KHARISMA SEORANG NEGARAWAN



MENEMBUS DIMENSI WAKTU 80 TAHUN BJ HABIBIE


pose dan dandan Eyang Habibie sangat esentrik siang itu


Mengambil tema “CINTA SANG INSPIRATOR BANGSA KEPADA NEGERI” untuk memperingati 80 Tahun usia BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE atau lebih di kenal dengan nama BJ Habibie. Di persembahkan dalam wujud pameran foto, mungkin belum banyak masyarakat umum yang tahu bahwa seorang BJ. Habibie mempunyai hobby fotografi, dalam pameran foto kali ini melukiskan sejarah perjalanan saat beliau masih muda belia, beranjak remaja, dewasa, menikah, saat beliau tinggal di Jerman, bertemu dengan tokoh-tokoh negarawan dunia, saat pelantikan menjadi Presiden RI ke 3, hingga foto berdua dengan Almarhum Presiden ke 2 RI Soeharto berboncengan menggunakan Moge, itu yang mungkin banyak masyarakat yang belum tahu.

Habibie hobby fotografer

Bisa melihat foto-foto dari seorang Bacharuddin Jusuf Habibie membawa saya seakan menembus dinding  waktu ke sejarah masa lalu beliau, foto-foto ini seakan berbicara dan bercerita tentang diri pribadi dari seorang Habibie. Saya begitu terpesona dan kagum melihat foto-foto beliau di jaman itu bisa terabadikan dengan sangat apik, apalagi moment saat menikah dengan Hasri Ainun ditampikan dalam tayangan hitam putih yang sangat menawan serta elegan, terlihat manakala sorot mata Ainun menatap lekat Habibie......serasa melayang menembus dimensi waktu menuju ke masa silam, membuat buku kuduk saya merinding merasakan sensasi yang berbeda dari biasanya, entalah saya merasa seorang BJ. Habibie ini mempunyai kharisma yang sangat luar bisa, aura kedalaman jiwanya begitu terpancar jelas menggurat raut wajahnya. BJ. Habibie ini salah seorang negarawan yang sangat disegani baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

boncengan MOGE dengan Presiden Soeharto

Bernama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare Sulawesi Selatan tanggal 25 Juni 1936, dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie berdarah Gorontalo  dengan  RA. Tuti Marini Puspowardojo yang berdarah Jawa Jogja. Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Menamatkan pendidikan SMA di Bandung tahun 1954, awalnya menempuh studi di ITB berkat beasiswa dari Menteri pendidikan dan Kebudayaan Habibie melanjutkan studinya di Negara Jerman, dengan memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan Spesialisasi Kontruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).

Habibie, Hasri Ainun dan Ibunda Habibie RA. Tuti Marini Puspowardojo

Kecerdasan seorang Habibie tidak perlu diragukan beliau adalah salah satu manusia super genius yang dimiliki negeri ini, hingga oleh Jerman beliau jadikan salah satu warga negara kehormatan hingga kini. Habibe pernah bekerja di di sebuah perusahaan di penerbangan Messerschmitt-Bölkow-Blohm yang berpusat di Hamburg Jerman. Pada tahun 1973 atas permintaan dari Presiden Soeharto Habibie pulang ke Indonesia menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Habibie adalah Presiden RI ke 3 dengan masa jabatan tersingkat sejarah negeri ini hanya dalam kurun waktu 1 tahun 5 bulan menggantikan Presiden Soeharto yang di paksa mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998. Sayang Habibie pada saat menjabat presiden harus mewarisi kondisi negara dalam keadaan carut marut, gejolak politik  terjadi di mana-mana hingga akhirnya menimbulkan provokasi massa yang mengakibatkan terjadinya kerusuhan nyaris di seluruh negeri.

perkawinan dengan Hasri Ainun 

Sosoknya menjadi sangat fenomenal dan kontroversial manakala pada tanggal 30 Agustus 1999 Habibie menyatakan Timor Timur lepaskan diri dari Indonesia dan menjadi negara terpisah dan berdaulat, setelah sebelumnya mengadakan jejak pendapat bagi warga Timor Timur pada saat itu, dan kini Timor Timur berubah nama menjadi Timur Leste dengan Ibukota Dili. Masalah ini di jadikan  alasan oleh pihak oposisi yang tidak puas dengan pemerintahan Habibie dan berusaha untuk menjatuhkannya. Upaya mereka akhirnya berhasil, pada tahun 1999 saat Sidang Umum laporan pertanggungjawaban BJ. Habibie di tolak oleh MPR. Setelah tidak menjabat Habibie lebih banyak menghabiskan waktunya hidup dan tinggal di Jerman.

bagi Habibie Ainun adalah Cinta Sejatinya

Manakala hati menggeliat mengusik renungan. Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta. Suara sang malam dan siang seakan berlagu. Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku.


perkawinan dengan Ainun, melahirkan Ilham Akbar dan Thareq Kemal


BJ. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962, dari perkawinan mereka  dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Ainun bagi seorang Habibie adalah “Cinta Sejatinya” yang tak kan bisa tergantikan oleh perempuan manapun dalam kalbunya. Selama dalam kurun waktu 48 tahun perkawinan mereka, Ainun selalu mendampingi kemanapun Habibie pergi, merawat dan menjaganya sepenuh jiwa dengan rasa sabar serta kasih sayang. Demikian besarnya rasa kasih yang diberikan Ainun kepada Habibie, membuat Habibie benar-benar terpuruk tak berdaya manakala Hasri Ainun pada tanggal 22 Mei 2010 meninggal dunia di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman, akibat sakit kanker hal mana baru di ketahui Habibie tiga hari sebelumnya, karena memang Ibu Ainun ini tidak pernah mengeluh kalau menderita sakit.



Bagi Habibie seorang Hasri Ainun itu adalah belahan jiwanya, cintanya begitu tulus dan suci membuat kepergian Ainun menjadikannya nyaris hilang akal sehatnya, karena Habibie selalu mondar mandir di dalam rumahnya sembari menyebut nama Ainun berkali-kali ke sudut-sudut rumah, bahkan para dokter Indonesia dan Jerman berpendapat jika Habibie perkembangan jiwanya terus menerus seperti ini dalam kurun waktu 3 bulan Habibie bisa segera meninggal dunia. Berbagai opsi di berikan oleh para dokter Indonesia dan Jerman untuk mengatasi hal ini, akhirnya Habibie memutuskan untuk menulis tentang Hasri Ainun yang dianggapnya seolah-olah masih hidup. Hasil tulisan tersebut akhirnya diterbitkan dalam bentuk Buku yang beri judul HABIBIE & AINUN, sebuah buku yang berkisah tentang perjalanan kehidupan rumah tangga Habibie dengan Ainun selama 48 tahun 10 hari.

masa muda Habibie dan Ainun

Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu. Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku. Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu. Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita.


Eyang Habibie beliau sering disebut oleh masyarakat negeri ini hari itu datang sesuai dengan waktu yang telah di jadwalkan, selama ini saya melihat beliau hanya di tayangan televisi dan media cetak serta on line, dan hari Minggu tanggal 24 Juli 2016 berlokasi  di Museum Mandiri Jakarta saya bisa melihat sosoknya secara langsung. Eyang Habibie ini secara fisik sebagai seorang lelaki tidak bisa di bilang tinggi, raut wajahnya terlihat serius sebagai seorang pemikir, ekspresinya tegas mengabarkan seorang yang jenius, yang salut adalah dandanan beliau yang super keren siang itu, berdandan dendy dengan memaki pet sebagai ciri khasnya dan berkaca mata, terkesan esentrik dan menawan, walaupun beliau cadel tetapi bicaranya lugas dan memberi inspirasi. Dalam pidatonya siang itu beliau menyinggung : Hanya Orang Bodoh yang main Pokemon...... bersikaplah bijak dalam menggunakan teknologi, jangan mau di perbudak oleh teknologi, manfatkan waktu 24 jam itu dengan hal-hal yang berguna, karena waktu itu berharga tidak bisa terulang........

pengawalan yang sangat berlebihan, susah untuk mendapat pose beliau dengan baik

Alasan mengapa Pameran Foto 80 Tahun BJ Habibie ini di selenggarakan di Museum Mandiri, bukan tanpa alasan karena nama Bank Mandiri adalah pemberian dari Habibie yang saat ini menjadi bank terbaik di kawasan asia.

cukuplah memandang fotonya.....dan dapat jabatan erat tangannya

Saya beruntung bergabung di Komunitas Jelajah Budaya (KJB), selain menambah teman baru, komunitas ini juga sering bikin acara-acara traveling yang berkaitan dengan situs-situs sejarah negeri ini, berkat komunitas ini pula saya mendapat kesempatan shutting di DAAI TV dalam acara Memasak Sehat, hari itu saya mendapat kehormatan di undang sebagai salah satu tamu di acara Pembukaan Pameran Foto 80 Tahun BJ. Habibie “CINTA SANG INSPIRATOR BANGSA KEPADA NEGERI”.

walaupun tidak ada sesi foto bersama Eyang Habibie.....yang penting kecewa.....hahahaha

Mengucapkan terima kasih kepada Mas Wege sebagai salah satu panita yang dengan sangat.......rela hati memberikan undangan kepada “Team Hore alias Team Nekat alias Team Pelengkap Penderita”, bisa hadir di acara ini berkat kenyinyiran yang rada maksa minta di undang.......hahahahaha hayo ngaku....., sahabat-sahabat saya ini adalah :

Team Hore, Nekat dan Pelengkap Penderita....yuhuuu yang penting Narsiiiissss

Icha Syakur : adalah sosok yang paling heboh hari itu, bisa di bilang super duper nekat buat bisa foto berdua dengan Eyang Habibie, segala cara di halalkan buat mendapatkan moment itu, lari sono, lari sini, ngesot, mepet, nyeruduk hahahahahaha........itu dilakukan demi sebuah foto......gw salut melihat tingkah ibu yang satu ini, semangatnya luar biasa bak seorang kondektur  lari mengejar busnya......hihihihihihi tapi usahanya tidak sia-sia sich moment itu bisa di dapatkannya dengan pose sok manis manja geto ......yuhuuuuuu. Nga cuma ngejar target yang di dapatnya.....niat bingiiit bawa lunch box buat “nyolong” makanan.......hem sepertinya sudah punya niatan itu dari rumah.....hihihihihihihihi. Kalau seorang Icha Syakur begitu lincah mengejar mangsa, lain lagi dengan sahabat saya lainnya, Diah Duniati begitu pasrah dan kalem terduduk di kursinya hanya mengamati Eyang Habibie dari atas panggung dengan manis dari kursi undangan hehehehehe........begitu pula dengan Thenenny Enny yang walaupun sudah berusaha mondar mandir tidak juga bisa mendapatkan angel yang bagus buat foto bersama eyang. Terusnya.......buat Bang Guntur Novaris.....siang itu beliau sangat menikmati jalannya acara berlangsung, pidato BJ. Habibie disimaknya dengan seksama dan di cerna dengan baik,  easy going tanpa mau rebet lari-larian ngejar setoran yang ngga jelas buat bisa foto bareng bersama Sang Tamu Kehormatan itu, tetapi begitu acara resminya bubar.......narsisnya kambuh bray liat saja gayanya......pakai payung imut warna ijo, nah lho ngegemesin bukan......hahahahaha. Selanjutnya Istie Ajeng namanya mahluk ini sudah lama tidak beredar di KJB....entahlah goib kemana dia selama ini, ributnya saingan sama knalpot bocor......jadi cempreng nyakitin kuping bagi yang ngedengernya......tawanya ngeri bak kunti di kuburan.....melengking, bahagia bingiiit siang itu berhasil nekat ngajakin Eyang buat wefie.......senengnya seperti dapat lotre 1 milyar......., Kalau yang bernama Indah Tri Ani sangat menikmati foto-foto yang di tampilkan dalam pameran, bahkan sesekali membantu saya mengambil gambar, pembawaan kalem dan tidak berisik, tanpa mau rebet juga buat bisa foto dengan Sang Bintang Tamu Special siang itu. Kepasrahan yang lain di alami juga oleh sahabat saya lainnya Sondang Susan,  sebenernya bidikannya maut abiiisss.....tapi siang itu melihat kondisi yang tak memungkinkan buat bergerak untuk mengabadikan moment langka itu, akhirnya diapun duduk terdiam dalam kursinya sembari sesekali membidik dari kejauhan, akhirnya saya dan dia sepakat saja cari kudapan yang telah di sediakan panitia.....di saat tamu-tamu undangan lain heboh mengejar Sang Bintang, saya dan Sondang berburu makanan sajalah siang itu, kerak telor, es potong, lemper, cucur......apalagi ya.....sikaatttt, hajarrrrrr......hahahahaha
 
senyumku manis lho guys......


Tadinya saya saat optimis dalam pameran ini bisa foto bersama Eyang Habibie, akan tetapi pengawalannya super lebay, berbagai trik saya coba untuk bisa mendapatkan moment itu, tapi saya di perlakukan kurang begitu menyenangkan oleh pengawalnya, di suruh jangan bergerak, di dorong bahkan tangan saya di halau untuk mengambil gambar......hauduuuuhhhh......lebay bingiiiiiiiit sich pak bro.....biasa saja kelllllleeeees, cuma foto doangan kok kagak bermaksud nyakitin, akibatnya Eyang Habibie karena di kawal terlalu ketat akibatnya beliau menjadi engap sembari terbatuk-batuk dan keringat bercucuran membahasi raganya.

Yasud akhirnya saya menyerah tanpa harapan, tetapi disaat saya sudah menyerah tiba-tiba ada moment yang membuat saya bahagia, saat Eyang akan meninggalkan museum menuju mobilnya saya bisa “BERJABATAN TANGAN” dengan beliau......jlebb......senangnya tiada terkira saya bisa berjabat tangan erat dengan Habibie, rasanya tidak pengen cuci tangan dech gw hari itu.......hahahaha norak abiiiissss & lebay...... hai guys itulah sepenggal cerita perjalanan gw siang menjelang senja hari tentang sosok seorang Negarawan Bacharuddin Jusuf Habibie.

narsiiis dulu buat ngobatin rasa kecewa......

Cinta kita melukiskan sejarah. Menggelarkan cerita penuh suka cita. Sehingga siapa pun insan Tuhan. Pasti tahu cinta kita sejati.


Komentar

Postingan Populer