ANTARA SEMARANG..... AMBARAWA......AKU TERPESONA.....


JALINAN IKATAN YANG nyaris RAPUH TERAJUT KEMBALI BERSAMA KOMUNITAS JELAJAH BUDAYA


Futu Keluarga dulu ye guys.....biar afdol geto

@Tereksekusinya Jelajah Semarang-Ambarawa@

Jelajah Semarang-Ambarawa ini bisa terjadi berkat kebawelan para cewe-cewe hebring saat lagi acara buka puasa bersama di rumah kediaman CEO KJB bulan ramadhan lalu, cara bertamu yang amat sangat memalukan dan tidak patut ditiru apalagi di pertontonkan ya bray.......dimana rumah secara paksa di kuasai oleh para anggota KJB yang kelaparan......hingga tanpa sadar yang punya rumah sampai dilabaikan, dan berasanya ngga nyadar babar blassss.....kalau sedang bertamu......hahahahahahaha

Sang CEO menjawab bahwa Jelajah Semarang-Ambarawa akan di eksekusi pada tanggal 3-4 September 2016, nah pada saat tanggal itu disebut.....mulai dah pada rebet bin gaduh, kasak kusuk ngeliat tanggal, mulai ribut ada yang minta langsung daftar, ada yang lagi galau antara pengen ikut atawa kagak, ada yang nga bisa pokoke berbagai macam dalil dikemukankan sampai minta penawaran tanggal agar di undur, tapi kali ini CEO bersikukuh bahwa Jelajah Semarang-Ambarawa tetap harus dieksekusi tanggal 3-4 September 2016 adalah harga mati yang kaga bisa ditawar barang sedikit pun.....

Saat diliris melalui media sosial Facebook......mulailah perbawelan itu kembali terjadi secara agak sadiiiiis.......hehehehehe, ada yang cuma nanya doangan, ada yang sudah nanya sampai detail.....tapi ujungnya ngga jadi ikut, ada yang mau daftar saat pendaftaran sudah tutup karena perserta sudah full quota.....ada yang cuma basa basi doangan bilang ngga tau kalau sudah di publis dan sudah ditutup baru mau ikutan.....pokoke komplit dah berbagai macam dalil, alasan dan ulasan yang aneh-aneh di sampaikan......hehehehehe


@Menggunakan Pesawat Terbang Menjadi Pilihan@

kalau naik pesawat pasti milih jendela biar bisa ngelihat pemandangan luar

Saat itinerary di luncurkan komplit dengan jadwal kereta api, sempet mikir juga pengen seru-seruan naik kereta ekonomi merame barengan peserta jelajah tetapi, setelah melihat,  ngitung kancing baju......hehehehe akhirnya menimbang dan memutuskan menempuh jalur udara baelah.....itupun gw juga milih penerbangan yang paling murah sembari ngebandingan tiket on line satu dengan on line yang lain.....biar cuma selisih Rp. 2.000,- tetap wae ngelirik yang uda ok.....gubrak dah hehehehe tetep lah nga mau tekor-tekor bingiiit lah yah. Dan alhamdulillahnya kaga delay itu si “L**n Star” walaupun nga on time on time amat itu brand penerbangan yang merknya nyaris seperti produk perusahaan yang bikin pekakas plastik.....hehehehehe

@Bermalam di Kota Lumpia & Kota Jamu@  
Salah satu alasan naik pesawat adalah ajakan seorang sahabat baik yang minta di temeni bobok cantiq semalam dulu di kota ini. Jadi saat hari H itu tiba kami bertiga bertemu di Bandara Achmad Yani Semarang dengan tiga penerbangan yang berbeda warna di awali dengan warna : Biru, Hijau dan Merah

@Mengila di Simpang Lima@

narsis dulu di mare......

Eda......kalau ngegowes becak keliling Simpang Lima itu gempor apa nyengengin ya......hahahahaha gubrak dah, kebayang kan bray secara Sondang ini agak males jalan kaki malam itu kita bertiga nginep di Amara Hotel Pemuda menuju Simpang Lima Semarang jalan kaki sekitar + 2 km, dengan kondisi belum makan......sepanjang jalan dia nyaris tak berkata-kata.....hahahahaha kebayang mukenya suntuk bin manyun......nahan lapar, setelah urusan “kampung tengah” beres melanjutkan eksplor jalan-jalan keliling Simpang Lima. 

ayo Sondang hajar terus ....hahahaha fegel bray....

Malam itu susana Simpang Lima bersolek meriah berhiaskan lampu malam menyorot pinggir lapangan, di tambah orang hilir mudik menambah ramai suasana, dan ada yang menggoda hati......Ibu Suri pengen naik becak lampu, tawar menawar pun di lancarkan, pilihan jatuh pada becak untuk 2 penumpang, karena kita bertiga, gw memutuskan untuk ngegowes duluan......hahahaha....ajib bener bray ampun dah kagak mau jalan itu becak, akhirnya gw berjuang harus bisa di bantu sedikit tenaga kaki akhirnya jalan itu becak......baru sekitar 3 meter, tiba-tiba Sodang maksa gantian supaya dia yang ngegowes.......alhasil dia ngegowes itu becak ampe finis......sementara gw and Ibu Suri welfie sembari ketawa-ketawa......kapan maning bisa “gila-gilaan” kalau nga pas lagi ngumpul traveling........yuhuuuuuuu


@Kemegahan Arsitektur Lawang Sewu@

kalau tim hore bin tim rusuh ngumpul itu seru......

Menjadi tujuan pertama sekaligus tempat berkumpul untuk di mulainya jelajah, para peserta yang menggunakan moda transportasi kereta api langsung menuju Lawang Sewu untuk mandi dan sarapan di lokasi ini.

ruangan dalam Lawang Sewu

Keliling Lawang Sewu di pandu langsung oleh Mas Ivan tour guide lokal yang menceritakan asal usul sejarah berdirinya Lawang Sewu, saat ini keberadaan Lawang Sewu sendiri dilarang untuk mengadakan kegiatan ritual yang bersifat mistis, mencari wangsit, pesugihan dll.

penampan Lawang Sewu dari seberang Tugu Muda 

Menurut gw Kemegahan Arsitektur Lawang Sewu itu lebih indah di lihat pada malam hari, sorotan lampu yang bersinar seakan memamerkan kecantikan dari keindahan arsitektur itu sendiri, begitu pula jika dini hari kemegahannya tampak sempurna manakala di lihat dari seberang Tugu Muda.

kaca patri nan cantik 

Kunjungan ke Lawang Sewu ini adalah yang kesekian kalinya jadi tidak terlalu istimewa lagi buat gw, mungkin karena lebih dari satu kali di lakukan jadinya kurang greget saja buat mengeksplor lebih jauh di tiap sudutnya, yang masih bikin kagum adalah Kaca Patri yang berada di atas tepat di tangga naik depan ruang utama, untuk mendapatkan Pose Cantiq di lokasi itu tidak mudah, karena suasananya remang, suram dan terkesan temaram, karena pencahaannya yang sangat kurang jadi hasilnya tidak maximal jika kita pengen foto di lokasi itu.
 
guys ini bukan rumah type rss ye...tapi sumur desaign bagunannya unik


Rombongan jelajah mendapat kehormatan bisa naik ke lantai atas, bahkan hingga atap loteng dimana dahulunya loteng tersebut digunakan sebagai gudang penyimpanan, bangunan Lawang Sewu ini sendiri masih orisinal walaupun sudah lebih dari 100 tahun usianya, baik besi, kayu dan lantai, sayang wastafel-wastafel yang ada di setiap ruangan, kini keberadaannya tinggal dua buah saja yang lain hilang lenyap tanpa bekas entah kemana. 


kuda-kuda besi yang diduga kena mortir tetap berdiri kokoh hingga kini

Yang unik adalah kuda-kuda yang di pergunakan di atap gudang yang konon ceritanya terkena mortir saat serangan udara, tapi tidak runtuh cuma bengkok saja jika kita tidak perhatikan dengan cermat itu tidak akan terlihat, sampai kini tetap berdiri dengan kokoh. Sekedar info yang gw dapat dari Mas Ivan tour guide kami hari itu bahwa jumlah pintu di Lawang Sewu jumlahnya 928.000 pintu belum mencapai 1.000 pintu setelah diadakan penghitungan ulang.

penampunan air yang masih digunakan hingga kini


 @Menterengnya Kelenteng Sam Po Kong@

panas tak menghalagi buat pose....

Menjadi destination kedua setelah Lawang Sewu, entah mengapa menurut gw keindahan klenteng ini lebih memukau di saat sore menjelang malam, dimana lenteranya mulai di nyalakan membias kepenjuru sudut-sudut klenteng sehingga perpaduan warna dan kuning menjadi lebih hidup berpendar membias ke segala arah.

*Sejarah Klentang Agung Sam Poo Kong*




Klenteng Agung Sam Poo Kong memiliki nilai historis yang berkaitan dengan Laksamana Zheng He. Klenteng ini juga berkaitan erat dengan akulturasi kebudayaa Tiongkok dan Jawa. Hal ini dapat terlihat pada arsitektur bangunanya. Asal mula cerita disebut Gedung Batu adalah karena bentuknya merupakan gua batu besar. Didalam gua batu tersebut diletakkan sebuah altar serta patung-patung Sam Po Tay Djien (Laksamana Zheng He) yang diperuntukkan sebagai tempat sembayang atau tempat berziarah. Pada tahun 1416 saat Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati Laut Jawa ada seorang awak kapalnya Wang Jing Hong yang mendadak sakit keras. Zeng He memerintahkan agar membuang sauh di Pantai Simongan. Desa Mangkang diSemarang Barat diperkirakan pernah menjadi tempat memperbaiki kapal armada Zheng He, oleh karena itu disebut Mangkang (yang konon berasal dari dialek Hokkian “Wakang” yang berarti perahu besar). Gedung utama klenteng Sam Poo Konh yang tampak sekarang ini dibangun pada tahun 2002 dan selesi pada tahun 2005. Pada waktu itu Pembina yayasan adalah almarhum Bapak Ir. Priambudi Setiakusuma yang menjalankan misi pembangunan.
Didalam komplek tempat ibadah Klenteng Sam Poo Kong terdapat beberapa tempat pemujaan yang masing-masing mempunyai arti tersendiri yaitu :

penampakan klenteng jika lampu dinyalakan terlihat lebih cuantik......


    1.  Tempat Pemujaan Klenteng Besar
Tempat utama Klenteng Sam Poo Kong dan Goa Sam Poo. Tempat ini merupakan pusat dari seluruh kegiatan di dalam kompleks Klenteng Sam Poo Kong. Pada tempat ini juga dibangun sebuah goa Sam Poo baru yang di dalamnya terdapat patung Sam poo Tay Djien bersama dengan dua pengawalnya Lauw Im dan Thio Kee yang juga dihormati atas jasa-jasanya. Di bawah klenteng utama ini terdapat Goa Sam Poo lama yang sampai sekarang tetap dijaga dan dilestarikan. Di dalam Goa Sam Poo juga terdapat sumur air yang tidak pernah kering walaupun terjadi kemarau panjang. Para umat yang datang ke sini bersembahyang dan juga mengambil air dari sumber tersebut. mereka mempercayai bahwa sumber air tersebut memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

    2.  Tempat Pemujaan Dewa Bumi (Tho Tee Kong)
Di sini para umat mengucapkan terimakasih dan bersyukur kepada Dewa Bumi yang telah memberikan tanah yang subur, panen yang melimpah dan kekayaan alam yang beraneka ragam.


    3.  Tempat Pemujaan Kyai Juru Mudi
Menurut cerita, Wang Jing Hong merupak juru mudi dalam pelayaran Armada Zheng He. Ketika tiba dipantai utara Jawa, Wang Jing Hong mendadak sakit keras dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Untuk menghormati Laksamana Zheng He, Wang Jing Hong mendirikan patung di goa tadi. Wang Jing Hong meninggal pada usia 87 tahun dan dimakamkan disamping Goa Sam Poo Kong. Makam tersebut dikenal dengan sebutan “Kyai Juru Mudi”.
  
    4.  Tempat Pemujaaan Mbah Kyai Jangkar
Jangkar besar ini merupakan lambang yang mewakili kapal-kapal amada Zheng He dan digunakan sebagai alat konsentrasi dalam sembayang atau semedi.

    5.  Pohon Rantai
Didalam klenteng terdapat juga pohon unik yang batangnya menyerupai rantai atau kepang rambut. Konon, batang pohon yang berbentuk rantai ini digunakan sebagai pengganti tambang kapal jika dalam keadaan darurat. “Rantai” ini tampak menjuntai dan melilit-lilit bisa kita lihat di tempat pemujaan mbah kyai jangkar. {Sumber : Tulisan yang terdapat dalam dalam Klenteng}

 
halllloooo Semarang ......kami datang


Klenteng ini memang cantik serta berhalaman luas, yang terjadi adalah para peserta pun tidak melewatkan kesempatan di tempat ini untuk berfoto dan mengambil gambar, saat kami berkunjung siang itu matahari bersinar sangat terik nyaris tidak ada bayu yang menyapa, jadi luar biasa panasnya, cuaca yang cukup panas itu tidak menghalangi buat pose narsis di segala penjuru klenteng.

@Keunikan Gereja Blenduk Kota Lama@

arsitektur bangunan gereja nan unik, sayang kalau ngga pose di mare....


Jelajah berlanjut menuju kawasan Kota Lama atau bisa juga disebut dengan Kawasan Little Netherland, sebenarnya di sekitaran kota tua ini banyak terdapat bangunan-bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan sampai saat ini masih di pergunakan sebagai perkantoran, tapi karena keterbatasan waktu maka hanya mengeksplor satu sisi saja yang cukup legendaris “Gereja Blenduk” yang usianya sudah lebih dari 200 tahun, dan hingga kini gereja ini masih dipergunakan untuk beribadah bagi umat nasrani. Sayang hari itu kami tidak bisa masuk ke dalam gereja karena sedang ada acara pernikahan. Sebenernya di kawasan kota lama ini terdapat sebuah “Cafe Spiegel” dengan bangunan yang cukup apik untuk lokasi POSE keren banget.....letaknya tidak jauh sekitar 200 m dari gereja, namun keterbatasan waktu kita tidak singgah ke sana, padahal dalam kafe design interiornya keren banget lho guys....

bangunan depan Gereja Blenduk


@Terjalnya Candi Gedong Songo@

di candi ini kaga futu keluarga maklum cari idup masing-masing....hehehehehe

Cuaca yang awalnya cerah ceria......tiba-tiba berubah murung mendung dan hujan pun turun walaupun tidak lebat, nah lho PRnya adalah itu bis nga bisa parkir di dekat kawasan candi karena kegedean body, sehingga menuju ke candi ada dua pilihan jalan kaki atau naik ojek, monggo guys tentukan pilihanmu mau ngojek opo “mlaku alias jalan kaki” kalau mlaku iku pastinya.......gempoooorrrr....ouy........

panorama candi nan sejuk, nampak gunung Ungaran dari kejauhan

Karena candi ini terletak di lereng Gunung Ungaran menjadikan kontur tanah area sekitaran candi tidak rata, menjadikan letak candi yang satu dengan candi lainnya jaraknya tidak saling berdekatan. Bahkan untuk menuju candi satu dengan candi yang lain jalannya terjal dan cukup melelahkan, seakan kita mendaki bukit satu menuju bukit berikutnya, sayang gw tidak bisa mencapai puncak candi yang ke 9 karena cuaca yang tidak bersabahat hujan turun lumayan deras dan hari berubah dengan cepat menjadi lebih petang. Dan karena rombongan pengendara kuda telah turun dari atas diputuskan untuk segara mengakhiri jejalah di pertengahan candi.

jalanan menuju candi nan terjal itu bikin fegeeel bray.....

Cukup melelahkan jika kita mengeksplor candi dengan trekking kudu butuh stamina yang fit dan prima karena arena pegunungan dan harus mendaki pula, tetapi kalau tidak kuat buat trekking anda bisa naik kuda hingga pucak candi ke 9. Ada jalan khusus bagi pejalan kaki di tempat ini, walaupun nantinya saat di pertengahan jalan jalur menuju puncak ke 9 jalannya menjadi satu dengan jalur kuda. Tak heran di sepanjang jalur yang terlintasi kuda banyak kotoran.....waduh jijai bingiiiit dah ngelihatnya apalagi kalau terinjak itu ......hiks....hiks....hiks.... bau bray

*Kilas Sejarah Candi Gedong Songo*

bisa menggunakan kuda bagi yang tidak sanggup trekking

Kompleks Candi Gedongsongo tersusun mengelilingi sebuah lembah dengan kawah yang masihaktif, terletak di lereng Gunung Ungaran, kurang lebih 1800 meter di atas permukaan laut. Disebut Candi Gedongsongo dapat diartikan sebagai gedong yang berjumlah sembilan. Gedong berarti rumah (besar) terbuat dari bahan batu meskipun ukurannya tidaklah terlalu besar dan tidak sesuai dengan sebutan “gedong”. Mungkin disebut “gedong” karena ada rasa kagum terhadap candi yang jumlah banyak dan ciri-ciri arsitekturalnya yang indah. Candi-candi tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan berkelompok yang mungkin terdiri atas tiga candi atau bahkan lebih. Letaknya pada ketinggian yang tidak sama, misalnya candi I berada di paling bawah, kemudian di sebelah atasnya terdapat candi II dan seterusnya.

Apabila berkelompok tiga, bangunan terdiri atas dua buah candi besar, satu candi induk dan satu candi apit, kemudian sebuah candi perwara yang sering disebut “Candi Nandi”. Ukurannya lebih kecil dan bentuknya pun berbeda dibandingkan dengan kedua candi besarnya.
 
berhubung lagi cekak duitnye nekat jalan kaki meskipun gempor hajar bleh.....hahahahaha


Candi-candi Gedongsongo dilaporkan pertama kali oleh Loten tahun 1740. Kemudian tahun 1804 dilaporkan kepada Th Stamford sebagai Candi Banyukuning namun dalam bukunya The History of Java (1817), Rafles menyebutnya sebagai Candi Gedong Pitoe. Tidak lama kemudian Residen Domis membuat karangan pendek tentang Gedongsongo, dan kemudian van Braam (1825) membuat lukisannya yang sekarang di simpan di Museum Leiden. Setelah dilakukan berbagai penelitian, tahun 1928-1929 candi Gedong I mulai dipugar oleh Oudheidkundige Dienst (Dinas Purbakala), tahun 1930-1931 Candi Gedong II, kemudian tahun 1977-1978 Candi Gedong III, IV dan V dipugar oleh SPSP Jawa Tengah. Menurut BP3 (sekarang BPCB) Jawa Tengah ditemukan reruntuhan candi, mungkin sisa-sisa candi VII.

Candi Gedongsongo bersifat agama Hindu-Siwa. Sebuah yoni masih ditemukan “in-situ” di ruangan candi Gedong I dengan cerat yoni menghadap ke arah utara. Menurut laporan N.J. Krom (1923), sebuah lingga dan arca kuwera dalam ukuran kecil pernah ditemukan di luar Candi Gedong I, namun sekarang tidak diketahui lagi tempatnya.

Sebuah arca Durga Mahisasuramardini (Durga pembinasa asura)masih ditemukan di relung utara candi, demikian pula arca-arca Ganesa di relung sebelah timur, dan Agastya (Siwa Mahaguru) di relung selatan Candi Gedong III. Kapan candi-candi Gedongsongo dibangun tidak ada prasasti yang menyebutnya. Dari ciri-ciri arsitekturalnya (struktur dan ragam hias), Candi Gedongsongo diperkirakan dibangun pada abad ke-8, sedikit lebih muda dari Candi Dieng, yaitu pada masa kerajaan Mataram Kuno.

kasian kameranya pas hujan tetap maksain buat pose.....

Memperhatikan ciri-ciri arsitekturalnya, candi-candi Gedongsongo mempunyai Gaya Klasik Tua yang disebut pula Gaya Mataram Kuno. Candi-candi Gedongsongo berdenah bujur sangkar, ukuran tidak terlalu besar, rata-rata 3,5-4,5 m dan tinggi sekitar enam m. Secara vertikal candi terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki, tubuh dan atap candi.

Masing-masing bagian dihias seperti lazimnya, bingkaibingkai candi pada kaki dan tubuh candi serta dinding tubuh candi terdapat relung-relung untuk menempatkan arca-arca tertentu. Atap candi terdiri atas tiga lapis dihias dengan simbar (antefix) dan replika candi pada keempat sudut masing-masing lapisan atap.


sumringgah......karena naik kuda bisa naympe atas.....

Ruangan candi (garbhagiha) telah kosong, kecuali ruangan candi Gedong I masih terdapat yoni berbentuk persegi empat panjang. Dinding ruangan terdapat relung relung kemungkinan untuk menempatkan persajian, arca atau lentera (clupak). Candi dibuat dari batu andesit, baik bagian batu luar (outer stones) maupun batu isian/batu dalam (inner stores) Candi Gedong I sekarang tinggal satu bangunan, namun terdapat sisa-sisa bangunan di sudut sebelah kanan candi. Di ruangan candi (garbhagrha) masih terdapat yoni dengan cerat menghadap ke arah utara.

Kelima relung di luar candi sudah kosong, tidak ada laporan tentang arca-arca yang ada dalam relung tersebut. Dinding candi tidak banyak dihias, selain kala makara yang indah dan kepala kala di atas relung. Ada ragam hias berbentuk bulatan (motif permata) menghiasi dinding kaki candi dan simbar-simbar di atap.

pose dulu sebagai kompensasi ngga bisa nyampai puncak candi.....

Di antara candi-candi yang masih utuh candi Gedong II mempunyai hiasan paling bagus. Hiasan kala makara terdapat di pintu dan relung-relung candi. Ragam hias simbar ditempatkan di atas bingkai mahkota di setiap sisi dihias tubuh wanita yang sedang duduk. Simbar pada lapisan-lapisan atap berikutnya dihiasi tokoh-tokoh laki-laki, sedangkan simbar di lapisan paling atas tanpa ornamen.

Candi Gedong III terletak lebih tinggi dibandingkan dengan Candi Gedong I dan Candi Gedong II. Kelompok candi III ini masih lengkap tiga buah, yaitu candi induk, candi apit, dan candi perwara. Selain Agastya atau Siwa Mahaguru di relung selatan, Ganesa di timur, Durga Mahisasuramardini di utara. Di Candi Gedong III di relung-relungnya yang mengapit pintu ada arca-arca penjaga, yaitu Nandiswara dan Mahakala. Ada keistimewaan candi Gedong III, yaitu kaki candinya memiliki relung dan salah satu relungnya berisi arca seekor gajah. Hal itu mengingatkan pada kuil Hoysala di Orissa, India yang bingkai terbawahnya dihias seekor gajah, sebagai lambang tanah.

Candi Gedong IV hanya tinggal sebuah, yaitu candi induknya yang menghadap ke barat dan telah dipugar tahun 1972. Baik di ruangan candi maupun di relung-relungnya sudah tidak terdapat arca. Berdasarkan laporan-laporan terdahulu, di sekitar candi ini pernah ditemukan arca-arca, di antaranya arca Ganesa, Siwa Mahaguru (Agastya), Durga bertangan empat  fragmen arca Wisnu dan kepala arca Brahma.

dua joki kuda yang lagi rumpi.....haeduh lama amat sich mereka narsis nga usai-usai....hehehehe

Candi Gedong V oleh penduduk disebut Gedong Cina entah apa alasannya. Ketika pada tahun 1982 hampir seluruh candi induk dipugar, di sekitarnya masih banyak ditemukan sisa-sisa fondasi dan batu-batu berserakan. Di bagian dalam kaki candi diisi tanah bukan batu seperti yang terdapat pada Candi Gedong III. Tidak jelas penyebabnya. Candi-candi lainnya sampai sekarang belum seluruhnya ditemukan. { gw nga sejenius itu ya guys untuk ngarti ini candi jadinya gw kutip dari sumber yang terpercaya : Candi Indonesia Seri Jawa, Penerbit : Direktorat Pelestarian Cagar Budaya & Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan & Kebudayaan, First Edition 2013}


@Griya Katarina Hotel & Villa@


Tempat bobok-bobok cantiq manja rombongan jelajah malam itu, bangunannya cantik dengan gaya rumah minimalis, dalamnya tertata rapi, bersih dan terawat dengan baik, kamarnya besar, terdiri dari 2 lantai dan 2 kamar mandi, ruang tamu dan pantry bersih, saat rombongan jelajah memasuki kawasan villa.......hua.....kompak menyerukan kekaguman melihat penampakan villa di malam hari yang membiaskan cahaya dari sorot lampu sehingga nampak kemegahan bangunan yang terpancar.

@Goa Maria Kerep Ambarawa@


Sepertinya Sang CEO sengaja mengambil penginapan di kawasan ini karena tempat ini berdekatan dengan tempat wisata religi Goa Maria Kerep Ambarawa jalan kaki sekitar 10 menit dari Griya Katarina. Gw sendiri tidak berkunjung ketempat ini pada pagi harinya, tetapi sempat berkunjung untuk melihat penampakan patung bunda maria yang konon katanya tertinggi di dunia. Bila pada malam hari patung bunda maria terlihat begitu megahnya berhiaskan lampu di sekeliling, ditambah dengan lukisan bergaya romawi di sekelilingnya. Di sekitar tempat ini pun terdapat toko souvenir perlengkapan ibadah kaum nasrani yang cukup lengkap.


@Mengeksplor Pasar Tradisional Projo@


Pagi itu mentari belum terlalu benderang masih males bangkit dari peraduannya menyapa penduduk bumi, ajakan Bang Guntur untuk mengeksplor pasar membuat saya langsung bangit dari peraduan dan bergegas menghampiri beliau yang sudah terlihat rapi lengkap menenteng kamera. Sembari menunggu sahabat lainnya kami berdua memutuskan berjalan lebih dahulu, menyusuri jalanan menuju pasar melewati perkampungan penduduk bertemu dengan para penduduk lokal merupakan kesan tersendiri, menyusuri jalanan kampung menuju tujuan melewati tepian sungai dan bertemu penduduk yang sedang mencuci menghentikan langkah kaki sejenak untuk sekedar membidiknya.



Pagi itu lalu lalang jalanan belum begitu ramai, toko-toko masih tutup, dan di beberapa tempat ramai orang berkerumun untuk membeli sarapan di pinggiran jalan. Mendekati pasar nampak mentari yang semula enggan bangkit dari peraduannya, perlahan mulai bangun tersenyum cerah menebar senyum menyapa penduduk bumi selamat pagi.......semburat orange merona di sekitarnya menambah indah suasananya, sayang keterbatasan kamera gw tidak bisa menangkap moment yang indah itu.


Seperti pada umumnya pasar trasdional tempat bertemunya pedagang dan pembeli bertransaksi tawar-menawar dan menjajakan dagangan, terlihat para pembeli hilir mudik belanja di sela-sela sempitnya jalanan pasar yang diapir oleh para pedagang di sisi kiri dan kanan. Hal ini menjadikan gerakan badan tidak begitu leluasa mengambil gambar di tempat-tempat yang sempit, senang melihat aura para pedagang yang rata-rata di dominasi oleh kaum wanita itu tak terkecuali juga para si mbah yang juga bersemangat menawarkan jajajannya.



@Antiknya Lokomotif di Indonesian Railway Museum@

yuhuuuuu....akhirnya kami sampai di Ambarawa

Packing dan sarapan terselesaikan sudah saatnya harus meninggalkan Griya Katarina, dalam bus seperti biasa begitu terduduk di tempat masing-masing mulai ramai bercerita tentang kegiatan mereka hari itu, mulai dari teman tidur yang sekamar, ada yang langsung tidur pulas dll, tak terkecuali kunjungan mereka ke Goa Maria Kerep beberapa teman yang beragama nasrani menyempatkan diri beribadah di lokasi ini. Seperti undang-undang yang tidak tertulis pada umumnya jika sudah duduk di tempat asal maunya juga nga mau pindah, termasuk dengan teman duduknya maunya dengan dia saja tanpa mau tergantikan oleh yang lain.....yah gitu dech biar merasa pewe saja sepertinya......hehehehehe ayak-ayak wae lah ya.

mendengarkan keterangan tour guide.....tapi lebih banyak yang ngilang...hiks...hiks....

Kali ini berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa, awal nama stasiun ini adalah Stasiun Willem I yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 21 Mei 1873 kala itu di gunakan sebagai moda transportasi militer di kawasan  Jawa Tengah. Stasiun ini mengalami kefakuman beroperasi yang cukup lama kemudian di tanggal 8 April 1976 oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu Suparjo Rustam menjadikan Stasiun Ambarawa ini sebagai Museum Kereta Api Ambarawa, hingga saat ini dan keberadaannya makin baik setelah di lakukan restorasi dari tanggal 27 Mei 2011 s/d 24 Juni 2014 di bawah kepimimpinan Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (Persero) saat itu Ignasius Jonan.

ini namanya mesin cetak tiket pada jaman dahulu kala.....

Di museum ini kita bisa melihat koleksi berbagai macam lokomotif kereta api dari jaman Hindia Belanda lengkap dengan tahun pembuatannya, begitu juga mesin pencetak tiket,  bel manual untuk kedatangan dan keberangkatan kereta, serta pernak-pernik yang berhubungan dengan sejarah perkereta apian terpapar dengan lengkap di dinding museum. Dengan telah dilakukan konservasi museum yang terkemas secara apik, memberikan warna tersendiri bagi para pengunjung untuk mengetahui awal mula adanya kereta api.

Agendakan Museum Kereta Api Ambawara ini menjadi tujuan wisata anda karena tempat ini layak untuk dikunjungi, selain kita belajar sejarah tentang perkereta apian kita bisa menikmati tour wisata menggunakan kereta api dengan harga tiket Rp. 50.000,- berangkat dari Stasiun Ambara menuju Stasiun Tuntang PP selama kurang lebih satu jam lamanya, dengan jam pemberangkatan sebanyak 3 kali di jam 10.00, 11.00 dan 12.00 wib, percayalah anda akan menemukan sensasi yang berbeda selama perjalanan menuju tempat tujuan dengan kereta wisata ini.

kalian mesti datang ke sini guys.....keren soalnya....bantuin promo Mas Kartum biar dapat bonus...hehehe
Di museum ini para peserta jelajah di guide langsung oleh CEO Komunitas Jelajah Budaya Bapak Kartum Setiawan, begitu memasuki area museum keliaran mulai terjadi saudara-saudara......bak anak TK berbaris berjajar kebelakang lantas menyanyikan lagu.....naik kereta api....tut...tut...siapa hendak turut......huhahahaha Bang Guntur pun rela menjadikan diri sebagai lokomotifnya....ancur dan pecah suasana hari itu......herannya kami kok ya nurut wae getu......termasuk gw juga hihihihihihihihi...... iam comiiiiiiiiiing


@Noraknya Saat Naik Kereta Heritage Stasiun Ambarawa – Tuntang PP@

nampang dulu di mare biar bisa pamer getu ....

Keistimewaan dari kereta wisata ini adalah buatan tahun 1911, antara percaya dan tidak gw masih bisa ngelihat dan naik kereta buatan tahun 1911, terbuat dari kayu dengan kondisi yang masih terawat baik, kursi, dinding bahkan plafon kereta ini terbuat dari kayu yang masih dalam kondisi utuh dan terawat. 

interior dalam kereta wisata

Asyiknya naik kereta wisata ini kita bisa mengeluarkan kepala keluar dari jendela merasakan hembusan bayu aroma pedesaan, memandang lepas tanpa batas panorama alam berhiaskan hamparan padi yang mulai menguning, jajaran Gunung Andong dan Gunung Telomoyo nampak dari kejauhan, saat melewati pinggiran Rawa Pening suasananya kian menambah kecantikan alam itu sendiri, tebaran tanaman eceng gondok di sekitaran rawa menjadi pelengkap nuansa perhiasan rawa itu sendiri. 

panorama nan cantik dari rawa pening

Siang itu gradasi warna langit nan membiru kontras dengan gumpalan awan putih adalah warna alami jagat raya, keindahannya makin menawan manakala pantulannya menyentuh air rawa lalu membias timbul kepermukaan, bak lukisan alam yang amat sempurna, ditambah dengan sampan kecil nelayan menambah pesona kecantikan dari kesempurnaan semesta.
  
penampakan kereta api wisata


Menurut gw ini destination yang luar biasa dan paling ditunggu, begitu kereta yang di nanti datang “naluri keliaran” berebut tempat duduk pun dimulai......termasuk gw maklum “jiwa rokker” jadi kalau kaga berebut naik kaga bakalan dapat tempat duduk......hahahahahaha. sesuai perintah CEO KJB sebelumnya kita naik di gerbong pertama atau terakhir, karena kereta wisata ini hanya terdiri dari 3 rangkaian saja. 

bisa memandang lepas tanpa batas....

Setelah semua penumpang naik itu gaduhnya minta ampun nyaris nguasaiin satu gerbong, kebayang itu ramenya pollll, berisik, ribut, rebutan tempat duduk deket jendela sembari teriak-teriak minta di fotoin, ampun seperti kondisi pasar tradisional, seru lah pokoke......ditambah nyanyiiiin lagu Naik Kereta Api.....sampai-sampai anak kecil yang ada dalam rangkain gerbong ini nangiiiiiis bray.....saking ketakutannya ngedenger suara rombongan kita yang sangat amat gaduh itu.......hahahahaha.

Kepala Stasiun Ambarawa menjadi biang kehebohan dalam kereta, membikin histeria suasana yang makin gaduh.....kian hinggar binggar.....hampuuuuun dah....huahahaha

Belum lagi kehebohan itu reda kondektur masuk untuk memeriksa tiket penumpang, berisik itu pun dimulai lagi maklum kenal sama kondekturnya Adhitya Hetmawan atau Mas Adi biasa dia di panggil, tara.........tiba-tiba di belakang Mas Adi munculah sesosok mahluk ciptaan Tuhan yang menurut kaca mata gw “cakep” getu.......waduh grabak grubuk mulai terjadi dah....histeris ngacau kaga karuan norak senorak-noraknya ndeso sendesonya.........seperti kaga pernah ngeliat orang cakep wae...... tak terkecuali gw walaupun kaga ikutan histeris......nekat samber itu mangsa buat bisa foto barengan disisinya, saking semangatnya saya sampai lupa kalau di sebelah saya duduk Bang Guntur yang senior itu.....sampai-sampai gw nyaris terjelembab terduduk di pangkuannya, and bilamana gw samai terjatuh.....syukurlah hal itu tidak terjadi ya guys.....andai hal itu terjadi pastiah gw di bully abis-abisan dan menjadi bahan cerita tersendiri, huhahahaha sumpah kewer-kewer bray....hal ini adalah fakta hidup yang nyata dan benar-benar terjadi, yang mungkin tidak di dapat di destination yang lain.....buat Bro Rahmayandi Bapak Kepala Stasiun Ambara kite-kite mohon maap ye atas perbuatan, sikap yang tak terpuji dan kenorakan kami hari itu.........maklum obat waras kami lupa terminum hari itu hihihihihihihi....pokoke I lope full.......yuhuuuuuuuuu and see next time ye bro


I Love You Full Ambarawa.......kece parah pokoke.....

 @Keangkeran Benteng Willem 1 Ambarawa@

nampang doelu.....guys.....

Menuju ke benteng ini kita jalan kaki sekitar 300 meter kurang lebih, menuju benteng kita melewati area persawahan dengan hamparan padi yang mulai menguning sepertinya sesaat lagi siap untuk di panen, dari kejauhan tampak kekokohan bangunan benteng dengan lengkunganya. 


penampakan benteng dari kejauhan


Rombongan jelajah di sambut oleh Ibu Kastari tour guide benteng yang menceritakan bahwa benteng saat ini dihuni atau dijadikan asrama oleh anggota TNI, dan di benteng yang lain masih di fungsikan sebagai tempat tahanan narapidana, untuk itu ada area tertentu yang tidak boleh terlalu dekat atau dijadikan daerah terlarang untuk di kunjungi.

bangunan benteng yang masih bisa terlihat

Sayang benteng yang terlihat kokoh itu kondisinya sangat tidak terawat, rumput liar dan alang-alang mulai merambat menutupi keindahan benteng itu sendiri, terkesan kumuh, kusam dan dingin. Gw merasakan aura yang tidak begitu nyaman di tempat ini, entalah perasaan tidak nyaman itu menyerap ke dalam diri dan tidak ingin berlama-lama di tempat ini, padahal saya sangat penasaran ingin lebih mengeksplor kondisi benteng dari sudut ke sudut, tapi hati nurani yang tidak nyaman membuat saya mengurungkan niat itu, sekedar berfoto-foto di spot yang ok dan sekedar membidik di lokasi yang memang unik. 

btw kalau eksplor di mari jangan berisik ye ada penghuninya soalnya.....

Bagi pengemar dan pencinta fotografi lokasi ini saat tepat untuk mengambil gambar dan menjadikan lokasi buat sesi foto-foto karena memang lokasinya yang unik seperti kastil kuno jaman romawi yang terbengkali, pasti hasilnya akan apik jika di bidik dengan tepat akan menghasilkan bingkai gambar yang sempurna.

@Sunyinya Palagan Ambarawa@

Merdeka......!!!!!

Hari itu siang sepertinya berlalu begitu cepat menuju sore diputuskan segera beranjak ke destination satu lagi sebelum kembali ke Kota Semarang, Palagan Ambarawa namanya di tempat ini terdapat Museum Isdiman, yang di remikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 15 Desember 1974 “Kemenangan Dipalagan Ambarawa Menuntut Kita Memenangkan Dipalagan Pembangunan”. Di dalam museum ini terdapat beberapa koleksi sejata laras panjang dan lukisan yang menceritakan sejarah perang di Palagan Ambarawa, saya sendiri tidak begitu menyimak apa yang di terangkan oleh tour guide Mas Kartum.....mungkin sudah sangat lelah dan para pesertanya sudah tidak terlihat antusias buat mendengar.......hehehehehe, yang pasti museum ini amat minimalis dan koleksinya pun sangat sedikit. Sebelum meninggalkan museum tetap wae yang namanya sesi fofo-foto dan narsis itu tak pernah terlewatkan di manapun berada......yuhuuuuuu pose yuk guys......


@Riuhnya Belanja Oleh-Oleh di Pandanaran@
Palagan Ambarawa di jadikan kunjungan terakhir jelajah untuk selanjutnya para peserta jelajah harus kembali ke ibukota bagi yang menggunakan moda penerbangan, sempat terjadi perdebatan kecil antara yang pengen belanja dan tidak, tetapi hal itu dapat teratasi dengan damai oleh Mas Kartum yang hari itu menjadi sangat bijak.....anda memang super bro......hahahahah, di putuskan ke bandara terlebih dahulu, baru ke jalan Pandaranan untuk belanja oleh-oleh terus berlanjut ke Stasiun Tawang bagi peserta yang menggunakan kereta api menuju Stasiun Gambir Jakarta.
Walaupun saya tidak ikut belanja bisa membayangkan  suasana belanja menjadi riuh ya guys secara di tempat oleh-oleh itu berbagai macam makanan di perdagangkan kebayang suasana galau dalam memilih untuk di eksekusi untuk di bawa pulang.......dipilih.....dipilih.....dan akhirnya saya tidak bisa membeli lumpia untuk bunda tercinta di rumah....hiks...hiks....hiks....maafkan daku ya ibuku......

@Mereka Yang Turut Berjasa@
Selama jelajah berlangsung gw selau bertemu dengan orang-orang yang mumpuni di bidangnya, yang kadang terlewatkan bahkan terlupakan oleh kita atau mungkin mengajaknya ngobrolpun tidak dilakukannya, mereka yang berjasa itu adalah :

*Mas Guyup dan Mas Valen*

hai.... bro & sist kita siap nganterin kalian ling keliling....

Adalah pasangan sopir dan asistennya dari Bus Pariwisata Nabila Bilqis dengan No Polisi K 1616 GW, kondisi bus sendiri selalu dalam kondisi bersih, acnya lumayan adem. Terus Mas Guyup dalam mengemudi juga hati-hati dan waspada, cuma agak mengerikan saat menanjak di jalanan menuju Candi Gedong Songo karena kontur jalanan yang cukup terjal menanjak jadi bus dibawanya jadi ziq zaq....waduh itu goyanganya terasa bingiiiiit, yang pasti dibutuhkan keahlian tersendiri dalam hal ini ya guys, mengucapkan terima kasih yang mendalam telah mengantar kami para peserta jelajah dari awal hingga akhir jelajah dengan selamat.

*Mas Ivan Tour Guide Lawang Sewu*

guys.....gw Ivan Penguasa Lawang Sewu.....

Sosoknya tinggi gede, body agak over hingga penampakannya membuncit.......hehehehehe pis...ye om, menurut pengakuan dosanya kepada kami saat ini sebagai ketua penguasa Lawang Sewu, dan kami hari itu kami mendapatkan kehormatan dapat jelajah di tempat-tempat yang dilarang oleh umum. Yang pasti orangnya hambel, ceria, dan yang pasti ocehannya banyak.....hehehhe ya namanya juga tour guide pasti bicaranya banyak......Om Ivan apa hayo..... kepanjangan dari Puskesmas dan Laura......???

*Ibu Kastari Tour Guide Benteng Willem 1 Ambarawa*

kalau mau eksplor benteng dilarang berisik

Menjadi tour guide kami siang itu, perawakannya sedang, wajahnya bulat, kulitnya terang dan bicaranya lantang, sayang menurut gw nich Ibu Kastari ini kurang begitu ramah terkesan judes, mungkin itu sudah pembawaan ya guys.....yang pasti siang itu beliau agak keras berteriak karena ada pengunjung benteng melanggar batas yang telah ditentukan, karena memang kawasan tersebut menjadi tanggung jawabnya, jadi kalau ada yang melanggar tentunya beliau yang akan di tegur oleh pihak yang berwenang untuk itu.

Dan akhirnya Jelajah Semarang Ambarawa itu pun berakhir dengan kesan di hati para peserta masing-masing, suka dan duka terlalui bersama dengan segala kondisinya, sengaja mengambil sub tema : “Jalinan Ikatan Yang Nyaris Rapuh Terajut Kembali Bersama Komunitas Jelajah Budaya, dengan alasan kali ini ada beberapa anggota KJB yang telah lama tidak bersua ikutan kembali dalam jelajah, kebayang kan kalau sudah lama tidak jumpa pasti suasana menyatu kembali dalam jalinan pertemanan yang sempat terpisah oleh jarak dan waktu.

Ini adalah jelajah ketiga kalinya gw bersama KJB ngikut keluar kota setelah dari Cilacap, Solo, dan kali ini menuju Semarang sebagai tempat tujuan dengan peserta sebanyak 28 peserta dan 2 panitia, dari total jumlah peserta 30 orang, kaum adamnya cuma 7 (tujuh) orang, gimana bray......bisa kebayang kan riwehnya kalau peserta lebih banyak kaum hawanya, perempuan secara umumnya  memang di takdirkan sebagai mahluk yang tidak simple, mulai dari bawaan, dalam menikmati suasana, belanja dan urusan-urusan remeh temeh lainnya itu dilakukan lebih lama dan tidak praktis, walaupun tidak semua cewe ngelakuin hal itu ya guys, tetapi memang sudah menjadi kodratnya kaum hawa itu lebih, rewel, rebet, bahkan untuk hal-hal yang paling sepele sekalipun selalu “baper”....getu......hahahaha kalau ada yang kaga setuju mah bodo amat, karena ini hanya pandangan dan penilaian gw dalam berpendapat, dan para anggota Komunitas Jelajah Budaya yang ikut kali  adalah :

dengarkan semua kali ini saya akan bertindak lebih tegas & disiplin, jadi harus ikut aturan...

Kartum Setiawan @ si pengagas jelajah atas banyaknya permintaan yang pengen naik kereta wisata sekaligus CEO Komunitas Jelajah Budaya (KJB), kebanjiran permintaan buat ikut jelajah kali ini, tapi memutuskan stop di angka 28 peserta......setuju harus dibatasi kalau kaga riwehnya nauzubileh dah....hehehehehe. kedudukan Mas Kartum saat ini adalah sebagai salah satu Tim Arkeologi Pembangunan Meseum Kereta Api Indonesia, jadi gaweannya lebih banyak keluar kota untuk ngurusin museum kereta api, yang terbaru adalah meresmikan Museum Kereta Api di Kota Bondowoso bertepatan pada tanggal 17 Agustus 2016 di HUT RI ke 71 tahun. Kali ini Mas Kartum lebih tegas dari biasanya mulai dari jadwal trip sesuai rencana, sampai pembagian kamar para peserta yang tidak bisa di bantah alias di ganggu gugat, jadi judulnya harus nurut ya guys......hem bisa galak juga nich CEO KJB sekarang.....hehehehehe, yang pasti penampakan Sang CEO kini lebih berisi dari sebelumnya.....awas bablas lho mas....ups!!!

 
hem...nguantuknya aku


Nabura Cruise @  namanya terdaftar sebagai peserta pertama juara bingiit tuch dan pastinya niat banget ikutan ini jelajah, sosoknya tidak bisa dibilang tinggi, bodynya lumayan bongsor kesamping......ups!!! maap ye nani kita 11 - 15 lah secara body......hehehe, dan berkaca mata minus, Nani  begitulah dia di panggil penampakannya agak tomboy, jadi bila belum mengenalnya kita mengira dia ini bersosok cowo......hihihihi, terusnya Nani ini ngga pelit lho....untuk bantuin motret kita, dari pada di potret, terus lebih suka mencari suasana tenang dari pada kebisingan, jadi kalau ngeliat Nani ini sering terpisah dari rombongan jangan heran ya bray........tapi dia baik kok dan mau cerita kalau kita menyapanya, tapi saat menjelang keberangkatan ada yang membuat hatinya resah karena nama yang tercetak dalam tiket kereta berbeda dengan nama di KTP.....waduh kebayang itu kalau seandainya di tolak kaga boleh naik kereta yang ada pasti nangis bombay di stasiun.....wkwkwkwk, tapi syukurlah semuanya dapat teratasi dan bisa naik kereta see you next trip with KJB ye

enak nih jajanan gretong pula abisin ah...mumpung nga ada yang liat

Ida Farida @ adalah peserta kedua dalam jelajah kali ini karena merelakan kursi pertama buat sahabatnya Nani, gw ngga tau ya guys......Si Nani ini bayar berapa buat ngegeser Mba Ida buat ngedapetin tempat pertama........ hahahahahaha. Yang agak ngeselin Mba Ida ini kaga mau di mintai tulung saat gw minta bantuan motret manakala gw berhasil ngegaet someone di dalam kereta wisata.......gubrak dah hahahahaha.......tulung.....tulung.....tulung dunk Mba Ida yang kali ini berfilosofi “sesama naksir di larang saling mendahului....................

 
waduh....ini dimana ya kok gw ditinggal sendirian....yah ilang dunk.....


Sita Rahmah @ bagi Sang Ibu Suri saat travelling dunia ini menjadi maya, dunia nyata baginya adalah saat beliau bekerja, mengucapkan terima kasih sudah memberikan bobok cantik gretong di kamar hotel plus sarapan paginya...... kondisi sich boleh sakit selepas operasi, tapi jangan tanya semanggat juangnya......jalannya cepet bingiiiiiit bray sampai gw yang sehat dan lebih muda dari beliau belum bisa ngimbangi kecepatnya,  biar di larang menggunakan wedges masih tetap wae nekat memakainya tak kerkecuali hari itu, rada kesal karena ternyata ramalan cuaca tidak seperti informasi yang didapat, yang katanya dingin ternyata kaga.....alhasil rada ngedumel karena ngebawa bajunya untuk udara yang sejuk jadinya........... “saltum” dah. Biar kondisi tangannya belum pulih paskah operasi.....tapi tetep wae nekat ngebidik alias motret sampai dapat angelnya pas dan hasilnya bagus.....gw sich kaga heran, karena lumayan dekat jadi sifat dan watak kerasnya itu tidak mempengaruhi hobbynya buat jepret.....klik.....klik....klik.....tapi percuma biar rajin jeprat jepret pakai kameranya rasanya itu foto-foto hasil bidikannya nyaris kaga beredar di media sosial......hehehehe#inifaktayabray........tapi karena belum maksimal dalam menggunakan kamera alhasil yang dilakukannya adalah nyaris narsis di setiap lokasi, tidak heran jika kali ini pose beliau lebih banyak bergentanyangan di media sosial Facebook, simak wae kalau nga percaya......hehehehehehe

 
asyikkk....gw ultah gretong nich nga usa traktir


Elis Rismawati @ acara tetap ulang tahun  selalu terjadi antara Nyonya Sita dan Tuan Hardi menjadi agenda rutin jelajah, tetapi kali ini di tanggal 3 September 2016 salah seorang anggota KJB yang bernama Elis Rismawati benar-benar ulang tahun dan di beri kejutan berupa kue ultah warna pink berhiaskan aneka boneka plus lilin yang tidak mati-mati jika di tiup, dimana sebelumnya Kue Ulang Tahun itu di bawa keliling meja resto dan akhirnya berhenti di hadapan yang bener-bener berulang tahun.....kebayang itu lagu ulang tahun di restoran saat santap malam usai berlangsung berkumandang sumbang bikin berisik......selamat ulang tahun, kami ucapkan........

aslinya gw takut guys....sumpah kewe-kewer.....

Sondang Susan @ baru kali ini gw bisa barengan ngetrip dengan Sondang ke luar kota, Nona Batak ini penampilannya tomboy abis, bahkan mencukur rambutnya bak lelaki, alhasil penampakannya kalau terlihat dari belakang bak lelaki tulen.......ups!!! hehehe. Biarkan Sondang ini orang Batak tapi termasuk kategori yang “priyayi” alias kalem, bicaranya  tidak banyak, tidak pernah protes ataupun mengeluh, sangat menikmati setiap moment selama jelajah berlangsung dan yang pasti hasil bidikan maut punya bray.....futu-futu yang ditampilkan selalu kinclong, pas seperti yang diinginkan oleh pemiliknya. Ngomongin peserta yang satu ini bikin geli akibat di bully abis-abiskan dengan “bohoso jowo” yang tak di pahaminya itu, alhasil Si Nona Batak ini cuman cengar cengir saat kami ngoceh-ngoceh tak karuan menggunakan bahasa jawa sembari ketawa terbahak-bahak, dan untuk menjadikan suasana lebih “mendramatis Sondang sengaja ngejeduk-jedukin kepalanya di meja dan tembok.....hahahahaha, roaming.....roaming.....ouy.....piye Genduk Sondang wes mudeng boso jowo rung awakmu ki.......hehehehehee


kenalin nich gw Si Penguasa Klenteng

Hardi Kwik @ Om Hardi beliau disapa, termasuk anggota KJB yang rajin hadir kalau ada “hajatan”, walaupun tidak lagi muda tapi semanggatnya membara kalau lagi travelling, penampilannya necis dan rapi jali, terus bagi yang pengen di foto sama Om Hardy untuk mendapatkan view dan hasil yang maximal itu kudu bersabar ya guys......karena beliau punya cara dan kiat tersendiri untuk menghasilkan karya seni yang baik dan benar, jadi bersabarlah pose dengan anteng, tenang, jangan berisik apalagi ngedumel ya guys....... karena kalau kita kaga anteng itu bisa membuat konsentrasi Si Om jadi bubar bin modal madul alias rempong......hehehehe

awas tuch celana robek entar......

Ita Mugizanti @ biasa di panggil Ita, dengan mba yang satu ini gw baru pertama kalinya jelajah barengan keluar kota, berkulit putih, sosoknya kecil, tidak tinggi, bodynya langsing, berambut ombak sepundak serta berkata mata minus. Hari itu satunya-satunya peserta jelajah yang menggunakan kereta api eksekutif dari Gambir menuju Semarang Poncol, atas kebaikan hati Bu Suri mengijinkan Mba Ita untuk mampir ke hotel sekedar membersihkan badan dan istirahat sejenak. Sangat menikmati moment selama trip berlangsung, cukup update buat ngeshare hasil jepretannya, asyiknya kita bisa langsung ngeliat hasilnya via medsos, dan yang bikin sirik gw adalah saat melakukan “jump”.....itu keren bingiiit bray......gw pengen lompat begitu sich tapi oleh karena kegedean body jadinya susah dah......#nyadardiri hehehehe

ngapain coba nich cewe pasrah disitu....putus cinta neng...???

 Ida Maryana @ nama ini selalu di kait-kaitan “kembaran” dengan Ida Farida ....perawakannya bongsor, berambut ikat dan kulitnya sawo matang terang, Ida Maryana termasuk orang yang rajin mendengar cerita yang di tuturkan oleh tour guide dibanding sabahat dekat lainnya, di beberapa kesempatkan foto naris pasti....dan tak bole terlewatkan. Buat Ida Maryana.....tengkyu ya sis, udah mau motret gw sama si cakep itu....manakala kembaran lu ogah ngelakuinnya.....hehehehe, akhirnya moment manis itu terabadikan....cihuuuuy

ayo  uda saatnya setoran nich bray.......

 Respati @ ini kali pertama saya ngetrip luar kota barengan sama “boss c***t”......hahahaha piss ye sist. Sosoknya easy going, bicaranya renyah, garing terus kriuk-kriuk .....hehehehehe, perawakannya seperti lelaki, rambutnya ikal di cukur cepak, kulitnya sawo matang seperti kebanyakan orang jawa, gampang akrab karena memang bicara ceplas ceplos, seneng buanget hari itu berhasil ngebuat seorang Sondang Susan kalang kabut roaming kaga karuan bak orang kehilangan sinyal di “oceh-ocehin” dengan bahasa jawa bertubi-tubi......alhasil kita-kita yang bisa bahasa jawa jadi ikut-ikutan gabung ngerjain Sondang........hahahahaha, Sondang Javanese Spreken....???


senyumanan manis gw bisa  buat ngepelet 

Indah Triani @  rautnya manis, berhijab, raut wajahnya manis, perawakannya sedang sesuai dengan tinggi postur tubuhnya, pembawaannya kalem, tuturnya halus.....itu awal penilaian gw, kaga tahunya “bocor” juga pembawaannya ......menjalin hubungan special pakai telor dengan sesama peserta bahkan futu-futu prewed berkali-kali.......hahahahahaha kita nantikan saja kabar lanjutan dari hubungan mereka itu......yuhuuuuuuu


hem.....awas keseleo itu kaki

Peni Mindarwasih @ lumayan lama gw tidak bertemu mba yang satu ini, maklum jadwal gaweannya gila-gilaan jadi buat ijin untuk cuti pun susah dilakukannya itu katanya lho.....pun demikian dengan yang lainnya Mba Peni sangat menikmati setiap perjalanan selama jelajah berlangsung, bahkan sempat membagikan brosur produk pelangsing badan kepada penduduk setempat saat mengeksplor kawan Candi Gedong Songo.....dasar marketing ngga boleh ngelihat mangsa depan mata langsung wae samber......hahahahaha....

hai guy...gw single lho lagi nyari gebetan nich.....

Harun Nababan @ satu-satunya pria muda yang ikut dalam jelajah kali ini, alhasil nich laki muda satu-satunya tanpa saingan di rebutin sama cewe-cewe senior, di tarik sana sini buat di ajakin futu-futu narsis, herannya Si Harun ini kok ya manut wae ye.....hehehehe, sukses buat kuliah S2nya ya bro Harun........

ngelamuin apaan neng....???

Eka Rukmini @ walaupun ini bukan pertama kalinya saya ketemu sama Eka, tapi saya tidak begitu mengenalnya dengan baik dan benar, dan sepertinya dia juga menjauh dari gw......takut kali ya sama gw yang terkesan jutek plus judes......hahahahaha, yang pasti  dia asyik sendiri dengan temannya Ellis, foto-fotoan berduaan saja, and ngga gitu suka nyampur dengan yang lainnya, sosoknya tinggi, badannya bonsor, kulitnya sawo matang terang dan potongan rambutnya model bob, plus berkaca mata.

kenalin gw Rina anggota baru KJB

 Rina Yulfira @ sama mba yang satu ini gw baru ketemu, karena memang pertama kalinya ikut jelajah bersama KJB, sempet jalan berduaan kala menuju Candi Gedong Songo, sempet foto-fotoan di sebuah villa pribadi nan cantik menuju candi, perawakannya sedang dan kulitnya sawo matang kecoklatan.

keluar dulu ah....cari mangsa.....

Icha Syakur @ lagi senang-senangnya motret maklum kamera baru, nyaris padat jadwal motretnya bukan ngekepoin sich ....tapi karena update bingiiiiiiit di medsos, tapi biar udah jadi tukang foto ngejurus ke arah profesional tetap wae mah....yang namanya narsis di sana sini tak terlewatkan, terutama di lokasi-lokasi yang statergis maunya berada di titik sentral.....hehehehe pose  bu Ica yuks.....mare....., oh ya guys Bu Icha ini jago lho dalam meracik kopi, saya yang awalnya tidak suka kopi menggunakan krimer hari itu jadi doyan berkat racikan kopinya yang special itu.....Bu Icha kapan kita ngupi barengan lagi yuks......

kita kita melewatkan hari tanpa narsis....

Farah Diba, Jumini dan Elly Rosiane @ mereka bertiga ini kalau tidak salah berteman dari jaman sekolah.....ini cuma perkiraan saya doang sich, yang pasti mereka ini narsisnya ngga ketulungan.....dimana ada tukang potret yang siap buat jepret....maka berlarian lah mereka ini buat siap untuk P....O....S.....E......yuhuuuuuu, dan di setiap moment destination tak terlewatkan buat narsis, pokoke menikmati setiap jelajah dengan gembira melupakan urusan-urusan ruwet lainnya tuk di tinggalkan sejenak......buat ibu-ibu selamat narsiiiiiiiiis ye......hahahahahaha

hallo ayah.....kita naik kereta wisata, cucian dech ayah nga ikut

 Ina Mayasari & Aisyah Novanarima @ ini kali kedua gw ketemu pasangan ibu dan anak, setelah sebelumnya sempet barengan juga bersama dengan ayahnya saat jelajah Solo-Sangiran, ibu dan anak ini kompak bingiiit bray, terus yang terlihat oleh pandangan mata gw justru si ibu yang lebih narsiiiis dalam berpose di banding sang anak, sayangnya mereka berdua ini lebih senang mojok berduaan dibanding ngegerombol dengan yang lain......hehehehe mungkin mereka ini tidak begitu suka kebisingan kelles ye......tapi Aisyah ini baik hati lho guys mau motretin gw kalau butuh bantuannya buat di jepret. Perawakan Aisyah sedang, kulitnya sawo matang terang, raut wajahnya manis sesuai dengan potongan rambut bobnya yang tertata rapi berponi. Demikian juga dengan Ibu Ina Mayasari perawakannya nyaris sama dengan putrinya, tetap semangat selama trip, melakukan sesi-sesi foto di tempat-tempat yang memang dianggap “keramat” buat narsis, pokoke sangat menikmati perjalanan tanpa protes apapun.......salut lah sama pasangan ibu dan anak ini, akur plus kompak bikin gw sirik.....soalnya gw sama nyokab gw....yah gitu dech kurang akur....yang pasti kalau gw travelling pasti mulai dech wejangan dari A ampe Z di ucapkannya .....hehehehehehe

haudeh...nyokab gw mana nich kok ngilang nyak......

Reyni Dwi Asiaty & Ibudanya @ ini adalah pasangan ibu dan anak kedua setelah Aisyah dan ibu Ina, ini kali pertama lagi gw ketemuan sama Reyni, karena sudah lama dia ngga joint jelajah sama JKB dan lebih berkiblat travelling ke luar pager.....hehehehe. Salut buat buat bundanya Reyni yang sangat bersemangat buat ikutan jelajah kali ini, walaupun yang lain berkuda menuju ke puncak Candi Gedong Songo, tetapi beliau memutuskan jalan kaki dengan menempuh medan yang lumayan terjal, walaupun tidak sampai puncak karena cuaca tidak bersahabat hujan turun lumayan deras.

horas bah......tidak ada beras makan gabah

Sahat Simarmata & Anni Purba @ mereka ini pasangan suami istri dalam jelajah kali ini, penampilan Bang Sahat nampak bersahaja sebagaimana lelaki Suku Batak yang mempunyai postur tubuh tinggi gede, penampilannya bak bos-bos berduit.....hehehehehe, tampilannya rapi causul, menawan bila senyum mengembang di bibirnya, bicaranya tegas dan lantang sebagaimana orang Batak, dan berkaca mata minus. Demikian pula dengan Eda Anni seimbang dengan tinggi suaminya. Mereka berdua ini tidak banyak bicara dan ngegerombol barengan dengan tim sorak hore bin rusuh lainnya.........jadinya saya kurang begitu tahu dan juga nga mau kepo, entar kalau gw kepo di sangkanya gw ada hati sama Bang Sahat......hahahahahaha, yang pasti mereka ini pasangan romantis saat saya bantuin motret mereka di Patung Maria Kerep sangat mesra.......hem...#mupeng


piss....kita laki bini ye jadi jangan colek-colek kite

Liza Angelina & Bambang Sugeng @ pasangan suami istri juga yang ikut bersama dalam jelajah, dan ini kali pertama saya berjumpa dengan mereka berdua, sangat menikmati suasana jelajah dengan eksis foto-foto. Yah gitu dech....abisnya saya ngga tau banyak tentang mereka dan ngga mau kepo juga sich......bisa-bisa kalau gw ngepoin Pak Bambang......Bu Lisa bakalan ngedukunin gw dah....kan ogah hehehehehehe

akan garing tanpa kehadirannya....

Wege Van Java @ adalah orang penting kedua setelah Kartum Setiawan, jadi segala hal yang bersifat riweuh and rebet menjadi urusan Den Bagus Wege ini ya guys, menjadi  orang yang paling penting itu karena : ngurusin para peserta, urusan makan, urusan kamar, ngejawab pertanyaan peserta dari yang penting sampai ngga penting, ngurusin peserta yang pada narsis, jadi Si Den Bagus ini harus rela kesono kemari mondar mandir kayak setrikaan pokoke .....hahahahaha, kebayang kalau ngga ada Den Bagus Wege bakalan kerebetan itu Mas Kartum. Turut prihatin yang mendalam malam itu kaga kebagian kamar apalagi kasur buat bobok cantiq, jadinya tidur di kursi ruang tamu Villa 3 sembari kepanasan..... sing sabar yo den bagus kui wes dadi rejekimu kepareng kulo nyuwun pamit......hehehehehe naseb....naseb.....


guys.....gimana uda cucok belum gw dengan mereka berdua.....

Guntur Novaris @ pagi itu beliau bertanya kepada saya......kenapa wanita itu selalu lama kalau diajak pergi...??? apa saja sich yang mereka kerjakan itu sehingga menjadi lama....??? ada yang bisa menjawab pertanyaan beliau.....???
Om atau Abang kami memanggil beliau, bagi yang baru mengenal sosoknya pasti berpikir beliau ini sosok yang santun, alim dan pendiem.....tapi itu semua hanya kamuflase belaka bak bunglon ya bray hehehehehe.....mana kala watak sejatinya mulai terkuak, lupakan itu santun dan alim serta pendiem, fakta itu terkuak manakala beliau melakukan kegiatan di luar nalar dengan melakukan keajaiban-keajaiban sebagai berikut :


1. Saya sempat melihat beliau menyanyi keroncong bersama seniman di halaman Lawang Sewu



2.   Merayu Eyang Putri yang bernama Anggun : Nyai percayalah engkau adalah wanita tercantik yang pernah aku temui dalam hidupku.....gubrak dah hahahahahaha

3.   Para Korban yang diberi Harapan Palsu itu adalah :

gile bener....ajian pelet gw ampuh bray, liar saja dua wanita ini tergila-gila padaku.......

jangan ngelihat usia gw ya guys....liat saja gw di perebutkan 4 cewe sekaligus....ckckckckck

buset.....dah, kalau makan pelan-pelan napa....kaga kebagian entar gw


Tapi saya salut dengan Abang yang satu ini, sesibuk apapun melakukan kegiatan jelajah, sholat 5 waktu tidak pernah beliau tinggalkan. Dan akhirnya  gw memutuskan serta menobatkan Guntur Novaris menjadi  “bintang” Jelajah Semarang Komunitas Jelajah Budaya kali ini......yuhaaaaaaa prok....prok....prok

Selama jelajah berlangsung ada-ada saja kerusuhan, keliaran dan ketidak normalan dari tim sorak hore bin rusuh, yang melakukan hal-hal di luar nalar orang sehat, entah bagaimana hal itu bisa terjadi seakan kewarasan itu mendadak sirna saat itu, tetapi akan mengelikan dan dirindukan bila jelajah telah berakhir, dan hal-hal yang mengila itu adalah sebagai berikut :




Lihat saja yang dilakukan seorang peserta jejalah, yang melakukan adegan konyol seperti ini......masak iya kereta api di cegat, dia pikir itu kereta mau berhenti seperti yang dia inginkan persis tepat didepannya, ini kereta api ye bukan metro mini, kopaja ataupun angkot.......ada yang tau ini penampakannya ciapa ya......hahahahaha


Adegan norak seperti ini tidak akan dilakukan jika tidak sedang “ngedan” bareng-bareng teman sepimikiran ya guys.....maksudnya apa coba dengan nunjuk papan penunjuk arah, ngerasanya sudah keren bak model majalah ......trubus.....hem ide ciapa ya ini kira-kira menurut kalian....???


Pasti semua yang melakukan adegan ini tidak pernah menikmati pendidikan Taman Kanak-Kanak, jadi saat mereka melihat lokomotif kereta api langsung saja dengan kesadaran diri langsung berjajar baris kebelakang, dan menyanyikan lagu Naik Kereta Api......haueduh..... haueduh......, dan liat saja yang jadi “lokomotif” di depan itu bahagianya bak dapat lotre 1 milyar saking bahagianya, coba tebak siapa saja yang melakukan adegan tersebut angkat tangan hayo.....ngaku sajalah....ckckckckckckck



Hem saya berharap adegan “absrud” ini bukan menjadi cita-cita kalian ya guys.....hehehehehe ini adalah pose “tergubrak” yang pernah ada dilakukan selama jelajah berlangsung, tidak perlu gw  jelaskan ya guys ini pose lagi ngapain yang jelas adalam kehidupan nyata jangan pernah ngelakuin pose seperti ini dech, kalau kaga pengen babak bonyok di hajar masa....tulung....tulung.....hem ciapa sich yang punya ide pose gubrak gini.....ngaku saja dech.....???



Hem.....ada yang kenal nga sama nich cewe...??? liat saja gayanya kampungan nga ketulungan.....iiih amit-amit jabang baby dan jangan ditiru adegan tak sesonoh ini sama kalian ya guys....kebayang kan ganjennya kaga ketulungan, nyengir getu apa coba maksudnya....hehehehehe pose alami yang tanpa di rencana itu memang moy dan juara bingiiiit......hahahahahaha




gw rasa mereka-mereka ini segerombol orang-orang ini adalah mereka yang kurang kerjaan, coba saja liat gayanya masak iya gerbong kereta yang lagi berhenti mereka dorong....terus kalaupun didorong itu kereta bakalan jalan....??? ayak-ayak wae ya guys mereka melakukan hal itu, atau jangan-jangan “vitamin waras” lupa keminum hari itu ye........hehehehe okay lah bray dorong dengan semangat ye....lanjutkan


Pada suatu siang di sebuah kereta yang sedang melakukan perjalanan, gw ngelihat adegan yang terjadi antara : seorang opa-opa, perempuan muda dan seorang pria muda.



Opa       : “sayang” kata si opa kepada perempuan muda di sampingnya percayalah sama abang jika kita menikah nanti, nich kereta bakalan abang kasih buat mas kawin dech.....

Neng     : idiiih.....abang ketahuan bohong bingiiiit nich masak iya neng di kasih mas kawin kereta api, kira-kira kali bang bohongnya

Pria      : qikqikqikqikqik...... belum tau saja itu si opa, kalau dia itu bini gw yang gw empanin sama itu opa, biar di porotin......hehehehe kita berdua kan sindikat dengan modus operandi pemerasan, asyik si opa masuk perangkap berhasil....berhasil.....yessss!!!


Neng      : asyik akhirnya si opa masuk dalam jebakan gw
Opa    : hem......nga tau aja kalau nich cewe cuma gw kibulin......




Opa       : jadi gimana dengan hubungan kita neng...???
Neng      : beneran abang serius mau ngelamar neng...???




Neng    : yakinlah bang, neng akan membuat hidup abang bahagia lahir batin, dan percayalah abang pasti akan hidup lebih bahagia bersama neng.
Opa  : jadi neng bersedia menerima abang kalau begitu.......???



Neng    : aku sayang sama abang dan akan setia sampai mati......
Opa       : oh bahagianya hatiku sudah lama detak jantung ini tidak berdebar-debar seperti ini, i lope you pull nenegku tersayang.......



Opa       : selamat jalan ya neng sayang, tunggu kedatangan abang di rumah untuk segera melamar neng
Neng      : baiklah abang sayang, neng akan setia menunggu abang.....

Kalau mau “ngepoin” hubungan mereka selanjutnya..... nantikan di jelajah berikutnya ya guys, bersambung......... {mohon maaf sebelumnya cerita di atas bukan bermaksud menghina atau mempermalukan sahabat-sahabat saya yang ada dalam foto, melihat foto-foto itu timbul kejahilan dalam diri untuk di olah dalam bentuk cerita konyol, semoga semuanya terhibur di saat membaca catatan perjalanan ini}


 
gw ngerasa sexy bak cewe gipsy berkat bidikan Sondang....yuhuuuuu

Marita Setyaningsih @ mohon maaf sebelumnya tidak bermaksud membuka aip-aip keburukan selama jelajah berlangsung, gw hanya melihat secara kasat mata tanpa berniat menghakimi etika masing-masing personil, hanya sebagai penyegar suasana saat catatan perjalanan ini di baca.

Berusaha menikmati semua destination selama jelajah berlangsung, sayang ada satu tempat yang tidak bisa saya eksplor hingga akhir karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat hujan turun tanpa mengenal waktu, sengaja tidak menggunakan moda transportasi ojek dan naik kuda saat berkunjung ke Candi Gedong Songo.....malu gw ngakunya “backpacker” kok ngga berani trekking....??? hahahaha sembari mengukur kemampuan diri sendiri bahwa gw sanggup dan bisa, geto saja simple....hidup itu pilihan ya guys jadi pilihalah apa yang menurut anda baik.

Secara umum jelajah ini dapat berjalan lancar sesuai rencana dalam list kegiatan, semua destination dapat tereksplor dengan cukup baik, dari sekian destianation yang tereksplor......gw sangat menikmati perjalanan menggunakan kereta wisata dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang PP, itu sebabnya mengapa gw mengambil judul Catatan Perjalanan kali ini : “Antara Semarang – Ambarawa Aku Terpesona”, terpesona karena mengagumi : Kemegahan Arsitektur Lawang Sewu, Menterengnya Klenteng Sam Po Khong, Keunikan Gereja Blenduk Kota Tua, Terjalnya Candi Gedong Songo, Pulasnya Bobok Cantik di Griya Katarina, Antiknya Lokomotif di Indonesian Railway Museum, Kegaduhan Naik Kereta Wisata, Keangkeran Benteng Willem 1, Sunyinya Museum Palagan Ambarawa dan Riuhnya Belanja Oleh-Oleh di Pandanaran, serta...............tentunya Pesona dari Sang Kepala Stasiun Ambara yang bikin kalang kabut semua peserta jelajah......yuhuuuuuuu.
  
NOTE : selain dokumentasi pribadi, beberapa foto saya ambil dari para sahabat jelajah yang bergentayangan di FB, tengkyu ya guys sudah berbagi kebersaman dalam jelajah kali ini.









Komentar

Postingan Populer