PESONA TEBING SI KOTA KEMBANG

NAMINYA "TEBING KARATON" BANDUNG UTARA





foto keluarga ini diambil dari ketinggian 1200 mdpl, saat saya share ke medsos banyak yang ngelike lho n katanya kereennn bingiittt... diambil dengan menggunakan  "gopro"


Ini trip pertama gw setelah lebaran usai dan "ngijah" di rumah selama hampir ± 2 minggu lebih sebelum aktifitas rutin ngantor dimulai......{padahal ngijah juga tiap hari secara gw ngga punya bedinde}, maklum lebaran ini gw lagi kaga liburan seperti biasanya selain kaga mudik juga, terusnya.....sohib deket gw mendadak harus operasi jadi buat sementara dia kaga bole pecicilan  alias pensiun sama si dokter, dari pada jaitannya dedel mending pending dulu dari semua kegiatan termasuk kaga ngantor selama 3 minggu, cepet sembuh ye Nyai Dasimah .............. supaya kita bisa pecicilan sembari narsisan lagi.


halimun tipis menyelimuti hampan hutan pinus dini hari



Pelaksanaan trip ini berawal dari ribut & rebet ngga penting di group buat dibahas secara mendetail....karena itu bisa menyebabkan "perasaan nurani" temen-temen gw bisa terluka...hahahahaha, seperti biasa kalau rencana dan usul  bikin triplah, kopdarlah dll ujung-ujungnya gatot alias ngembeeerrrrr doangan. Jadi gw ambil inistif secara cermat dalam penalaran untuk  mencolek Yanmut buat trip ini dapat tereksekusi dengan jelas......, maklum kaki uda gatel pengen jalan-jalan.........diputuskan tentang sebuah tempat yang lagi jadi trending topik di Bandung Utara tersiar kabar yang namanya "Si Tebing Karaton" lagi heboh dan menurut yang sudah pada nenggok ke sono  konon katanya ini tempat rekomen binggit buat dikunjungi bagi yang seneng pecicilan kemana wae asal murah meriah. Setelah berkasak-kusuk tidak panjang kelllesss lebar judulnye......dengan Yanmut dan Jojo akhirnya deal dipilihlah lokasi ini.



perlahan halimun meninggalkan samar bayangan 


Tebing Karaton saat ini sedang menjadi incaran para traveller yang suka akan keindahan alam pegunungan nan eksotis, terutama menjelang dini hari untuk melihat penampakan Sang Mentari Pagi bangkit dari peraduan tidurnyanya untuk mengucapkan salam hangatnya dengan pancaran sinarnya yang kuning keemasan pada seisi alam semesta.................itu yang gw baca dari beberapa media yang membahas tentang tempat ini.



hamparan hutan pinus mulai terlihat 



Menuju ke lokasi ini memang harus pagi buanget, kalau perlu dan mau nginep dech di kawasan ini supaya bisa jadi orang pertama buat sampai lokasi yuhuuuuuu........, terutama pada hari libur akhir pekan orang yang datang berkunjung weleh-weleh ampun dech bejibun buanyakknya, yang mana akhirnya bakalan rebet buat mengambil posisi yang passss..... buat narsis, karena sempitnya lokasi dan terjalnya kawasan tempat ini.


jalanan terjal menuju tebing


Hari itu  Sabtu 23 Agustus 2014 diputuskan berangkat mengambil kesepakatan di Plaza Semanggi sebagai tempat berkumpul, seperti biasa gw orang yang pertama datang disusul Si Jo tumben banget hari itu dia datang awal dan menjadi orang kedua setelah saya, biasanya Si Jo ini menjadi orang paling akhir yang datang kalau trip, entalah mungkin suasananya hatinya lagi enjoy hari itu jadi datangnya awal bahkan sebelum jam kesepakatan berakhir, disusul Yanti, Bang Dyan dan Sri. Setelah berhahahihi dan cupika........cupiki sejenak seperti biasa kalau lama ngga jumpa dan basa-basi ngga jelas, kami berlima akhirnya berangkat menuju Kota Kembang sekitar jam 22.30 wib.


semakin siang orang datang semakin ramai


Sepanjang perjalanan kami mendiskusikan banyak hal yang lagi menghangat di Negeri ini dari putusan Mahkamah Konstitusi {MK}, Hamdan Zoelva Hakim MK yang ganteng itu, Unimog, Presiden terpilih, Presiden yang tidak terpilih,  upacara 17-an tandingan, Ahok Sang Wagub DKI yang akan jadi Gubernur DKI dalam waktu dekat  dan beberapa tokoh masyarakat penting sampai artis dengan segala pola dan tingkahnya menjadi topik pembicaraan sepanjang perjalanan, sampai masalah kutu rambut dibahas abisssss......hihihihihihi, hal mana belum pernah dibahas seserius ini selama gw jalan trip bersama "gerombolan rempong", ya biasanya sich ngobrol dan cerita-cerita ringan soal kegalauan hati serta ngosip ngga jelas tetapi kali ini membahas hal yang lebih berbobot dan bermutu dari biasanya, seru saja sich karena ternyata kami tergabung satu visi dan misi dalam pemikiran yang sama .........hehehehehe jadi ngga ribet debat, tetapi seandainya kalau ada yang beda misi dan visi sepertinya debat akan lebih seru karena pasti akan mempertahankan prinsip masing-masing, dan bisa jadi trip bakalan bubar karena berantem mempertahankan ego pribadi personal.................hihihihi kaga kebayang kalau hal itu terjadi saudara-saudara......


berbagai moda transpotasi digunakan menuju kawasan ini termasuk berjalan kaki



Sampai Kota Bandung waktu menunjukkan sekitar jam 01.15 wib, waktu gimana masih terlalu dini menuju lokasi, bisa-bisa bukan sampai tebing tetapi harus berurusan dengan si kunti, dedemit, wewe gombel dan para kroninya di jalanan. Diputuskan mampir ke tempat teman kami Derby di kawasan Ciumbuleuit, setelah ngobrol dan tanya ini itu sama nyonya rumah......sepakat berangkat jam 4.00 wib menuju lokasi. Memutuskan tidur sejenak dalam mobil, lumayan merebahkan diri kurang lebih 2 jam sebelum berangkat.....buat kami yang biasa "ngegembel" tidur dimana saja ngga masalah sepanjang ngga ngambil kapling orang lain...........hihihihihi


buat narsis di tempat ini harus waspada, lengah sedikit tergelincir dalam jurang, karena lingkupnya yang tidak luas bila banyak orang yang datang


Jam 3.30 kami di bangunan Derby........sejenak mengumpulkan nyawa dalam satu ingatan alam kesadaran...........berangkatlah menuju lokasi, pagi itu udara Kota Kembang dingin menusuk kulit hingga rasanya sampai tulang, terutama buat gw yang emang kaga bawa jaket berasa banget dinginya, tapi ngga sampai mengigil sich....berasanya sejuk wae maklum udara dingin begini nyaris ngga di dapat di Ibukota, jadi saya menikmati banget dingin hari itu dalam kesendirian tanpa jaket.....




Jalanan menuju lokasi masih sangat sepi hanya berpapasan dengan beberapa orang dan kendaraan......suasananya masih gelap tertutup kabut tipis tanpa lampu penerangan sepanjang perjalanan.......jalanannya bergelombang tidak merata, cenderung terjal, berliku, berbatu dan berdebu kebayang kalau hujan turun hari itu yang ada pasti berlumpur becek dan tentunya harus lebih waspada dalam mengemudi kalau tidak ingin terjebak dalam kubangan. Bahkan rumah nyaris tidak saya jumpai sepanjang perjalanan, tetapi semakin naik keatas ada satu rumah dimana jarak yang satu dengan lainnya sangatlah  berjauhan. Menuju keatas jalanan semakin menyempit, berkelok dan bergeronjal karena jalanan kian jelek, sekitar ± 45 menit perjalanan kami sampai di lokasi parkir Tebing Karoton. Sesampainya di parkiran suasananya masih lengang belum banyak orang datang, hanya penjaga parkir dan penduduk setempat yang kami jumpai pagi itu.


datang dini hari kalau tidak ingin terjebak dalam antrian 

Dengan membayar tiket tanda masuk sebesar Rp. 11.000,- perorang {..........tadinya saya yakin menuju kawasan ini graatttiiiissss, tapi karena pemberitaan yang begitu riuh akhirnya menjadi komersil }. Menuju lokasi trekking dulu ngga jauh sich sekitar ± 10 menit, karena hari masih gelap tanpa cahaya sedikipun jadi harus jalan hati-hati, meraba dalam kegelapan kalau ngga pengen terpeleset jatuh ke dalam jurang karena emang gelap. Jadi kalau berkunjung kemari hari masih gelap ada baiknya bawa penerangan senter atau sejenisnya, jangan pakai obor ya rebet dan berat bawanya malah jadi riweh entar bisa ngebakar rambut orang jikalau berpapasan bisa rempong berantem........qikqiqkqik.....
 
semakin siang kawasan ini semakin ramai

Tebing Karaton terletak di ketinggiannya sekitar 1200 mdpl,  merupakan sebuah  tebing yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya {TAHURA} Ir. H. Djuanda. Tebing ini terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dari Tebing Keraton kita dapat menikmati pemandangan hamparan hutan pinus dibawahnya, sebagaimana namanya tempat ini merupakan tebing yang cukup curam dan terjal. Di atas bebatuan yang agak menonjol itulah kita bisa menikmati keindahan alam dengan hamparan hutan pinus dibawahnya serta terbitnya matahari dari ufuk timur, berasanya jika kita foto dari atas tebing serasa melayang dari ketinggian.

 
ke tebing kok pakai wedges........???? apa ngga kepleset mba.......



Sayang hari itu saya tidak mendapati Sang Surya terbit dari peraduan ufuk timur, karena langit tampaknya sedang bermuram durja, awan hitam tipis menyelimuti penampakannya.......terkadang "berburu sunset dan sunrise" itu bak ibarat berjudi kadang untung kadang buntung itu yang tidak bisa di prediksi manusia, hanya Tuhan yang punya kuasa untuk mengatur penampakan itu, seperti hari itu saya tidak menjumpai penampakan Sang Surya bangkit dari peraduannya tidurnya..... terbit secara perlahan tuk menyapa penduduk bumi pagi itu.

Karena lagi menjadi hit dan tren sebagai kawasan baru........hari itu ratusan manusia datang berjubel ke lokasi ini, bisa kebayang kan itu urusan kerumunan manusia berbagai jenis dan penampilan datang ke lokasi ini, makin siang sepertinya makin ramai karena saat kami turun dari atas bukit banyak banget orang naik, dari yang menggunakan mobil, sepeda motor, sepeda onthel, hingga berjalan kaki datang ke lokasi ini.....fiiuuuhhhh ramenya sungguh luuuuuarrrr biasaaaa............ hingga tempat parkiran meluas sampai ke badan jalan, yang membuat  jalanan makin sempit dan harus di atur keluar masuknya kendaran agar tidak berpapasan satu sama lain......



pesona keindahan itu bernama Tebing Karaton


Bersyukur hari itu datang pagi banget hingga masih bisa dapat lokasi dan view paling depan dari tebing ini, saat kami datang ternyata kawasan ini telah ramai walaupun belum begitu padat oleh kerumunan manusia........., walaupun sedikit agak rebet dan berdesakan tetep masih bisa narsiiiiis ouy......... seperti biasa di lokasi ini, karena di dukung oleh alat tercanggih saat ini yang lagi kondang di kalangan para traveler dan tukang foto namanya "GOPRO".....adalah sebuah kamera mini, bentuknya segi empat kecil banget segemgaman telapak tangan tapi daya jangkaunya dahsyat abis........., dengan menggunakan tongis alat ini bisa merekam dan membidik dari segala jarak hingga panorama yang kita inginkan hasilnya maksimal......dan istimewanya lagi walaupun benda ini ujudnya mungil dan kecil serta simple, bisa banget di bawa berendem ke dalam air.....nah lo keren banget kan Si Gopro ini, namum sayangnya harganya tidak sesimpel bentuknya, konon mencapai kisaran harga hingga ± Rp. 5.000.000,- yuhuuuuuu....... sungguh harga yang sangat fantastis serta bombamtis........untuk dimiliki.




yuuhuuuuuuuuuu

Tebing Karaton sendiri tidak bisa banyak gw ceritakan, karena view yang ada memang sangat terbatas dan lokasinya tidak cukup luas, jadi gampangnya "melihat pemandangan alam dengan hamparan hutan pinus Taman Hutan Raya dari ketinggian berikut beberapa batu dengan semak belukar serta padang ilalang di sekitarnya", saya sendiri bingung melukiskan keindahan alam Si Tebing Karaton ini, kalau dilihat dalam foto-foto ini memang bagus sich karena memang di ambil dan dipilih dari lokasi yang terbaik, tetapi secara nyata saya bilang........nothing biasa wae tidak special apalagi pakai telor........maaappppp ini pendapat pribadi dari sudut pandang saya, mungkin orang lain bisa berpendapat beda......tergantung selera dalam penilaian masing-masing individu dalam cara pandang, atau mungkin karena saya sudah sering trip ya jadi berasanya Si Tebing Karaton ini biasa-biasa wae...... nah....buat yang penasaran silahkan datang meninjau dan berikan pendapat kalian masing-masing......


Jalan-jalan saya kali ini  masih bersama dengan sahabat yang sudah sering banget trip barengan, jadi aip-aipnya, tingkah lakunya, kebiasaannya dll masih sama belum banyak perubahan....hehehehehehe, dikarenakan belum  nemu "korban baru" buat di bongkar aipnya, orang-orang lawas itu antara lain :






Anabella Derbya@.....ini trip ketiga saya besama Derby, berawal dari Ujung Kulon, kemudian Ujung Genteng dan Ujung Tebing Kataron...........lumayan lama ngga jumpa sama Si Teteh Derby, terakhir ketemu saat pulang dari trip Garut tahun lalu......perasaan ketemu makin kurus dech jadi bikin iri, saat saya tanya kok kurus sich.....emang lagi males banget makan jawabnya.

Derby ini punya kesibukan yang jarang di geluti kaum hawa pada umumnya, seneng banget utak-utik kamera makanya bakat dan hobbynya itu menjadi penyalur keuangannya sekarang, saat saya tanya dari mana bakatnya itu berasal, hanya otodidak semata tanpa belajar atau sekolah khusus, hasil bidikannya keren dan ok banget. Hasilnya seperti yang terlihat dalam foto-foto yang ada di catper ini.....karena semuanya nyaris hasil bidikan Si Teteh Derby......buat yang lagi trip ke kawasan Bandung dan sekitarnya jika pengen nyobain kamera bagus, datang saja ke "Pondok Lensa" tempat di mana Derby mengelola usahanya, jadi bisa sewa kamera beserta perlengkapan lainnya...{ bantuin promosi colongan.....}

Sebagai kaum cewe orangnya ngga berisik seperti saya....hihihihi dan warna hitam sepertinya menjadi warna favoritnya. Baik banget hari itu ngga mau dibayar untuk memakai gopronya......tengkyu ya Teteh Derby uda tidurnya digangguin, direcokin pula tempat gawenya eh malah dapat gratisan tanpa sewa...........






Yanti Muthia Mualimiyah @ hem..........ada yang baru dari penampilannya, sekarang Si Yanmut ini sudah berhijab, alhamdullilah sudah terlebih dahulu insaf serta mendapatkan hidayah dari Allah ketimbang saya yang masih ragu dan bimbang....hihihihihi, bahkan lebih manis setelah menggunakan hijab...... semoga bisa konsisten selamanya  dan mengucapkan selamat sudah menggunakan hijab sesuai dengan perintah Allah selayaknya wanita yang beragama muslim. Trip ke Tebing Karaton ini bisa terlaksana berawal dari Yanmut yang memberitakan bahwa destination ini lagi kondang di kawasan Bandung.

Hari itu Yanmut belum bisa saya bongkar aipnya kenapa akhirnya memutuskan menggunakan hijab........cerita sich alasannya tetapi yang sebenernya dan pastinya belum mengatakan....biarlah itu menjadi rahasia Yanmut dan perasaannya. Saat saya tanya sahabat setianya Si Jo, Jo hanya tersenyum misterius.... serta berucap menurut teman wanitanya yang juga menggunakan hijab, dengan berhijab setidaknya wanita lebih bisa membentengi dirinya untuk berbuat lebih baik, itu katanya........

Kebiasaan pelornya tetap terpelihara dengan rapi hingga kini, gampang banget tidur dimana saja ngga pakai milih tempat asal nempel langsung molor............berencana mau trip Karjaw bulan September, dan beberapa kali trip Yanmut ini selalu bersama dengan .........







Dyan Maris@..........terakhir ketemu saat trip Pahawang Lampung 16 -18 Mei bulan lalu, belum berubah sich masih berkulit coklat legam dan berkaca mata minus. Hari itu Bang Dyan ini lebih banyak ngocehnya dan seru.....bahkan bongkar  aip pribadi soal beli barang menggunakan kartu kredit.........barang yang dibeli harganya nyaris Rp. 6.000.000,- oh lalalalala limit kartu kreditnya cuma Rp. 3.000.000,- nah lo kebayang malunya bukan kepalang di itu toko, karena sampai di gesek 2 kali itu kartu kaga bisa....hahahahah, kaga kebayang rasanya kalau saya saat itu bisa melihat kejadiannnya, yang ada pasti malu bangiiiiiittttt kalau kaga jadi beli padahal uda naksir banget dan tanya-tanyanya uda panjang kali lebar......., terusnya jangan-jangan pas waktu lagi di itu toko penampilannya rapi jali dan berdasi serta berjas, kebayang kalau ngga beli bisa mati gaya rasanya......hahahahahaha,........coba lain kali belinya sesuai limit ya abang supaya nga malu.....yuuhuuuuuu.

Lagi seneng buanget hatinya, mungkin kalau bisa dilihat dengan kasat mata dalam hatinya pasti berkembang-kembang......hehehehehehe menunggu pertengahan bulan September karena akan ada moment jalan-jalan ke Pulau Dewata.....yuhuuuuuuu, maklum belum pernah kesana, jadi lagi rebet nyari tiket pesawat murah.........sepertinya hari-harinya sedang terbayang-bayang kawasan Pantai Sanur, Kuta, Dreamland dll melihat para bule-bule cewe menggunakan bikin berseliweran kesana kemari........hihihihihihi........






Sri Rejeki Simanjuntak@.................uda lama banget saya kaga ketemu sama ibu guru ini, konon beritanya yang saya denger dari toko sebelah abis trip 2 minggu ke luar negeri and lagi hobby banget muncak, masih banyak gunung yang pengen Sri daki setelah dari Papandayan, Guntur, Cikurai, Gede Pangarango dan terakhir abis pulang dari Rinjani Agustus lalu............terus saking lagi hobbynya muncak Sri rela berkorban mencukur rambut panjangnya itu....

Lama ngga jumpa sama Si Nona Batak ini agak kurusan dan anehnya lagi........hari itu jadi pendiam sangat tidak seperti biasanya, yang suka bikin kerusuhan dan kegaduhan selama trip dengan kelakuan gilanya kalau lagi cerita.....jangan-jangan uda waras ini anak dalam hati.....hehehehe kenapa Sri kok jadi pendiam...... salah minum vitaminkah dirimu? yang ada hari itu nyaris tidur terus di mobil sepanjang perjalanan berangkat dan pulang tanpa kata. Cuma lagi gelisah dengan wajahnya yang terkelupas dan jempol kakinya yang tiba-tiba menghitam sepulang dari trip Rinjani.......






Gatara Joshua Sahelangi@...... masih menjadi nama lengkapnya, dan saya juga masih tetap memanggil dia Si Jo,.......akhir-akhir ini lagi serius binggiiiiiit nyari duit bahkan terkadang saking rajinnya nyari recehan sampai sabtu & minggu juga rela berkorban jiwa dan raga buat masuk gawe, jadi harap maklumlah kalau menghubungi Si Jo akhir-akhir ini agak susah, kirim pesan sekarang baru dibalas 2 atau 3 hari kemudian, atau malah kaga di jawab sama sekali lagi, jangan kaget buat para pengemar si cowo Menado ini kalau agak susah buat di hubungi......

Terakhir kali ketemu Si Jo bulan puasa lalu saat gw barengan bezuk temen yang lagi terkapar di RS, itu pun nunggu dia hampir 3 jam baru datang....., untung  hatinya lagi baik makan, minum dll dia yang bayarin sampai gw dianterin pulang depan pintu pager rumah...hehehehehehe....... emang sich Si Jo ini baik banget sich kalau uda "ngoceh janji" terkadang di tepati, yuuuhuuuuuu................. itu kalau dia lagi kaga lupa minum obat warasnya tapi kalau lagi lupa entalah mungkin dengan dirinya sendiri juga lupa kelleeees.......

Ini trip yang kesekian kalinya gw sama Si Jo, kalau dihitung uda kebanyakan bisa membuat dirinya serasa dibutuhin banget nantinya....ups!!!! hehehehe...... tadinya pengen ke Taman Nasional Baluran tapi belum di kabulin karena Si Jo belum ada waktu yang pas buat bolos gawe, maklum termasuk orang rada penting juga di tempat gawenya yang sekarang jadi kalau sering bolos bisa-bisa itu kantor bangkrut kali....hihihihihi.

Lagi punya planing penting yang bakal di agendakan tahunan buat muncak gunung-gunung eksotis tertinggi di Indonesia, setelah Semeru tahun 2013, Rinjani 2014 rencananya tahun 2015 bakal menahlukkan Kerinci di ketinggian 3.805 mdpl..............katanya sich.   Pertanyaan gw buat Si Jo........kapan nich dirimu bakal "menahlukkan hati seorang wanita" buat pendamping idup lo Jo....?????? hihihihihihi

Hari itu ada yang baru dengan cukuran gaya rambutnya......tapi menurut gw pribadi ngga bingiiit dech aneh dan culun ngelihatnya....sampai-sampai dia cerita tukang cukurnya nyerah ........hahahahahaha

Seiring dengan berjalannya waktu saya mengenal Si Jo ini.......baik personalitinya, setia dalam bersahabat, terus nyaman saja trip bareng Jo nyantai dan menikmati sepanjang perjalanan walaupun kadang juga nyeseliin dan bawel kalau lagi kumat..........hihihihihihi sepertinya gw sotoy banget nyak...hahahahahaha padahal belum tentu Si Jo begono........, terus kian beranjak dewasa dalam berpikir, jadi kalau lagi diskusi tentang falsafah dalam menjalani kehidupan, suka dapat masukan balik istilahnya "nyambung", menjalani hidup dengan rasa syukur katanya.......






Marita Setyaningsih@........dan saya sendiri Si Manis dan Cantik.........hehehehehe, yang nulis ini cerita selama perjalanan trip,.......kesan saya terhadap Si Tebing Karaton.............. menurut pribadi dan sanubari terdalam,  tebing ini tidaklah istimewa, biasa saja, mungkin karena pemberitaan yang luar biasa hebohnya hingga akhirnya pengunjung membludak bahkan harus mengantri untuk mendapatkan karcis masuk lokasi ini. Sebenernya biasa sajalah seperti di lokasi pedesaan pada umumnya terdapat perbukitan yang sekelilingnya terdapat hamparan hutan atau ladang, sehingga view yang didapatkan pastinya dapat melihat keindahan bentangan alam semesta dari atas bukit.

Ada nilai plus di tempat ini  secara tidak langsung, yang mungkin tadinya jarang di jamah manusia dari luar, sekarang nyaris tiap hari orang datang berkunjung, tentunya ini bisa mendatangkan  ekonomi baru buat penduduk dengan membuka lapangan usaha lokasi parkir dan berdagang makanan serta minuman, atau usaha kreatif lainnya, saya tidak melihat penjual kerajinan tangan di tempat ini, semoga ke depan nantinya lokasi ini lebih terjaga dengan baik walaupun sudah terekspose, karena "alam tidak bisa di perbaharui secara cepat, alam itu berproses dalam pertumbuhannya".

Biasanya lokasi yang ramai di kunjungi banyak orang senantiasa meninggalkan jejak yaitu "sampah, sampah dan sampah"......karena mulai terlihat sampah  di lokasi ini, seperti bekas botol minuman, putung rokok, bungkus permen dll, itu yang belum bisa di jaga oleh kebanyakan masyakat kita.  Sayang hari itu saya tidak sempat berinteraksi dengan penduduk setempat yang saya pengen saya tanyai tentang kawasan ini, jadinya hal-hal yang pengen saya tanyakan belum terjawab awal dari ramenya tempat ini.

Baru kali ini ngejalani "trip garing" ngga seperti biasanya nich, diawali dari bongkar pasang yang mau ikutan trip sampai beberapa orang jadi dan ngga jadi. Terkadang saya masih terlalu bereskpektasi lebih terhadap suatu tempat, karena biasanya saya googling dulu untuk mendapatkan informasi dan testimoni .....tetapi kali ini di luar dugaan saya, bahkan hari itu jam 17.30 wib saya sudah bisa ngasur dirumah, tapi itu bukan  kekecewaan semata, intinya..........kebersamaan berkumpul dengan sahabat, ketemu, punya visi dan misi yang terkadang sepemikiran dan jalan-jalan jauh lebih membahagiakankan.


keramaian tak menghalangi tuk pose narsisss.....



Buat Yanmut, Bang Dyan, Sri, Derby dan Joshua seneng bisa jalan-jalan bersama walaupun agak sedikit garing.......segala suka dan duka telah terlalui dengan damai sepanjang perjalanan, next masih pengen jalan-jalan lagi dan bisa menemukan lokasi yang jauh lebih menarik.......buat bisa narsis dan nulis,......#salam jangan tinggalkan sampah, tinggalkan jejak langkah.......yuuuuuhuuuuuu

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Tebing keraton versi gw :D
    http://joshuasahelangi.blogspot.com/2014/08/tebing-keraton-mendadak-populer-di.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer