jalan barengan selama KJB bikin trip, jangan melihat usia beliau yang sudah mulai menapak senja…..ups!!! tapi semangatnya itu luar biasa di usianya yang sudah lebih dari memasuki usia 70 tahun lebih menurut pengakuannya selama trip berlangsung beliau tidak pernah mengeluh dalam kondisi yang tidak menyenangkan sekalipun, enjoy selalu pembawaanya apa lagi sebagai seorang fotografer bidikan-bidikan beliau ini selalu di nanti oleh para peserta jelajah, walaupun harus sabar-sabar hati menanti beliau untuk mendapatkan hasil bidikan yang benar-benar fokus kita mesti agak lama sejenak berdiri sesuai pose sampai harus mati gaya…..hahahaha, garing gigi bro nahan senyuman. Guyonannya jenaka dan membuat suasana jadi meriah, celetukan-celukannya suka bikin geli, ngidam banget pengen punya rompi orange dengan tulisan di belakang “Tahanan KPK”……hahahahaha keren banget ngidamnya itu om ye…..


Iseng dan jailnya ngga ketulungan….siap-siap jadi korban bila suatu saat nanti bisa trip barengan bersama beliau, malam itu salah seorang teman jelajah jadi korban keisengannya saat makan malam bersama dengan mengatakan ada yang “ulang tahun”…..padahal yang bersangkutan sedang tidak berulang tahun……kebayang itu kekonyolan saat kami semua menyanyikan lagu Happy Birthday……hahahahaha koplak abis lah pokoke
Terusnya lagi beliau ini baru bisa tau caranya “selfie”…..nah kebayang itu hebohnya nga abis-abis saat tau caranya selfie…..yuhuuuuu selfie yuk Om Hardi 1, 2, 3, 4, 5……pose………
Oh ya buat manteman yang kebetulan ada acara makan bersama bila deket dengan beliau bersiap-siaplah menerima lauk ayam darinya…..kerena beliau sepertinya tidak menyukai lauk ayam, saya kebagian rejeki malam itu saat bersantap malam di kafe daun berupa ayam bakar yang eunak lho rasanya….



Sita Rahmah : Tante yang satu ini perawakannya tidak tinggi dan tidak pula kurus, jadi seksi gitu dech……hehehehehe pembawaannya hebring habis, selalu ceria, bicara banyak dan kenceng pula…..maklum ciri khas orang Jawa Timur memang tegas dalam bertutur dan berucap.
Walaupun uda termasuk anggota senior tapi semanggatnya luar biasa lho mas bro…..ngga kalah sama yang muda jauh usia dibawahnya, orangnya senang bercerita banyak hal dan pengalamannya luas pula.


Jadi korban keisengan dan kejailan “ulang tahun” Om Hardi malam itu…..seru jadinya saat beliau di daulat untuk tampil di panggung kafe menunjukkan kemampuannya dalam mengolah suara….walaupun tidak merdu tetapi lumayanlah tidak terdengar fals sich saat menyanyi malam itu.



Guntur Novanto : sosok lelaki yang satu ini sebelas duabelas dengan Om Hardi, super senior sebagai maksud, jangan dilihat umurnya ya mas bro tapi liat tampilannya nga kalah keren sama yang belia…., perawakannya kutilang darat, kulitnya sawo matang agak terang, menurut pengakuan dosanya……hahahahaha beliau berprofesi sebagai sutradara pilem, tapi saat ini lagi rehat dulu makanya bisa ikutan jelajah.
Tapi soal semangat masih kalah di banding Om Hardi, saat kami pulang jelajah menuruni Benteng Karang Bolong beliau ini naik odong-odong bersama beberapa teman lainnya……bisa maklum kok dari pada pingsan entar malah bikin rempong…..hehehehe…piss ya abang

sendal jepitnya itu baru lhoooooo

Awalnya saya menduga Bang Guntur ini orangnya alim, santun bak tak punya dosa getu…..hihihihi olala kaga taunya iseng habis beberapa dari peserta trip jadi korban bidikan candid dengan kameranya, seperti katanya di media social Bang Guntur bilang : Hi Hi Hi,... Berat Sebenernya Ngakuin Kenyataan. Tapi Emang Orang2 digambar itu Temen2 Gw tuh! Temen2 Baru (Fresh from the Oven). Coba Liat Ngapain tuh Cewek2 (yang berdiri) pada Begaya kaya Penari Jaipongan. En itu Emak2 yang Nongkrong,... Ck,.. Ck,... Ck,.. Pake Begaya "W O W" lagee,,...... Tapi Ya udahlah. Tuhan sudah kirim Beliau2 itu menjadi Teman Gw. Dan Gw bersyukur karenanya. Terima Kasih Tuhan. Cuman itu Cowok semata Wayang yg ditengah. Sombong amaaat! Mentang2 dikelilingin Cewek2, pake Begaya Sok Acuh! Padahal dia juga "Botsky" Kayak Gw. Tapi Koq Cewek2 mau ya, deket2 Dia. "Bikin Sirik Azaaaaaaaaaa!". Nah lo iseng bukan…..jadi kediaman awal yang aku kenal rupanya sok jaim si abang yang satu ini…….hahahahaha



Miandari Setiarini & Harry Prasetyo : ini pertama kalinya saya ketemu pasangan suami istri ini, ikutan jelajah kali ini sangat niat bingiiiiit ….karena ketemunya sudah berada di Kota Cilacap, salut sama pasangan ini karena begitu antusias banget buat ikutan jelajah mengeksplor Nusakambangan.
Dengan semangat yang boleh di bilang masih ok banget narsisnya Si Nyonya dalam menggunakan tongsis dan tripot…..hehehehehe,  seru bingiiiiit saat tongsis mulai beraksi jadilah ngumpul bergerombol sembari berhitung….1, 2, 3…..pose yuhuuuuuuuuu……………..sementara Sang Tuan lebih menikmati jelajah alam sekitar tempat bersejarah  dan sesekali  bertanya pada pemandu wisata dan mengambil gambar yang dirasa cukup menarik untuk diabadikan dengan kameranya.



Icha Syakur : Tante Icha ini temen sekamar saya menginap di Hotel Sindoro Cilacap, bawaannya lumayan komplit lho dan diatur secara rapi menurut peruntukannya, cara berpakaiannya pun serasi sesuai warna agar terlihat harmonis….hehehe, masing-masing perlengkapan di tempat secara rapi di masing-masing tas-tas dan dompet-dompet kecil sesuai dengan jenisnya masing-masing, terus bawa balmut pula. 

sandal hotel yang tereksekusi berkat kegigihan Tante Icha....

Saya beruntung sekamar dengan Tante Icha ini, berawal dari lampu kamar mandi yang mati beliau menghubungai pegawai hotel, bukan hanya lampu yang diganti tetapi kami dapat sandal kamar dan handuk mandi…..lumayan jadi handuk pribadi tidak perlu basah……yuhuuuuu tengkyu ya Tante Icha atas usahanya, rupanya beliau meminta haknya sebagai tamu hotel yang menginap untuk mendapatkan fasilitas yang memang di dapatkan sebagai tamu hotel.



Dianing Woro Susansi & Andi Purnawan : baru kali ini saya bertemu dengan pasangan suami istri kedua yang ikutan jelajah KJB kali ini, mereka berdua bener-bener kompakan bingiiit berkostum sama selama trip berlangsung, begitu juga dalam hal pernasisan nga mau kalah satu dan lainnya, seru aja ngelihat pasangan ini heboh habislah pokoke….
Terus si isteri ini rajin bingiiit buat share status dan foto di setiap lokasi, begitu foto di suatu lokasi langsung dech upload status…..hehehehe, kalau si suami sich sepertinya ngikut wae ya kemauan si istri…..rajin motret sang istri dan narsis pula di potret barengan….


Istie Ajeng : artis dadakan malam itu, perawakannya subur, kulitnya putih, berhijab dan ngemengnya banyak…..hahahahaha, tampil nekat di Kafe Daun buat nyanyi dengan suara yang tidak bagus-bagus banget lah……ups!!!!! tetapi cukup menghibur, bagi Tante Sita yang mendadak ulang tahun kagetan malam itu……si mba yang satu ini pembawaannya rame dan heboh, ada saja ulahnya untuk bikin kegaduhan terutama saat perjalanan pulang……sepertinya hidupnya happy terus dech saya sich ngelihatnya gitu….tapi nga tau hatinya lagi mellow apa nga ya……hehehehehe






Kemin dan Bejo :…….hihihihi saya nga tau namanya siapa yang pasti mereka berdua ini pemeran pengganti selama ikutan trip ini karena mengantikan kedudukan teman mereka yang berhalangan hadir, sepertinya kedua berondong ini salah masuk group dech…..hahahaha dan nga pernah menyangka serta mengira kalau peserta ternyata nyaris kesemuanya “lebih senior” dari pada mereka berdua, al hasil hanya terbengong-bengonglah mereka berdua selama trip berlangsung, dan beberapa peserta ada yang seusianya seperti ibu mereka, tetapi kelakuannya bak ABG yang lagi puber….hua…hahahahahaha. Bisa jadi sepulang dari trip mereka berdua akan bilang kepada temen yang mereka gantikan dengan berkata seperti ini : “ gile bro…..nga taunya orang-orang yang trip nyaris semuanya kaga bisa gw pepet…..habisnya uda pada emak-emak dan uda ada yang bercucu pula……hahahahahaha geli dech kalau melihat mereka saat trip berlangsung, saya sepertinya saya tidak melihat kegembiraan ataupun kegelisahan di raut wajah mereka berdua jadi ekspresinya datar-datar saja…..tetapi semoga tidak demikian ya mas bro……
Hari itu saat dalam perjalan pulang menuju Jakarta, menjadi korban “kegilaan” Tante Sita kedua berondong ini…..di rayu-rayu gombal saat Si Tante sedang karaoke mendendangkan lagu-lagu dangdut…..tapi respon yang diberikan oleh keduanya hanya tersenyum simpul dan tidak menangapi godaan sang tante…..hahahahaha







Dyan Savitri : sudah lama saya ngga ketemua si mba yang satu ini, perawakannya tidak tinggi dan tidak pula langsing…..sedang waelah dengan penampakannya, berkaca mata minus dan berhijab sebagai ciri khasnya. Salut buat Dyan karena ini jelajah ketiga kalinya saat KJB bikin trip Jelajah Kota Toea Noesakambangan-Tjilatjap, alasannya saat di tanya bahwa Dyan ini kagum dengan peninggalan sejarah yang ada di kawasan Pulau Nusakambangan, yang mana menurutnya peninggalan sejarah yang ada belum tersentuh tangan-tangan yang seharusnya berkepentingan untuk membenahi kawasan ini menjadi kawasan wisata yang lebih menarik untuk di eksplor. Mungkin bila KJB suatu saat bikin Jelajah Kota Toea Noesakambangan-Tjilatjap apakah Mba Dyan akan ikutan lagi…..???? tebakan yuksss…………hahahahaha



Pras : entah siapa nama lengkapnya adalah salah satu tukang perahu compreng, Menurut Mas Kartum beliau ini sudah tiga kali menemani dan membantu menjadi tour guide selama KJB mengadakan Jelajah Nusakambangan, orangnya ramah dan sopan serta sabar mengantar rombongan jelajah yang lumayan rempong……hehehehehehe. Beliau ini bersama sang isteri saling bekerjasama membuka usaha, isterinya membuka usaha warung makan di tepi pantai dan suaminya menarik perahu compreng plus tour guide mengantar para wisatawan yang membutuhkan jasanya, hari itu beliau di temani putra kecilnya tercinta ikut menjelajah bersama kami, terima kasih ya Pak Pras semoga usaha bapak lancar dan mendapatkan rejeki yang barokah, amin.


Wege Van Java : saya mengenal namanya sudah demikian Wege Van Java…..mungkinkah nama aslinya Wage….??? Entalahlah saya tidak bertanya, karena terkadang menanyakan hal yang terlalu bersifat pribadi menurut saya terkadang tidaklah etis…..hehehehehe, atau mungkin karena sudah hidup di Ibukota biar terlihat lebih keren Wage menjadi Wege……cap cuslah……


Seperti biasa menjadi orang paling penting kedua setelah Mas Kartum Setiawan setiap KJB bikin acara, bahkan cenderung lebih rempong kerjaannya lebih banyak di handle, mulai ngurusi barang bawaan, juru potret, tukang ditanya-tanya juga, tukang di suruh-suruh pula dll, orangnya sich enjoy dan rame, logat dalam bertuturnya medok jawa pisan…..hehehe, perawakannya tinggi langsing, kulit warnanya coklat gelap, bertopi selalu menjadi ciri khasnya, orangnya ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja yang baru di kenalnya…..terus kalau melihat yang cantik dan seksi suka lebih jeli……hahahahaha, karena itu akan menjadi sasaran serta target bidikan kameranya…..dan hari itu lebih banyak ngilang dari peredaran selidik punya selidik ternyata ada orderan jadi tukang foto buat sebuah ajang kompetisi di Benteng Pendem, yang modelnya sudah pasti semloheiiiiii……yuhuuuuuu pose yuks…….



Dan Akhirnya saya si manis dan cantik serta anggun mempesona Marita Setyaningsih alias “Rita” begitu lebih singkat kalau di panggil…….hahahaha pasti banyak yang protes ngga setuju……..#bodoamat, yang nulis “catatan perjalanan” selama Jelajah Kota Toea Noesakambangan-Tjilatjap berlangsung, ini menjadi trip pertama saya bersama KJB keluar kota dan menginap, sebelumnya saya hanya ikutan trip seputaran kota tua saja dan beberapa tempat di luar kota tua.


Sempat dilema saat mau ikutan trip ini, karena awalnya sebelum ikutan jelajah ini gw ada rencana mau naik gunung, tetapi karena kebanyakan ngemeng doang yang ngajakin malah gatot akhirnya…….menyempatan diri berkonsultasi dengan sang dokter beraut ganteng manis yang telah bikin hati gw meleleh plus klepek-klepek kalau bertemu beliau yang telah “ngebedel” gw…….hehehehehe dokter Budi Santoso masih belum ngijinin gw aktifitas berat sich…..olah raga saja sebenernya belum di ijinin, apalagi lagi trekking……..pasti nga bakal di ijinin, beliau bilang 6 bulan paskah operasi baru boleh melakukan aktifitas out door katanya.  Waduh itu lama bingiiit buat gw……..tapi gw pikir ini kan cuma sekedar jalan-jalan cantik dan dikit berliku, ya rada bandel juga sich alias nekat…….puyeng juga belum berkelana, paskah bapak meninggal, saya abis operasi, terus hunting-hunting gawean kesono kemari, lama-lama pening juga belum pecicilan, jadi tetap bertekad untuk ikutan…..walaupun dilarang.



Karena satu dan lain hal seminggu sebelum jejalah berlangsung, saya mengharuskan diri bertemu dengan Dokter Budi lagi untuk periksa lanjutan karena sedikit ada gangguan, setelah di periksa dan di USG…..alhamdulillah semuanya baik-baik saja menurut beliau hanya ada gangguan secara hormonal dan tidak ada yang perlu dikwatirkan, bahkan tanpa saya tanya beliau langsung bilang, “ta…. kalau mau naik gunung lagi sudah boleh kok ya…..yuhuuuuu, senengnya si ganteng itu pun akhirnya memberi ijin gw buat ngetrip lagi……tengkyu ya Dokter Budi……..i lope you……hahahahahaha




Ini kali pertama juga saya ngetrip langka bingiiit cowonya dari 25 orang yang ikutan hanya 6 orang cowonya……kebayang dech saya nga dapet gebetan kali ini…..hihihihiiiiiiii, terus karena banyak kaum hawanya nah lho kebayang itu meriah dan ramenya suasana selama jelajah berlangsung heboh habislah pokoke….secara dimana-mana kaum hawa itu menguasai segala hal dan suasana…..jadi ya gitu dech, ada yang belanjanya lama, ada yang masih di toilet lama dll, yah namanya juga cewe segala sesuatunya sepertinya lama ya bro…..hihihihihi



Ini trip yang agak memprihatinkan bagi gw pribadi….….maklum kamera yang selama ini nemenin dengan setia tiap gw ngetrip mendadak ngambek minta pensiun…..hadeh rasanya mati gaya dech gw saat itu……...nga bisa ngambil gambar dengan leluasa…hiks…hiks….hiks….jadi dengan amat terpaksa gw minta di abadikan kepada beberapa temen yang bawa kamera untuk mengabadikan kenarsisan gw……..1….2….3…pose yuhuuuuuu……….

Menjelang pulang rada rebet buat ngejar jam commuter line yang memang waktunya terbatas jam operasinya, jadi berhitung dan berpikir cermat dengan waktu…..supaya ngga naik taxi….hehehehe, kebayang kalau harus naik taxi lebih dari Rp. 200.000,- itu sudah pasti melayang dari dompet……hahahaha sayang banget dech kalau hal itu sampai terjadi. Memutuskan turun di sekitar BNN Cawang terus barengan nebeng naik taxi bareng Tante Sita dan menuju stasiun Duren Kalibata……masih meraba-raba dalam kegelapan malam, maklum belum pernah naik commuter line dari stasiun ini jadi rada rebet…..ternyata lokasinya ngga jauh dari saya turun taxi terus nyebrang plus melangkahkan jejak langkah kaki sekitar 50 meter sampailah saya di Stasiun Kereta Duren Kalibata…..sembari nanya sama petugas yang jaga soal jadwal kereta yang akan lewat….. alhamdullilah masih ke kejar dan belum berakhir jam operasionalnya…..perjalanan pulang lancar saking lancarnya gerbong kereta sepi penumpang, jadi berasanya saya carter kereta hehehehehe………, hingga Stasiun Rawa Buntu berakhir dan langsung keluar stasiun cari ojek….cap cus sampai rumah jam 22.30 lebih dikit……..

Tengkyu ya guys…………. sudah berbagi keceriaan, kebahagiaan, kehebohan, kegilaan dalam suka dan duka selama jelajah berlangsung, seneng dapat temen-temen baru dan reunian dengan teman-teman yang jarang jumpa, terkhusus buat Bapak Sopir Supono dan Asisten Bang Tholip yang telah menghantar kami dengan selamat sepanjang perjalanan jelajah berlangsung. Bagi yang namanya saya bongkar aip-aipnya di atas kalau ada yang tidak berkenan mohon map sebelumnya ya berharap tidak tersungging…..hehehehehe

Oh ya….berhubung dan bersambung selama dalam jelajah saya tidak membawa kamera, jadi persediaan gambar yang saya ambil pun terbatas dari kamera HP, maka dengan ini saya mohon ijin untuk mengambil foto-foto yang bergentanyan di face book sebagai bagian melengkapi catatan perjalanan ini…..terusnya maapin pula kalau foto saya lebih banyak di tayang….secara gw yang nulis jadi rada egois dikit getu…..hahahahahaha maklum bawaan narsis itu naluri yang tidak bisa hilang……

Mungkin catatan perjalanan ini masih jauh dari sempurna karena saya sendiri sedang mengembangin bakat terpendam dalam diri buat diasah, jadi kritik dan sarannya di tunggu ya guys………..#salamjelajahsejarahbudaya.

tengkyu ya guys.....i miss you all.......



Komentar

Postingan Populer