AMAZING RACE OF MUSEUM




MEMBIDIK GENERASI MILENIAL 
CINTA MUSEUM

Tim 12 Group Cut Nyak Dien siap Lomba Jelajah Museum

Dalam rangka memperingati hari museum yang jatuh pada tanggal 12 Oktober 2018, di kawasan Kota Tua selain ada pameran yang di ikuti oleh beberapa museum, ada beberapa lomba antara lain lomba melukis dengan menggunakan media kopi, menggunakan kostum unik dan jelajah museum.
Rasanya kurang afdol jika tidak mengikuti salah satu lomba yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Museum, apalagi saat tahu hadiah yang akan di peroleh wow amazing....... ada hadiah duitnye untuk lomba kategori jelajah museum :

a. Juara I akan mendapatkan Piagam Penghargaan, Trophy serta uang pembinaan sebesar Rp. 25.000.000,-

b. Juara II akan mendapatkan Piagam Penghargaan, Trophy serta uang pembinaan sebesar Rp. 15.000.000,-

c. Juara III akan mendapatkan Piagam Penghargaan, Trophy serta uang pembinaan sebesar Rp. 10.000.000,-

d. Juara harapan I akan mendapatkan Piagam Penghargaan, Trophy serta uang pembinaan sebesar Rp. 7.500.000,-

e.   Juara harapan II akan mendapatkan Piagam Penghargaan, Trophy serta uang pembinaan sebesar Rp. 5.000.000,-


WAJIB HUKUMNYA MEMBENTUK GROUP
Hem....... ngebayangin nerima duit sebesar Rp. 25.000.000,- itu rasanya........ semua utang-utang gue berasa lunas........ hahahahahaha. akhirnya di colek manteman yang hobby pecicilan ke museum kita memutuskan mengikuti lomba jelajah museum. Menurut peraturan yang ada 1 group terdiri dari 8 orang, nah mulai dah itu pada cepet-cepetan daftar, ada yang ngedaftarin temennya, suaminya, istrinya, tentangganya, anaknya, cucunya, cicitnya, pak RT, pak RW...... hehehehe lebay dah gue.

Urusan ngumpulin 8 orang dalam group usailah sudah, nah tinggal cari nama group apa yang kira-kira sesuai dan pantas buat di sandang, nama Cut Nyak Dien usulan gue akhirnya di sepakati bersama untuk dijadikan nama group. Gue usul nama Cut Nyak Dien terinspirasi sebagai salah satu pejuang wanita yang berani berperang melawan Belanda. Siapa tau semanggat membara dari Seorang Pahlawan Wanita yang berasal dari Tanah Rencong menitis pada kita berdelapan, yuhuuuuuiiiii.......

Gue sendiri beruntung bisa tergabung dengan cewe-cewe yang punya ke ahlian dibidangnya masing-masing, maklum walaupun termasuk sering “pecicilan” di museum tapi daya ingat dan daya hapalan gue terbatas daya tampungnya, beda dengan daya khayal gue yang tidak terbatas daya imajinasinya....... ea...ea....

kalau sudah dapat seragam Foto Keluarga dulu 

PELAKSANAAN LOMBA
Hari yang dinanti itu pun tiba, bertempat di Musem Seni & Keramik Jakarta menurut random acara harus datang pagi buat registrasi jam 08.30 pagi, sesuai kesepakatan bersama kita ngumpul jam 08.00 di lokasi, maunya sich cepet registrasi supaya masih bisa milih ukuran koas yang sesuai dengan postur body, namun apa daya saat registrasi di tolak karena anggota team belum komplit...... nah lho naseb dah itu harus nunggu komplit spesial pakai ati ampela biar enak. Tapi namanya juga hidup di wilayah Jabodetabek tetap wae molor bin ngaret yang pada datang, hayo siapa ya yang telat ngacung.....hehehehe

Registrasi peserta dan pembagian jatah kaos, topi & sarapan pagi sudah dibagikan kepada para peserta lomba. Lomba Jelajah Museum kali ini di ikuti oleh 14 group.

TARA..... PESAING ITU BOCAH-BOCAH BELIA, YUHUUUUUU...............

Hari beranjak siang satu persatu peserta mulai berdatangan, dan saat melihat wajah-wajah belia, oh...oh.... okay pesaing-pesaing gue anak-anak SMU bray..... hua..... kebayang dah betapa belianya secara fisik mereka masih sehat bugar secara pemikiran masih fress.... eit entar dulu belum tentu kelles..... hihihihihi, tapi pengalaman hidup bertahan gue and my friends tentu lebih dibanding mereka, hal ini tidak membuat Team Cut Nyak Dien menjadi zipper apalagi ciut..... no way lah yao demi pitih dua puluh lima jeti guys...... hajaaaar...... hahahahaha

Melihat peserta yang jumlahnya hampir 95% anak-anak SMU panitia lomba sebenernya ingin membidik kalangan milenia untuk mengenal museum dengan cara yang lebih menantang, secara kita tahu anak-anak milenia jaman now lebih suka bersosialisasi di dunia maya dari pada berinteraksi di dunia nyata, dan untuk pergi ke museum tentu bukan menjadi prioritas mereka kalaupun harus hang out.....


TANTANGAN LOMBA ITU BIKIN......

Lomba di mulai jam 10.00 Wib setelah menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan berdoa, dibacakanlah aturan dan tata tertib lomba. Aturan lomba sangat ketat tidak boleh menggunakan gawai nah lho..... hari gini pisah sama smart phone itu rasanya bagai raga tak bernyawa......hahahaha, kebayang gue tidak bisa to foto untuk mengabadikan diri dan upload status di medsos kalau sedang berjuang jiwa raga ikut Lomba Jelajah Museum memperebutkan hadiah utama sebesar Rp. 25.000.000,- Jeti......hehehehe, pokoke mati gaya dah, para peserta hanya boleh membawa bolpen, jika ketahuan membawa gawai akan kena diskualifikasi, dari pada dari pada kena dis..... sementara simpan gawai dulu lah demi duit apapun di lakuin......... gubrakkkkk, untuk tahap awal para peserta lomba harus melakukan......

foto bareng dengan group sebelah lawan sekaligus kawan

  1. Membuat Kapal
Rasanya gue bahagia bingiiiiit saat panitia mengumumkan game pertama di mulai dengan membuat kapal dari selembar kertas dan sebuah gunting, dan dalam kapal tersebut  8 orang harus bisa masuk didalamnya..... nah loh..... nah lo......

Eit....... tenang tantangan pertama dari panitia lomba kali buat gue bahagia. Mengapa gue bahagia....??? sebulan sebelumnya gue pernah mengikuti Lomba Jelajah Museum di Munaspro ada tantangan juga membuat kapal dari selembar kertas dan sebuah gunting. Tinggal dipraktekkan lagi saja kan sudah tau teknisnya...... dan Cut Nyak Dien sukses menyelesaikan misi ini di urutan kedua, lanjut di babak berikutnya menuju........

   2. Museum Sejarah Jakarta
Urusan membuat kapal ala-ala usailah sudah pindah lokasi ke Museum Sejarah Jakarta, larilah kami berdelapan tidak cukup kompak tiba di lokasi maklum lari menyesuaikan diri dengan kondisi....... hihihihihihi. Sebelum menjawab soal, panitia memberikan tantangan memindahkan sepatu secara estafet hanya dalam waktu 5 menit, sayang di game ini tim kami kurang beruntung karena salah seorang teman kami kakinya mendadak kram, dan waktu habis kita hanya bisa memindahkan sepatu sebanyak 4 sepatu dari 16 sesuai jumlah sepatu yang kita pakai.

Setelah itu panita memberikan soal untuk di jawab, alhamdulillah karena kami termasuk orang-orang yang rajin pecicilan di museum, pertanyaan itu pun langsung di libas habis tanpa harus terlalu repot mencari jawabannya di dalam Museum Sejarah, yuhuuuuuu lanjut kita menuju lokasi meseum selanjutnya, menuju......

   3. Meseum Wayang
Berlarian mengejar waktu supaya segara menyesaikan misi, sampai di lokasi masih sabar harus mengantri karena ada group lain yang sedang menyelesaikan game.

Game kali ini adalah menjawab soal dengan cara menempel jawaban yang sesuai, hanya dalam waktu 10 menit wuiiiiih..... serunya kebayang kalau 8 orang cewe-cewe ngumpul taulah yang terjadi saling teriak kenceng satu sama lain, menjawab pertanyaan dari guntingan kertas untuk di tempel sesuai dengan jawaban di lembar kertas berikutnya. Gue kebagian gunting jawaban, yang lain menempel setelah di temukan jawaban yang pas, game kedua ini pun dapat terselesaikan dengan baik, itupun minta nawar hitungan waktu saat panitia menghitung mundur agar pelan-pelan saja ngucapnya, bahkan temen gue yang satu lagi minta di ulang pengucapannya untuk lebih pelan......hehehehehe ampun dah....... kalian keterlaluan ouy.... hahahaha 

Menempel jawaban soal di lembar kertas usailah sudah,  masih ada tantangan lain dari panitia yang harus dilaksanakan yakni, menjawab soal yang berkaitan dengan Koleksi  Museum Wayang, kali ini pun sama kami bisa menyelesaikan jawaban dengan cepat tanpa harus repot-repot berlarian kesana kemari melihat isi museum untuk menjawab soal yang ada. Dengan pengalaman yang boleh dikatakan sering jelajah museum tentu pertanyaan yang ada tidak membuat kami kesusahan dalam menjawab soal-soal yang ada. Misi di Museum Wayang terselesaikan sudah saatnya kembali ke Museum Seni & Keramik untuk menyelesaikan game selanjutnya.....

  4. Kembali ke Seni & Keramik
Sempat terjadi misskomunikasi dengan panitia, karena ternyata di lokasi ini setiap group harus melakukan game dan menjawab soal, tetapi karena kesalahan dari pihak panitia, maka kami di beri kesempatan melakukan lomba berikutnya, yaitu menangkap bola ping pong ke dalam gelas plastik..... wuih susahnya tiada terkira ternyata tidak mudah dan kami kami hanya bisa menangkap bola sebanyak 6 buah dalam waktu 5 menit, sementara group lain bisa menangkap bola lebih dari 10 bahkan ada yang sampai 33 buah.....hehehehe.

Di tempat ini terjadi sedikit kegaduhan saat menjawab soal yang ternyata tidak terdapat di lokasi, sampai harus mengeser properti yang menutupi dinding kiri dan kanan di beranda depan museum untuk mencari jawaban......hehehehe ampun dech sungguh mengguras emosi segala daya, akal dan pikiran di kerahkan untuk bisa menjawab soal yang ada.
 
wajah-wajah bahagia kalau di depan kamera


  5. Menunggu Pengumuman Masuk 8 Besar
Dengan kembalinya para peserta Lomba Jelajah Museum ke Museum Seni & Keramik, maka berakhirnya babak pertama lomba sebelum panitia mengumumkan group atau team siapa saja yang masuk 8 besar, para peserta diberi kesempatan melakukan ishoma terlebih dahulu.

  6. Masuk 8 Besar itu...... Hadiah Utama                         Rp. 25.000.000,- Jeti itu Kian Dekat ....hahaha

Menunggu itu memang menjenuhkan, cukup lama waktu yang dibutuhkan oleh panitia untuk melakukan penjurian siapa saja group yang pantas masuk 8 besar dari 14 group yang ada. Tepat pukul 14.00 Wib panita mengumumkan siapa saya yang masuk urutan 8 besar.

Hooreeeee....... alhamdulillah Group Cut Nyak Dien masuk di urutan ke tiga di 8 besar, makin mendekati hadiah utama rasanya rasanya duit Rp. 25.000.000,- Jeti itu membayang di pelupuk mata gue seakan melambai-lambai datang menghampiri..... ouy bangun ouy...... khayal melulu...... hihihihihi 

  7. Menyusun Lagu Daerah
Di babak 8 besar ini setiap group di beri game pertama, tantangannya kali ini adalah menyusun lagu daerah dari potongan-potongan kertas yang telah di gunting kalimat demi kalimat, tugas para peserta adalah menyusun lagu daerah tersebut di selembar kertas.

Lagu daerah Betawi Ondel-Ondel yang harus di susun oleh Group Cut Nyak Dien, alhamdulillah salah satu teman kami hapal lagu tersebut, maka dengan cepat game menyusun lagu daerah terselesaikan dengan baik. Selanjutnya lomba berlanjut di bagi menjadi dua bagian dalam satu group, 8 orang di bagi menjadi empat orang untuk menyelesaikan  dua misi, di luar museum untuk menjawab soal dan di dalam museum untuk menyelesaikan game, setelah berembuk dengan cara saksama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya akhirnya gue memutuskan untuk mengambil game di luar museum dengan 3 teman lainnya

  8. Menyelesaikan Misi Game, Menjawab Soal &             dimintai Tanggungjawab......

Kali ini waktu yang diberikan cukup singkat 40 menit untuk menjawab soal di luar dan di dalam Museum Seni & Keramik. Di luar museum yang cukup terik luar biasa nyaris tanpa hembusan angin, gue bertiga bersama teman lainnya menjawab soal yang ada, nyaris semuanya bisa menjawab soal yang berikan oleh panitia, tadinya kami tidak perlu menuju museum unttuk menjawab soal yang ada, akan tetapi karena kami ragu-ragu dan lupa jawaban pastinya akhirnya kami berempat memutuskan menuju ke Museum Bank Indonesia & Museum Bank Mandiri....... eit dah segala cara di lakuiin untuk bisa menang...... hehehehehehe

Dan..... yang namanya amazing race itu pun berasal dari sini, gue yang tidak biasa lari terpaksa hari itu harus berlari secepat mungkin di siang hari dengan udara yang amat terik, entalah mengapa bayu sedang tak bersahabat siang itu seakan enggan  berhembus  menjadikan udara meningkat lebih panas, di tambah harus menembus kerumuman manusia yang sedang berwisata di Kota Tua pada hari minggu, demi efisiensi waktu memutuskan memecah membagi 2 team, gue dan teman yang satu menuju ke Museum Bank Mandiri dan 2 teman lainnya menuju Museum Bank Indonesia yang letaknya berdampingan.

Tidak gampang juga buat menjawab soal yang ada karena dengan keterbatasan waktu, membaca pun tidak bisa dilakukan dengan teliti, masih ada 2 jawaban yang belum terjawab, hingga 2 teman lainnya datang dari Museum Bank Indonesia membantu kami berdua menjawab soal yang masih tersisa.

Di saat menunggu mereka berdua kami menunggu di pintu keluar, saat itu seorang satpam mendatangi kami meminta pertanggungjawaban kami atas dasar apa masuk ke dalam museum tersebut tanpa membayar..... nah loh.... nah loh.... mene ketehe cuy..... gue kan ikutan lomba mana ngarti urusan siapa yang harus bertanggungjawab atas hal tersebut, waduh rupanya terjadi misskom antara panita lomba dengan pihak museum...... sempat tersulut emosi  saat gue harus di mintai tanggungjawab untuk lomba ini saat satpam itu masih ngeyel........  tanpa kekurangan akal akhirnya gue sebut sebuah nama yang cukup mujarab di Museum Bank Mandiri, yang gue cukup kenal dengan baik dan benar....... alhamdulillah akhirnya itu satpam pun terdiam........ hehehehe masih kezeeeellll rasanya kalau ingat kejadian kala itu, lagi lomba, siang cukup terik, haus, berburu dengan waktu, dan harus menjawab soal........ masih dimintai tanggung, salah gue apa coba dimintai tanggungjawab sama itu satpam konyol kali bah......, wuiiiih rasanya  seperti...... cinta bertepuk sebelah tangan.......huhahahaha

Akhirnya semua soal terjawab sudah, berhitung dengan waktu kembali ke Museum Seni & Keramik tadinya mau naik Ojek Sepeda atau Ojol, tetapi mengingat macet dan harus berputar arah, memutuskan untuk jalan kembali ke lokasi lomba, berempat bergegas berjalan dengan secepat mungkin sembari berlari ke lokasi lomba, menembus kerumunan manusia dan pedagang kaki lima di panasnya siang yang sangat terik...... huufffff cukup ngos-ngosan mencapai lokasi terlambat 10 menit dari waktu yang diberikan.

Walaupun waktu yang diberikan panita melampaui batas yang ditentukan, tetapi saat kami mencapai lokasi lomba suasana museum masih sepi itu berarti team lainnya masih belum sampai, aha..... masih ada harapan untuk menang.

Sembari menunggu para peserta lomba kembali ke Museum Seni & Keramik, kami berdelapan bertukar cerita apa saja yang telah dilakukan oleh 4 orang teman kami lainnya di dalam museum saat melakukan game, terkadang kami tergelak bersama membayangkan apa saja yang telah mereka lakukan saat harus melaksanakan tantangan panitia, yang pasti seru dan heboh bercampur aduk menjadi kesaallll manakala gagal maning.... gagal maning...... hahahaha

Akhirnya semua tantangan yang diberikan oleh panitia kepada para peserta lomba di putaran kedua di 8 besar usailah sudah dan semua team telah kembali ke tempat lomba, dengan demikian maka seluruh rangkaian Lomba Jelajah Museum berakhir di sekitar jam 16.00 wib. Tinggal menunggu juri melakukan penilaian untuk menentukan para pemenang lomba.
 
Para Pemenang Lomba

Menikmati Semangkok Bakso dg Tidak Tenang

Menunggu pengumuman itu melelahkan dan berasa lama, menghabiskan waktu sembari menunggu pengumuman menyempatkan diri singgah di beberapa stan museum yang ada di sekitaran Taman Fatahillah, seperti biasa berburu goodie bag, karena beberapa museum pasti menyediakan goodie bag dengan isi yang bikin sirik bila teman kita memiliki dan gue kagak.......  rasanya pengen gue rampok itu goodie bag hahahaha...... biar bisa uber-uberan lagi...... hihihihihi

Menuju panggung utama sembari melihat para sesepuh yang rupanya penggemar Group Band Koes Plus menanyikan lagu-lagu nostalgia di jaman kejayaaan mereka, sambil melakukan aktifitas wefie dengan sesama sahabat komunitas itu yang paling di nanti kalau lagi ngumpul, itung-itung mengibur diri dari rasa penat dan lelah setelah menyelesaikan lomba yang cukup melelahkan, biasanya cara itu cukup mujarab bin cespleng......

Naga di perut mulai nagih jatah untuk di urusin, memutuskan makan bakso yang tidak jauh letaknya dari panggung utama lokasi pengumuman lomba, sempat ragu-ragu saat mau makan bakso takut nanti tidak mendengar saat di umumkan, setelah maju mundur kejengkang mutusin makan bakso apa kagak,  akhirnya deal di putuskan makan bakso setelah dua sahabat kami memutuskan menunggu di sekitar panggung utama. Di suapkan terakhir bakso masuk ke dalam mulut..... sayup-sayup terdengar panitia mulai mengumumkan juara-juara lomba dari masing-masing kategori, bergegas kami menyelesaikan transaksi pembayaran dan berjalan menuju lokasi panggung utama.

Pengumuman Lomba yang Mendebarkan
Saat berjalan menuju panggung utama mulai terdengar kategori Jelajah Museum di umumkan, di mulai dari juara harapan II, juara harapan I, group Cut Nyak Dien belum di sebut perut gue mulai mules, berlanjut ke juara III, belum juga di sebut. Akhirnya gue ngomong sama salah seorang sahabat baik ..... tinggal dua pemenang lagi nich yang belum di sebut, baru saja gue selesai bicara dan terdiam...... panitia menyebutkan juara kedua Lomba Jelajah Museum jatuh pada Group 12 Cut Nyak Dien........ mendengar hal itu gue langsung teriak histeriiiiiiiiissssss.......... dan berucap syukur kepada Allah.

Alhamdulillah perjuangan yang tidak sia-sia bersaing dengan 14 group  yang didominasi oleh anak-anak muda belia yang masih duduk di bangku SMU, rasanya melayang-layang nyaris tidak menginjak bumi kipas-kipas pakai duit lima belas jeti.......... hahahaha lebay.......

Menjadi juara II Lomba Jelajah Museum Rasanya
Juara II  loh kita

Mimpi yang terindah jelmalah dalam nyata......... siapapun yang mengikuti lomba pasti mengharapkan kemenangan, demikian pula dengan  group kami yang memang dari awal mengharapkan kemenangan menjadi juara berapa pun, menjadi juara kedua itu tidak menyangka sama sekali mengingat saingan kami di dominasi oleh anak-anak muda belia yang masih duduk di bangku SMU. Dimana secara fisik dan pemikiran kita jauh diatas mereka, tetapi berkat pengalaman hidup yang telah terlalui oleh kita berdelapan membuat semangat pantang kendor dan menyerah pada keadaan dan kondisi yang ada di lapangan dengan segala masalahnya.

Dalam lomba kali ini gue beruntung bisa tergabung dalam satu group dengan perempuan-perempuan tangguh yang tidak mudah menyerah dengan keadaan dengan segala kondisi di lapangan dengan segala masalahnya, maklum mereka ini hobby pecicilan menjelajah kawasan negeri hingga keluar negeri untuk traveling, hal ini yang membuat mereka survive dalam segala kondisi.

Nama Cut Nyak Dien rasanya cukup pantas untuk di sandang menjadi nama group agar semangat dari Pahlawan Wanita yang berasal dari Aceh bisa menginspirasi kita berdelapan, untuk mengenal masing-masing personil dari Group Cut Nyak Dien, apa fungsi dan peran mereka dalam lomba sehingga Cut Nyak Dien terpilih menjadi Juara Ke II mendapatkan duit sebesar Rp. 15.000.000,- , yuk mari kita simak sekilas info dari profil mereka sing-masing......

Cici Nirza :


ini adalah ketua group Cut Nyak Dien, bisa jadi ketua karena hanya beliau yang berKTP DKI, syarat wajib dari peraturan lomba.....hehehehe. Gue pribadi salut dengan beliau yang bisa cepat move on dari masa berkabung, belum lama berduka kehilangan suami tercinta yang terlebih dulu dipanggil kembali kepada Sang Maha Pencipta, hari itu raut wajahnya tidak menunjukkan kesedihan telah kehilangan orang terdekat dalam hidupnya. Mungkin karena Mba Cici ikhlas hingga hal tersebut bisa membuatnya cepat bangkit dari kesedihan yang mendalam. Tengkyu mba Cici menjadi penyelamat sarapan kedua kue-kue yang dibawa dan telah dinanti oleh kita semua.....hehehehe



Ida Farida :

secara pribadi gue berterima kasih besar buat mba yang satu ini, karena dia personil yang paling aktif dari semua yang ada di group, dari mulai membentuk group WA, ngedaftarin lomba, memberi dan mencari informasi, ngejawab soal, nulis jawaban, nyari jawaban dan hal-hal njelimet saat lomba dilakukannya dengan semangat membara sebagai judul mau repot, tanpa kehadiranmu rasanya...... kita mungkin tidak menjadi juara ke II...... hehehehe lebay. Sayang saat lomba harus berpisah dengan Sang Soulmate di group sebelah...... mungkin kalau soulmate bergabung dalam satu group bisa jadi Cut Nyak Dien Juara Pertama..... hahahaha

Jumini :

profesinya adalah seorang pendidik di salah satu di sebuah SMU, biarpun pembawaanya santai dan kalem tetap menyakinkan sesuai dengan pepatah slowly but sure, terbukti ibu guru manis yang satu ini cukup punya peran penting selama dalam lomba berlangsung, terkhusus di arena game berhasil ditaklukannya, bersama......

Icha Syakur :

yang lagi gandrung bingiiit sama lomba motret maklum lagi seneng-senang megang kamera, jadi kalau ada lomba motret atau work shop tentang foto grafi nyaris di ikutinya. Bahkan saat lomba berlangsung kamera miroless pun disandangnya dan tak lupa menyempatkan diri memotret beberapa moment di seputaran Kota Tua. Berterimakasih pula kepada ibu lincah yang satu ini karena hanya beliau yang bersedia hadir saat meeting 2 hari sebelum lomba untuk mengikuti pengarahan apa saja yang boleh dan tidak boleh di lakukan  oleh para peserta lomba, dan Bu Icha bersama Mba Cici, Bu Jumini dan.....

PENI MINDARWASIH :

berada di Museum Seni dan Keramik untuk menyelesaikan game yang wajibkan dalam Lomba Jelajah Museum.


Pratiwi Puji Astuti :


adalah penyelamat kami pagi itu dengan membawakan sarapan gorengan tahu dan risol..... yummy masih anget dan enak terutama buat gue yang hobby bingiiit makan gorengan... dalam sekejab gorengan itu tandas pindah ke dalam perut kami masing-masing sampai ada yang tidak kebagian karena telat datang.....hehehe. Mba Tiwi biasa di panggil orangnya manis, perawakannya tinggi sedang, kulitnya sawo matang terang, menggenakan hijab, pembawaannya kalem, tenang dan tidak bawel serta tidak banyak protes sebagai seorang perempuan. Salah satu personil yang berjasa selama lomba sebagai penyelamat di babak kedua game pertama yaitu menyelesaikan pazel lagu daerah Betawi yang berjudul Ondel-Ondel, berkat lirik lagu yang di hapalnya itu menjadikan team kami cepat menyelesaikan lomba dan melanjutkan lomba di babak selanjutnya. Jasa mba yang manis ini adalah teman saya uber-uberan mencari jawaban di Museum Bank Mandiri bahkan sempat mendapatkan sedikit kendala karena adanya misskom antara pihak panitia dan satpam museum.


Sondang Susan :



adalah pemeran pengganti dari seorang peserta yang mundur karena kondisi kesehatannya, gue ngerasa Nona Batak yang satu ini adalah salah orang yang mempunyai peran besar selama lomba berlangsung, maklum  profesi sampingan sebagai seorang tour guide boleh di kata  cukup sering mondar-mandir di Kawasan Kota Tua membawa tamu-tamu bulenya, coba sesekali tamu bule jangan cuman di gaet di seputaran Kota Tua, tapi gaet ke hadapan Pendeta buat ijab kabul....... hihihihihihi.

Pertanyaan-pertanyaan sekitar museum yang ada di Kota Tua banyak yang bisa terjawab dengan mudah berkat profesinya itu selain smart tentunya. Di siang yang cukup terik itu body bongsornya tidak menghalangi dirinya dan kami bertiga berlari dari Museum Seni & Keramik menuju Museum Bank Indonesia kemudian berlanjut ke Museum Bank Mandiri untuk mencari jawaban dari beberapa soal yang belum bisa terjawab. 

bahagia bisa ketemuan dengan adik kelasnya

Yang pasti gue sangat senang Nona Batak yang satu ini bisa satu team dengan gue, berkat pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya banyak soal terjawab yang dengan cepat tanpa harus berpikir lama. Baru nyadar setelah lomba usai bahwa dirinya bisa berlari cepat menembus kerumunan manusia menuju Museum Bank Indonesia hal yang belum pernah di lakukan, plus harus berputar  saat akan keluar dari Museum Bank Indonesia, hehehe...... biar ngos-ngosan yang penting menang...... yuhuuuuuuuuu impas lah yah dengan hadiah duit Rp. 15.000.000,- Jeti hahahahahaha...................... bahagia lainnya juara satu di menangin oleh alumni SMU 36 tempat eda waktu remaja teompoe doelu, dan buat mengenang masa itu Eda Sondang menyempatkan diri wefie dengan mereka, aiiih bahagianya ngerasa menjadi belia kembali...... uhuuuuk

Princess Sahrita :

jasa gue apa ya kira-kira.....??? selain buat kapal di babak awal lomba, membantu menjawab pertanyaan, bagian gunting-mengunting, mengelem, teman Mba Tiwi uberan-uberan di dalam Museum Mandiri mencari jawaban di dinding tembok sembari mengeja nama arsitek Belanda dan dimintai pertanggungjawaban lomba sama salah satu satpam museum. Di tengah teriknya matahari dengan sangat terpaksa berlari plus jalan cepat untuk mengejar waktu, cukup berat buat gue yang sudah lama vakum olah raga, di tambah body lagi bongsor itu rasanya berat bingiiiiit ouy....... berasa onderdil dalam raga gue saat itu protes...... hihihihihi
  
Yang pasti lomba kali ini meninggalkan kesan tersendiri dengan segala suka dan dukanya, bersyukur kepada Allah bisa menjadi juara ke dua..... padahal ngarepnya jadi juara pertama.....hihihihi maklum bray hadiahnya duit Rp. 25.000.000,- Jeti. Selalu terkenang karena baru kali ini gue menang lomba, setelah malang melintang ikutan berbagai jenis lomba, ngejawab kuis, dapatin voucer, doorprize atau apapun yang berbau hadiah pasti terlewat mohon permisi di hadapan gue untuk numpang lewat doangan, sumpah kewer-kewer ini beneran ye bray...... hiks...hiks....

Dengan berakhirnya cerita gue diatas, maka berakhir pula catatan perjalanan gue dalam mengikuti Lomba Jelajah Museum, bisa mengikuti Amazing Race dengan segala masalahnya sungguh meninggalkan kesan mendalam, dan bisa  menang jadi Juara ke II itu adalah hal yang terduga...... yuhuuuuuuuu
  




Komentar

  1. Hentakan jari jemari telah merangkai kata menggambarkan sebuah huru hara , kehebohan sebuah usaha meraih ..... limabelas jeti....makasih dek Maritta kita team yang hebat......dan itu spesial buatku dan gokil bingit..... tak kan terlupa......

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer