ANUGERAH PELESTARI CAGAR BUDAYA & PERMUSEUMAN 2014, MUSEUM NASIONAL JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2014

MALAM PENGANUGERAHAN PELESTARI CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN 2014




Belum banyak anak muda yang senang dengan museum, bagi mereka mungkin museum bukan tempat yang menyenangkan buat hang out menghabiskan akhir pekan, mereka lebih suka nongkrong di mall ataupun di cafe-cafe yang menjamur di Ibu Kota, saya bukan orang yang anti akan mall atau kafe sesekali masih suka datang bila sekedar ketemu klien, temen atau sekedar belanja atau ada yang memang harus ada yang di beli. Bagi saya "museum merupakan interaksi diri pribadi dengan sejarah masa lalu, dimana kita awam tentang suatu kondisi di masa itu".

Seperti hari itu Jumat 5 September 2014, bertempat di Museum Nasional Jakarta diadakan sebuah acara dengan mengambil tema : MALAM PENGANUGERAHAN PELESTARI CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN 2014, yang diselenggarakan OLEH DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN.
Atas kebaikan seorang teman saya dapat hadir di acara ini, maksud dan tujuan diadakan acara ini adalah : Pemerintah mengapresiasi pemerintah daerah, setiap orang, dan masyarakat hukum adat dianggap berhasil dalam melestarikan Cagar Budaya dan memajukan Museum. Pemerintah mendorong pemerintah daerah dan masyarakat dalam pelestarian Cagar Budaya dan pengembangan Permuseuman.



Melalui kegiatan Penganurehan Peletari Cagar Budaya dan Pemuseuman ini diharapkan dapat mendorong kesadaran berbagai pihak dalam melestarikan Cagar Budaya dan pengembangan permuseuman. Di masa mendatang, Pemerintah diharapkan dapat lebih membarikan perhatian kepada Masyarakat dan Pemerintah Daerah yang telah berhasil melestarikan Cagar Budaya dan mengembangkan museumnya dengan baik, serta telah melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. {Sekapur Sirih, Jakarta 5 September 2014, Direktur Jenderal Kebudayaan : Kacung Marijan}


Di masa mendatang, Pemerintah harus lebih lagi dalam memberikan perhatian dan penghargaan kepada semua pihak terkait yang mendukung upaya pelestarian Cagar Budaya dan pengembangan permuseuman, agar tercipta  kondisi di mana Pemerintah Daerah, sektor Swasta dan Masyarakat, menjadi pelaku utama dan lebih berperan serta dalam penanganan pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman kita. Semoga kegiatan Penganurehan kepada Peletari Cagar Budaya dan Pemuseuman ini menjadi awal yang baik, serta diharapkan mempunyai momentum positif bagi para Pelaku Peletari Cagar Budaya dan Pemuseuman, sehingga upaya dalam peletarian Cagar Budaya dan Pemuseuman dan pengembangan permuseuman di Indonesia menjadi lebih giat dan berhasil guna. {Kata Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : M. Nuh}


Ada beberapa Kategori Penerima Anugerah Pelestari Cagar Budaya dan Permusiuman 2014, antara lain sebagai berikut :
I. Cagar Budaya
A. Juru Pelihara Terbaik 2014 (3 orang)
B. Tokoh Pelstari Cagar Budaya 2014 (2 orang)
C. Pemerintah Kota Peduli Cagar Budaya 2014 (2 Pemerintah Kota)

         



II. Permuseuman
A. Museum Kota Terbaik 2014
B. Museum Provinsi Terbaik 2014
C. Museum Milik Lembaga/Kementrian/BUMN/TNI/Polri terbaik 2014
D. Museum Swasta Terbaik 2014
E. Pemerintah Peduli Museum 2014
F. Pemerintah Provinsi Peduli Museum 2014




KRITERIA PENILAIAN JURU PELIHARA CAGAR BUDAYA
A. Melaksanakan tugas dan fungsi Juru Pelihara
B. Memiliki kompentesi pemeliharaan Cagar Budaya
C. Memberikan pengetahuan dan semangat pelestarian kepada orang lain di  lingkungannya
D. Memberikan laporan  pemeliharaan dan perawatan Cagar Budaya secara  rutin dan tertulis
E. Mampu memberikan informasi situs yang dipeliharanya kepada        
     pengunjung
F. Menjadi pembina bagi juru pelihara yang lain
G. Memiliki kecakapan khusus dan kreatifitas terkait pelestarian Cagar    
     Budaya.



KRITERIA PENILAIAN PELAKU PELESTARI CAGAR BUDAYA
A. Mempunyai inisiatif yang luar biasa untuk melestarikan Cagar Budaya.
B. Melakukan plestarian Cagar Budaya minimal 10 (sepuluh) tahun
C. Mengajak/mengadvokasi masyarakat sekitar untuk melestarikan Cagar 
     Budaya
D. Memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan 
    lingkungan sekitar.

KRITERIA PENILAIAN PEMERINTAH DAERAH YANG PEDULI TERHADAP PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
A. Komitmen Kabupaten/Kota terhadap pelestarian Cagar Budaya
1. Memiliki satuan kerja/UPTD pelestari Cagar Budaya.
2. Memiliki regulasi pelestarian Cagar Budaya.
3. Memiliki program dan anggaran pelestarian Cagar Budaya.
4. Memiliki Tim Pendaftaran dan Penetapan Cagar Budaya.
5. Memiliki kebijakan sumber daya manusia di bidang pelestarian Cagar 
    Budaya.
6. Sudah memiliki data inventaris Cagar Budaya.


KRITERIA PENILAIAN MUSEUM TERBAIK KOTA/KABUPATEN, PROVINSI, LEMBAGA/KEMENTRIAN & SWASTA
A. Kelembagaan Museum
B. Sumber Daya Manusia
C. Pendanaan
D. Pengelolaan Koleksi
E. Pengamanan Museum
F. Program Publik
G. Fasilitas Untuk Publik
H. Kerjasama Museum
I. Humas dan Promosi



KRITERIA PENILAIAN MUSEUM TERBAIK  PROVINSI DAN KOTA/KABUPATEN, PEDULI MUSEUM
A. Regulasi Tentang Museum
B. Organisasi Pengelolaan Museum
C. Pembiyaan
D. Kebijakan Permuseuman
E. Pembinaan Kegiatan
F. Promosi

Susunan Dewan Juri Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya :
Soeroso MP (Ketua)
Harry Widianto (Anggota)
Junus Satrio Atmojo (Anggota)
Asfarinal (Anggota)
Yuke Ardhiati (Anggota)
Dr. W. Djuwita Sudajana Ramelan (Anggota)
Atiek Untari (Anggota)



Susunan Dewan Juri Penganugerahan Permuseuman
Wagiono Sunarto (Ketua)
Harry Widianto (Anggota)
Nunus Supardi (Anggota)
Irmawati Marwoto ( Anggota)
Djulianto Susantio (Anggota)
Kartum Setiawan (Anggota)
JJ Rizal (Anggota)

Narasumber
Dr. Kresno Yulianto
Drs. Lutfi Asiarto
Arief Djoko Budiono
Gatot Ghautama.



PEMENANG PELESTARI CAGAR BUDAYA & PERMUSEUMAN 2014

KATEGORI PERMUSEUMAN

-      Kategori Museum Provinsi Terbaik 2014 : Meseum Provinsi Jawa Timur 
    "Mpu Tantular".
-      Kategori Museum Kota Terbaik 2014    : Museum Teksil, DKI Jakarta.
-      Kategori Museum Milik Kementrian/Lembaga Terbaik 2014     : Museum Geologi, Bandung
-      Kategori Museum SwastaTerbaik 2014 : Museum Batak TB Silalahi 
    Center Balige
-      Kategori Pemerintah Provinsi Peduli Museum 2014 : Pemerintah Provinsi Jawa Barat
-      Kategori Pemerintah Kota Peduli Muesum 2014 : Pemerintah Kota 
    Sawah Lunto, Sumatera Barat



KATEGORI CAGAR BUDAYA
-    Kategori Juara Pelihara Terbaik 2014   : Gunawan, Juru Pelihara Candi Sukuh dan Cemoro Bulus
-      Kategori Tokoh Pelestari Cagar Budaya 2014        : Pastor Johannes 
    Maria Hammerle, Nias
-      Kategori Pemerintah Kota Peduli Cagar Budaya 2014    : Pemerintah 
    Kota Sawah Lunto
Sumber : http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/blog/2014/09/06/pemenang-anugerah-pelestari-cagar-budaya-dan-permuseuman-2014/


Ada banyak tamu yang hadir malam itu dari berbagai kalangan termasuk para pejabat dan petinggi dari dinas dan jawatan yang bersangkutan, bahkan Wakil Gubernur Jawa Barat Bapak Deddy Miswar hadir dalam acara ini.

Di acara ini saya bertemu teman-teman yang sudah saya kenal sebelumnya dan dengan beberapa teman lama, mereka-mereka itu adalah :


Kartum Setiawan@............. sosoknya kalem dan apa adanya, pembawaannya sederhana dan bersahaja, suka menegur lebih dari orang yang dikenalnya, seperti malam itu saat saya bertemu . Minggu lalu saat kami Jejalah Kota Toea Kampung Toegoe & Si Pitung, Minggu 31 Agustus 2014, memberi pengumuman bahwa pada tanggal 5 September 2014 akan ada Acara Malam Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman 2014, bertempat di Museum Nasional Jakarta, jika ada yang berkenan hadir agar menghubungi beliau untuk mendapatkan undangan,  karena saya berminat maka saya booking undangan supaya ngga kehabisan ……..hihihihihihihi maklum takut kehabisan stock. 

Dan ternyata di malam itu saya baru mengetahui bahwa Mas Kartum Setiawan selain CEO dari Museum Bank Mandiri……menjabat pula sebagai salah satu Anggota Dewan Juri Penganugerahan Permuseuman karena beliau, menyelesaikan pendidikan S1 pada Jurusan Ilmu Sejarah FIB UI 2006 dan melanjutkan studi Pascasarjana Departemen Arkeologi FIB UI dengan kajian Museology pada tahun 2008-2010. Bekerja sebagai peneliti di Museum Bank Mandiri 2005-Mei 2014. Kini aktif dalam Komunitas Jelajah Budaya {KJB} sebuah komunitas yang mengajak masyarkat untuk mengenal dan melestarikan situs-situs bersejarah dan rutin mengunjungi museum melalui program “Jelajah Kota Toea”. Program lain yang dikenalkan adalah Night Time Journey at Museum sebuah kunjungan yang dilakukan pada malam hari. Aktifitas lainnya bersama rekan-rekan satu almamaternya mendirikan Indonesian Museology Society {IMS}. Buku Masjid-Masjid Bersejarah di Jakarta {Erlangga, 2010} adalah salah satu sari sekian karyanya dalam penelitian dan penulisan.

Mengucapkan terima kasih kepada Mas Kartum Setiawan telah memberi undangan yang saya terima dri salah satu asistennya yang bernama………….


Cici Rita & Nyonya Reyni
Maria Rosaline@............itu nama di facebooknya tapi kalau nama di BBM Roslina Rita....entah mana yang asli yang jelas dia biasa di panggil Rita......., wajahnya masih oriental, terus masih sibuk mondar mandir juga malam itu dengan beberapa orang yang tidak saya kenal……terus juga ketemu lagi sama…..





Mba Ida  &  Nyonya Reyni
Reyni Dwi Asiaty@………. yang masih tetep semangat cerita tentang tour Eropanya yang tidak barakhir bahagia itu.......hihihihihihi saat saya tanya lagi, yang minggu lalu sempet trip barengan di Jejalah Kota Toea, malam itu penampilanya bak ibu-ibu pejabat tampil beda dengan menggunakan baju batik agak beda sich jadi kelihatan lebih bersahaja……..hihihihihihi, sampai sekilas saya melihatnya ibu pejabat dari mana ya…???? Eh ngga taunya si Reyni……yang hari itu barengan dengan Mba Ida Farida yang minggu lalu juga ikutan trip Jelajah Kota Toea terus ketemu juga sama Tante Sita Rahmah ....yang dateng telat banget malam itu sampai kaga kebagian jatah makan....hihihihihihi...........

rempong group: Sita {Sang Kepala Suku}, Rita Reyni dan Ida {Anggota}



                           

Anna C. N. Saragih @……......... terakhir ketemu dengan Mba Anna ini sekitar Bulan Mei 2013 pas mengundang saya untuk ikutan hadir di Studio Metro TV Jakarta dalam Acara Kick Andy dengan tema : Malam Anugerah  “Museum Awards” 2013, dan gara-gara Mba Anna pula saya bisa ketemu dan berfoto bersama sang tuan rumah Bang Andy Noya…….yuhuuuuuuu sesuatu yang membahagiakan buat saya hari itu bisa bertemu dengan seorang Andy Noya yang begitu ramah dan bersahabat. Malam itu senang bisa ketemu lagi sama Mba Anna walaupun hanya sesaat karena beliau juga cukup sibuk menyambut teman-teman lainya yang datang di malam itu.  Mba Anna ini rajin banget menginfokan via facebook segala hal yang berkaitan dengan permuseuman baik itu museum yang ada di Indonesia maupun museum yang berada di negara luar, info yang berguna tentunya bagi para pencinta museum. Bahkan Mba Anna ini sempat membantu survey museum di Jakarta untuk terselenggaranya Penganuerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman 2014.




Raden Roro Rurisa Chandra Amartawati Hartomo @……………..ini kencan kedua saya dengan Risa, agak cemas juga dengan kondisi kesehatannya karena sedang dalam masa pemulihan paskah operasi…….sebenernya agak segan waktu mengajaknya, maklum masih terbatas ruang geraknya……tapi saat saya tawarkan Risa menyambutnya tetapi belum fix tergantung kondisi……syukurlah hari itu bisa datang, maksud saya sich sebenarnya membantu recovery saja untuk menghilangkan rasa jenuh dan rutinitas sehari-hari dan melupakan sakitnya…….tetapi saya cukup cemas saat dia datang kondisinya agak sedikit pucat……hehehehehe sumpah kewer-kewer Risa takut gw kalau lu mendadak semaput……..tetapi syukurlah sampai menjelang pulang kondisinya baik-baik saja……berharap cepetan sembuh total supaya bisa pecicilan lagi seperti dulu sebelum operasi…….yuhuuuuuuuu, tetapi malam itu  terobati kerinduannya pada seseorang yang bernama........



Dennise Devito alias Ki Demang@…………saya memanggilnya Om Dennise tetapi saya meragukan nama itu nama aslinya…………hihihihihihi, ciri spesifiknya berkepala plontos alias gundul, wajahnya jenaka terus kulitnya putih kelabu.....hahahahahaha, terus bentuknya tubuhnya dari gendut sekarang menjadi langsing mendadak diakibatkan oleh suatu penyakit berjudul diabetes level akut yang dideritanya, hingga mengerogoti tumbuh gendutnya itu…… menjadi lebih langsing...............hihihihihi.  Saya mengenal Om Dennise pertama kali saat ke Pedalaman Suku Baduy beberapa tahun lalu……saat itu amit-amit songong binggit, belagu, terus sok jaim, dikit banget ngemengnya………….hanya terdiam seribu bahasa saat kami dalam truck bercanda dan ketawa ketiwi Si Om ini hanya bengong bak kambing ompong…..huahahahaha……kalau ingat pertama kali kenal Si Om Dennise ini…………..ngeseliiiiinnn bingiiiiiitt……….saya mengiranya waktu itu dia seorang “Pendekar Shaolin” yang sedang kesasar di pedalaman….. maklum wajahnya berunsur oriental bak pendekar pilem kung fu...........setelah bertegur sapa sesaat waktu itu…….terkuaklah   sebuah fakta bahwa Om Dennise ini adalah Wong Jowo asli dari daerah yang berjudul Mbajul Kesupen alias…………Boyolali sebuah kota kecil di Jawa Tengah, jebule......juga wong ndeso ternyata.......

Terus yang tidak akan di lupakan dalam hidupnya adalah sehabis menjelajah Pedalaman Suku Baduy……opname selama  dua hari karena tepar tak berdaya……hahahahahaha, kalau ingat Om Dennise bercerita saat itu geli tak tertahankan………. Om Dennise........mare kita Trip Nostalgia Baduy Dalam lagi yuk…..hihihihihihihi.........


Om Dennise bersama putra kembanya Aqilla dan Al-Ghazali

Di beberapa kesempatan ngajakin trip barengan susah banget nyesesuaiin waktunya yang padat merayap terkadang sampai harus pamer paha segala dalam bekerja……..maklum profesinya seorang wartawan dari brand ternama Tempo.co dengan jam kerja yang terkadang tak jelas……………tetapi katanya sich belum sampai harus jadi Bang Toyib sich…………hihihihihihi, sebenernya seneng kalau bisa barengan Om Dennise ini ikutan suatu trip...... karena kita pasti akan di buatkan sebuah pilem pendek dan pasti akan ditayangkan di media tempat gawenya secara on line........yuhuuuuuuu


keluarga komplitnya Om Dennise.....ehemmm Nyonyanya cantik.....dulu salah pilih ngga ya...??????

Malam itu untuk sekian lamanya setelah lama tak bertemu…….tanpa sengaja ketemu di Museum Nasional, sempet kaget melihatnya karena terakhir ketemu tubuhnya masih gendut ngemesin....……terus mendadak menciut, saat menceritakan penyakit yang dideritanya pun dengan jenaka dan riang gembira terkesan seperti tidak punya penyakit…….kebayang waktu naik kereta dari Solo menuju Jakarta mendadak pingsan di kereta dan itu membuat panik istri dan anak kembarnya……ampun bener dech orang gundul satu ini masih nekat pulang ke Jakarta padahal belum sehat……itu saja katanya dengan kondisi masih setengah sadar masih mampir ke kantornya ngembaliin peralatan…….waduh kebayang itu naik kelantai atas sembari terengah-engah and terseok-seok naik anak tangga  menuju lantai atas sampai harus di tulungin satpam……….bener-benar seorang wartawan teladan Si Om Dennise ini ya…………dalam kondisi tak berdaya masih mampir ke kantornya……….terus konyolnya lagi karena tekanan darahnya naik secara drastis hingga pengelihatannya menjadi menjadi remang-remang berbayang alhasil itu "botor cairan infus" dia tenggak......huahahahahaha......kaga kepayang rasanya ouy......


Menceritakan mahluk hidup yang satu ini serasa tidak ada habisnya……selain punya anak lelaki kembar yang bernama Aqilla dan Al-Ghazali...….. terus sedang merintis sebuah usaha warung makan di kota kelahirannya….untuk masa depan katanya bila sudah tidak lagi menjalani profesi pekerjaannya yang sekarang, terusnya......cita-cita mulia terpendam lainnya pengen banget bikin kedai kopi ala angkringan dengan berbagai macam kopi berbagai jenis yang ada di seluruh nusantara negeri ini.......bertemu dengan Om Dennise malam itu  banyak canda dan tawa dari cerita yang mengelitik itu, sekarang berkat penyakit yang sedang di deritanya mau tidak mau harus hidup sehat dan menjaga pola makan termasuk menghindari minuman yang manis-manis, durian dan softdrink itu musuh bebuyutan utamanya saat ini……jadi kalau sedang membeli minuman di sebuah mini market…..alhasiiiiil hanya air mineral yang harus dia beli…….yuhuuuuuuuu………….ups!!!!! masih punya hutang sama saya traktir makan Sup Buntut Cut Mutia……..yang entah kapan bisa tereksekusi…………….hahahahahaha, ku tunggu janjimu ya Om Dennise sampai kapan pun lho……………..



Saya sendiri Bandaro Raden Ayu Marita Kassandra Setyaningsih Soedarmo @...... senang dan sekaligus bangga dapat menghadiri  Malam Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman 2014. Sebenernya seorang teman banyak memegang undangan untuk acara malam itu…..dan merekomendasikan kepada saya untuk mengajak temen siapa yang mau hadir dalam acara ini,………tetapi sepertinya teman-teman jalan saya lebih suka ngemall dan ngafe dech dari pada hadir di acara yang seperti ini, yah jadinya saya tidak koar-koar…….seperti yang sudah-sudah mereka cuma nanya panjang kali lebar sama dengan rempong alias ngga jadi dengan berbagai macam alasan………..hihihihihihihihihi.  Terusnya kali ini tampilan tulisannya lebih serius dari biasanya menyesuaikan dengan kondisi acaranya yang di hadiri, jadi cekikikannya diminimaliskan seminim mungkin.......


souvenir cantik berupa tenun ikat khas timor


Dan malam itu selain dapat sajian makan malam dengan berbagai macam hidangan komplit seperti pesta pada umumnya.......adalah souvenir cantik yang di berikan kepada  setiap tamu undangan yang datang berupa "tenun ikat" cantik ...........yuhuuuuuu sungguh membahagiakan menerima souvenir unik khas daerah timor........#salam budaya museum





Komentar

Postingan Populer